NILAI DOLAR YANG MENGUAT


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan kepada kami untuk dapat mengerjakan dan menyelesaikan MAKALAH yang berjudul NILAI DOLAR YANG MENGUAT. Makalah ini dibuat untuk mengetahui mengapa nilai tukar rupiah terhadap dolar kian melemah
Makalah ini disusun secara sistematis sehingga memudahkan pembaca untuk mengetahui isi dari makalah ini. Melalui makalah ini di harapkan para mahasiswa dapat memahami tentang dampak dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.
Terimah kasih kepada semua orang yang telah membantu menyusun dan menyelesaikan makalah yang telah dibuat.
Makalah yang kami buat ini tentunya masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan masukan yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.










                                                                                                                    





DAFTAR ISI
Kata pengantar............................................................................................... 2
Daftar isi......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 4
A.    Latar belakang.................................................................................... 4
B.     Rumusan masalah............................................................................... 4
C.     Tujuan penulisan................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 5
A.    Nilai dollar yang menguat.................................................................. 5
BAB III PENUTUP....................................................................................... 8
A.    Kesimpulan......................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 9













BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar belakang
1.      Ekonomi Amerika serikat sedang menguat.
Ekonomi Amerika Serikat sedang bangkit dan berhasil pulih setelah membangun lagi ekonominya selama 5 tahun terakhir. Tingkat pengangguran yang semakin berkurang, dari masa krisis yang sebesar 10 persen pada 2008 sekarang jadi tinggal 5 persen. Menurunnya jumlah pengangguran ini akan meningkatkan konsumsi domestik mereka.
Melimpahnya pasokan US Dollar tersebut banyak digunakan Investor untuk berinvestasi ke Negara-negara berkembang termasuk Indonesia karena pada saat itu investasi di Amerika Serikat tidak menguntungkan. Nah sekarang dengan melihat kondisi perekonomian Amerika Serikat yang mulai pulih, maka Dollar yang sebelumnya “lari” ke negara negara berkembang kembali ke AS, sehingga Dollar menjadi relatif langka dan akhirnya nilai tukarnya menguat.
2.      Devaluasi Yuan
Karena ekonomi Amerika yang semakin menguat, mengakibatkan permintaan ekspor Cina melemah,. Selama bulan Juli 2015 saja turun 8,3 persen. Ekspor Cina ke AS turun 1,3 persen.
Oleh karena itu Bank Sentral Cina melemahkan mata uang yuan terhadap dolar AS sampai 2 persen supaya barang produksi Cina jadi lebih murah dan diharapkan bisa memperbaiki ekspor mereka. Langkah Cina ini diikuti negara-negara lain yang mendevaluasi mata uangnya terhadap dolar AS supaya barang produksi mereka bisa bersaing dengan Cina.
Hal ini bisa memicu perang mata uang (currency war). Perang mata uang yang dimaksud adalah suatu kondisi dimana masing-masing negara “sengaja” untuk melemahkan mata uangnya terhadap mata uang negara lain, dengan tujuan mempermudah ekspor supaya barang-barang negara tersebut laku dan memperbaiki neraca perdagangan.
Ekonomi Indonesia pun terganggu karena Cina yang merupakan rekan dagang terbesar Indonesia, menurunkan mata uangnya, otomatis Indonesia akan menyesuaikan.
3.      Rumusan masalah
-       Apakah faktor – faktor yang membuat dollar kuat ?
4.      Tujuan penulisan
-       Dapat mengetahui faktor menguat nilai dollar


BAB II
PEMBAHASAN
A.     Nilai dollar yang yang menguat
Dalam perdagangan internasional, kurs mata uang dapat diartikan sebagai perbandingan nilai antar mata uang di setiap negara dengan negara lain. Dikutip di wikipidia.com dengan sedikit perubahan nilai tukar atau nilai kurs merupakan sebuah perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran saat kini atau di kemudian hari, antara dua mata uang masing- masing negara. Setiap negara selalu menginginkan nilai mata uangnya stabil terhadap mata uang di negara lain namun untuk mencapai hal tersebut tidaklah mudah.
Menguat atau melemahnya nilai tukar mata uang tidak hanya ditentukan oleh kondisi dan kebijakan ekonomi dalam negeri akan tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi perekonomian negara lain yang menjadi mitra dalam perdagangan internasionalnya serta kondisi non- ekonomi seperti keamanan dan kondisi politik.
Berikut merupakan faktor- faktor yang mempengaruhi melemahnya nilai tukar rupiah Indonesia terhadap dolar Amerika Serikat, baik itu faktor di dalam negeri maupun faktor di luar negeri disadur dalam berbagai sumber bacaan seperti buku, jurnal, artikel, dan halaman web di internet.
1. Faktor dalam negeri mempengaruhi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar:
-       Perekonomian Indonesia yang kurang mapan
Rupiah termasuk soft currency, yaitu mata uang yang mudah terdepresiasi ( depresiasi; melemahnya nilai mata uang suatu negara terhadap negara lain yang ditentukan oleh mekanisme pasar ) karena perekonomian negara asalnya relatif kurang mapan. Mata uang negara-negara berkembang umumnya adalah mata uang tipe ini, sedangkan mata uang negara maju seperti Amerika Serikat disebut hard currency, karena kemampuannya untuk mempengaruhi nilai mata uang yang lebih lemah. Selain itu, sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia berbagi sentimen dengan negara berkembang lainnya. Artinya, ketika sentimen terhadap negara- negara berkembang secara umum baik, maka nilai rupiah akan cenderung menguat. Sebaliknya, ketika di negara-negara berkembang yang lain banyak kerusuhan, bencana, dan lain sebagainya, maka nilai Rupiah akan melemah. Muttaqiena, A. “Faktor- faktor yang menyebabkan rupiah melemah”.
- Pelarian modal kembali ke luar negeri (Capital Flight)
Modal yang beredar di Indonesia, terutama di pasar finansial, sebagian besar adalah modal asing. Ini membuat nilai rupiah sedikit banyak tergantung pada kepercayaan investor asing terhadap prospek bisnis di Indonesia. Semakin baik iklim bisnis Indonesia maka akan semakin banyak investasi asing di Indonesia dan dengan demikian Rupiah akan semakin menguat. Sebaliknya, semakin negatif pandangan investor terhadap Indonesia, Rupiah akan kian melemah.
Mari ambil contoh pemotongan stimulus yang dilakukan oleh Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, baru-baru ini. Kebijakan uang ketat (tight money policy) tersebut 
membuat investor memindahkan investasinya dari Indonesia kembali ke Barat sehingga kemudian diikuti oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar.
-      Ketidakstabilan Politik- Ekonomi di Indonesia
Faktor yang paling mempengaruhi Rupiah adalah kondisi politik- ekonomi. Performa data ekonomi Indonesia, seperti pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto/Gross Domestic Product), inflasi, dan neraca perdagangan, juga cukup mempengaruhi Rupiah. Pertumbuhan yang bagus akan menyokong nilai Rupiah, sebaliknya defisit neraca perdagangan yang bertambah akan membuat Rupiah terdepresiasi. Dua sisi dalam neraca perdagangan, impor dan ekspor, sangat penting disini. Inilah sebabnya kenapa sangat penting bagi Indonesia untuk menggenjot ekspor dan mengurangi ketergantungan pada produk impor, defisit neraca perdagangan Indonesia dan tingginya inflasi yang menyebabkan kebutuhan akan dolar meningkat tajam karena impor lebih besar daripada ekspor.
-      Kultur bangsa yang cenderung konsumtif dan boros
Kultur bangsa yang cenderung konsumtif dan boros serta public policy terkait utang. Pemerintah akan kesulitan berutang di dalam negeri, maka kekurangan akan ditutupi dengan berutang ke luar negeri. Maka karena utang harus dibayar dengan mata uang dolar, nilai tukar rupiah terhadap dolar dipastikan melemah.
1.        Faktor di luar negeri mempengaruhi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar:
·         Keadaan ekonomi Amerika Serikat yang baik
Dalam 8 tahun terakhir ekonomi AS memang cukup stabil, dan bahkan dalam 6 tahun terakhir mencapai kondisi pertumbuhan yang relatif tinggi, tingkat pengangguran turun, dan inflasi rendah. Kenaikan tingkat bunga yang cukup tinggi tidak akan membuat pertumbuhan ekonomi mereka menurun tajam.
·         Rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika The Fed tahun ini
Stimulus moneter sebesar 20% dari PDB Amerika atau US$3,8 triliun akan ditarik perlahan oleh Bank Sentral AS dengan menaikkan suku bunga. Dalam tiga tahun ke depan akan naik 2,5%-3%, AS ekonominya meningkat sendiri sehingga suku bunganya juga naik. Elina, Jabir. “10 penyebab lemahnya rupiah”.
2.    Upaya pemerintah dalam mengendalikan melemahnya laju nilai tukar rupiah Indonesia terhadap dolar Amerika Serikat
1)    Menerapkan kembali UU No 7/ 2011
Salah satu upaya nyata yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi pelemahan rupiah adalah menegakkan kembali UU No 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. UU tersebut dengan tegas menetapkan bahwa setiap transaksi harus dilakukan dengan mata uang rupiah. Bila berhasil dilaksanakan sepenuhnya, tentu rupiah akan terjaga dari tekanan fluktuasi. Jadi, di dalam negeri akan dilarang bertransaksi dengan dolar. Anindito, Rezy. “Dua cara perkuat rupiah”. Diunduh pada tanggal 11 Mei 2015 pukul 05:42 WIB. darihttp://www.goldbank.co.id/channel/laput/sub-jasa-keuangan/dua-cara.html
2)    Mendongkrak ekspor
Ekspor industri, terutama industri manufaktur, menjadi fokus pemerintah karena sektor tersebut dapat memberikan nilai tambah pada kegiatan ekspor. Upaya untuk meningkatkan ekspor industri manufaktur ini sangat menjadi perhatian pemerintah, mengingat sektor industri manufaktur merupakan sektor yang memberikan nilai tambah tinggi bagi kegiatan ekonomi, termasuk kegiatan ekspor. Untuk mendukungnya, pemerintah telah melakukan revisi terhadap berbagai peraturan yang terkait dengan ekspor. Terutama di sektor produksi tekstil, sepatu, serta kertas. Pemerintah juga mempertimbangkan pemberian fasilitas untuk barang-barang modal yang masuk ke dalam negeri, agar dapat membantu dunia usaha mempertahankan daya saing produk-produknya, terutama produk ekspor. Peningkatan ekspor sangat penting untuk memperkuat nilai tukar rupiah, karena sangat sulit untuk menekan atau menghentikan aktivitas impor di era perdagangan bebas saat ini. Salah satu langkah yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengatasi persoalan tersebut adalah dengan menyiapkan seluruh struktur ekonomi nasional untuk mampu berasing di era perdagangan bebas. 
3)    Perkuat modal industri berbahan baku domestik untuk mengoptimalkan ekspor
4)    Menjaga kestabilan harga makanan pokok agar kualitas hidup masyarakat terjaga
5)    Meningkatkan produktivitas pertanian dan perkebunan domestik sebagai bahan konsumsi nasional
6)    Meningkatkan iklan wisata untuk menarik wisatawan mancanegara.
7)    Mengalihkan subsidi Bahan Bakar Minyak dari non- produktif kearah produktif

BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor- faktor internal terdiri dari perekonomian Indonesia yang kerang mapan, pelarian modal kembali ke luar negeri (Capital Flight), etidakstabilan politik- ekonomi di Indonesia, dan kultur bangsa yang cenderung konsumtif dan boros. Sedangkan faktor eksternal berupa keadaan ekonomi Amerika Serikat yang baik dan Rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika The Fed 2015.












DAFTAR PUSTAKA


Komentar

Postingan populer dari blog ini

AKUNTANSI MANAJEMEN

MAKALAH “Pajak Penghasilan Pasal 24”

PERILAKU KEORGANISASIAN (KEPERIBADIAN DAN NILAI)