MAKALAH KERAGAMAN DALAM BERORGANISASI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan
kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan
kepada kami untuk dapat mengerjakan dan menyelesaikan MAKALAH yang berjudul
KERAGAMAN DALAM BERORGANISASI. Makalah ini dibuat untuk mengetahui keragaman apa saja yang
terjadi dalam organisasi.
Makalah ini disusun secara sistematis sehingga memudahkan pembaca
untuk mengetahui isi dari makalah ini. Melalui makalah ini di harapkan para
mahasiswa dapat memahami tentang keragaman dalam berorganisasi.
Terimah kasih kepada semua orang yang telah membantu menyusun dan
menyelesaikan makalah yang telah dibuat.
Makalah yang kami buat ini tentunya masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan masukan yang bersifat konstruktif demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata
pengantar............................................................................................... 2
Daftar
isi......................................................................................................... 3
BAB
I PENDAHULUAN............................................................................. 4
A. Latar
belakang.................................................................................... 4
BAB
II PEMBAHASAN.............................................................................. 5
A. Keragaman.................................................................................5
B. Karakteristik
biografis.................................................................6
C. Kemampuan...............................................................................8
D. Mengimplementasikan
strategi manajemen keragaman...................9
BAB
III PENUTUP..................................................................................... 12
A. Kesimpulan....................................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keragaman(diversity)
adalah suatu istilah yang luas
dan frae keragama tempat kerja(workplace diversity) dapat merujuk pada karakteristik apapun yang menyebabkan
seseorang berbeda dari yang lainnya. Bagian pembahsan berikut ini mencakup beberapa
karakteristik level permukaan yang penting yang membedakan anggota anggota
tenaga kerja.
Organisasi adalah sebuah
integrasi anggota angota spesial yang sangat rasional dan impersonal (adil)
yang bekerja sama (kooperasi) untuk mencapai tujuan tujuan spesifik yang telah
diumumkan. Sedangkan menurut Bapak Robbins (1996) pengertian organisasi adalah
entitas sosial yang terkoordinasi secara sadar dengan batas batas yang dapat
diidentifikasi yang berfungsi untuk mencapai tujuan tujuan yang relatif
berlanjut ataupun seperangkat tujuan. Kedua pengertian organisasi ini berbeda
dari penekanannya tentang apa yang membentuk organisasi. Thompson menekankan
terhadap anggota anggota yang rasional sedangkan Robbins menekankan terhadap
entitas sosial yang terkoordinasi. Selain itu, tujuan dari organisasi pun
berbeda, berdasarkan pengertian organisasi Thompson bahwa organisasi itu
mencapai tujuan yang disuarakan atau diserukan maka kerja pemimpin dalam
organisasi sangatlah penting sebagai penyampaian tujuan tujuan organisasi, sedangkan
Robbins seluruh tujuan organisasi yang berlanjut atapun seperangkat tujuan
tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Keragaman
1. Tingkat
tingkat keragaman
Meskipun banyak yang menyebutkan tingkat
keragaman adalah hal umur, ras , jenis kelamin, eitnis, agama dan status
disabilitas, para ahli sekarang mengakui bahwa karakteristik demografis
tersebut hanyalah permukaan gunung es. Demografis umumnya mereflesikan
keregaman lever permukaan (surface-level diversity), bukan pemikiran atau
perasaan, serta dapat mengarahkan stereotip dan asumsi pekerjaan dalam menilai
orang lain. ,eskipun begitu, bukti telah menunjukkan bahwa seiring orang
mengenal satu sama lain, mereka mungkin kurang peduli dengan perbedaan
demografis. Jika semakin menyadari kurang karakteristik – karakteristik yang
lebih penting. Seperti keperibadian dan nilai nila yang mewakili keragaman
level dalam (deep-level diversity).
Keragaman level permukaan : Perbedaan-perbedaan dalam
karakteristik yang mudah dinilai seperti jenis kelamin, ras, etnis, umur, atau
kecacatan.
Keragaman level dalam :Perbedaan-perbedaan dalam
nilai-nilai kepribadian dan prefrensi kerja
Sepanjang
pembahasan dalam buku ini, kita akan menemukan perbedaan antara keragaman level
dalam dan permukaan berbagai konteks. Perbedaaan individu dalam kepribadian dan
budaya membentuk referensi atas imbalan, gaya komunikasi, reaksi kepada
pemimpin,gaya negosiasi, dan banyak aspek lainnya dari prilaku dalam organisasi
2. Diskriminasi
Mendiskriminasi berarti memperhatikan
perbedaan antara satu hal dan hal lainnya, yang sebenarnya tidak selalu buruk.
Meskipun
banyak dari tindakan diskriminasi dilarang oleh hukum serta bukan merupakan
bagian kejadian resmi dihampir semua organisasi, namun ribuan kasus
diskriminasi pekerja tercatat setiap tahun dan masih lebih banyak yang tidak
dilaporkan. Seiring dilarangnya diskriminasi, baik oleh norma hukum maupun sosial,
kabanyakan bentuk bentuk nyata sudah menghilang, namun bisa saja berdampak pada
meningkatkannya bentuk bentuk yang lebih tertutup seperti tindakan pengucilan
atau kurang sopan.
Diskriminasi
dapat berujung pada konsekuensi negatif serius bagi pemberi kerja, termasuk
menurunya produktivitas dan perilaku kewargaan(citizenship behavior), konflik-
konflik negatif, dan meningkatnya perputaran pekerja(turnover).diskriminasi
tidak adil juga membuat calon pekerja yang memenuhi syarat mengundurkan diri
perekrutan awal dan promosi. Bahkan sekalipun tuntutan diskriminasi pekerjaan
tidak perna dilayangkan, suatu dampak kasus bisnis yang kuat dapat terjadi
sebagi upaya agresif untuk mengeliminasi ketidakadilan diskriminasi.
Keragaman(diversity)
adalah suatu istilah yang luas dan frae keragama tempat kerja(workplace
diversity) dapat merujuk pada
karakteristik apapun yang menyebabkan seseorang berbeda dari yang lainnya.
Bagian pembahsan berikut ini mencakup beberapa karakteristik level permukaan
yang penting yang membedakan anggota anggota tenaga kerja.
B.
Karakteristik
biografi
1. Umur
Hubungan antara usia dan kinerja
diperkirakan akan terus menjadi isu yang penting dimasa yang akan datang.
Keyakinan yang meluas bahwa kinerja merosot seiring dengan usia. Kualitas
positif yang dimiliki para pekerja yang lebih tua pada pekerjaan mereka,
khususnya pengalaman, penilaian, etika kerja yang kuat, dan komitmen terhadap
kualitas. Tetapi para pekerja tua dianggap kurang memiliki fleksibilitas dan
sering menolak teknologi baru. Seiring berjalannya waktu, organisasi secara
aktif mencari individu yang dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan terbuka
terhadap perubahan, dan sifat-sifat negatif terkait usia secara nyata
menghalangi perekrutan awal atas para pekerja yang lebih tua serta meningkatkan
kemungkinan bahwa mereka akan dilepaskan selama masa pengurangan karyawan.
Secara umum pekerja yang lebih tua memiliki tingkat ketidak hadiran yang lebih
rendah dibandingkan para pekerja yang lebih muda, tetapi mereka memiliki
tingkat ketidakhadiran yang lebih tinggi yang tidak dapat dihindari, misalnya
kondisi kesehatan dan periode pemulihan yang lebih lama. a. Bagi karyawan
profesional: seiring bertambahnya usia, kepuasan kerja juga meningkat. b.
Karyawan non-profesional: kepuasan merosot selama usia tengah baya dan kemudian
naik lagi dalam tahun-tahun selanjutnya.
2. Jenis
Kelamin
Jenis kelamin umumnya tidak ada
perbedaan yang konsisten anatar pria dan wanita dalam hal kemampuan memecah
masalah, keterampilan analisis, dorongan kompotitif, motivasi, sosiabilitas,
produktivitas pekerjaan, kepuasan kerja, atau kemampuan belajar. Namun hasil
studi menunjukkan bahwa wanita lebih bersedia mematuhi wewenang, dibandingkan
pria yang lebih agresif dan lebih besar kemungkinannya dalam memiliki
pengharapan untuk sukses, namun tetap saja perbedaanya kecil. Biasanya, yang
membuat adanya perbedaan adalah karena posisi wanita sebagai ibu yang juga
harus merawat anak-anaknya. Ini juga yang mungkin menimbulkan anggapan bahwa
wanita lebih sering mangkir daripada pria. Jika anak-anak sakit, tentulah ibu
yang akan merawat dan menemani dirumah. Hubungan gender - turnover = beberapa
studi menjumpai bahwa wanita mempunyai tingkat keluar yang lebih tinggi, dan
studi lain menjumpai tidak ada perbedaan antara hubungan keduanya. Hubungan
gender - absensi = wanita mempunyai tingkat absensi yang lebih tinggi. Dengan
alasan : wanita memikul tanggung jawab rumah tangga dan keluarga yang lebih
besar, juga jangan lupa dengan masalah kewanitaan.2 Akan tetapi semua itu
tergantung dari kepribadian individu masing-masing.
3. Keragaman
Ras dan Etnis
Ras adalah suatu kategori atau
pengelompokkan sejumlah orang berdasarkan (terutama) karakter fisik tubuh,
seperti warna kulit, tekstur rambut, bantuk mata, hidung, dan lain sebagainya
yang sangat subjektif.3 Dalam hal ini biasanya ras digolongkan dalam suatu
daerah tertentu yang memiliki kesamaan baik tradisi, bahasa, dll. Angkatan
kerja sekarang tidaklah sama dengan angkatan kerja dahulu. Tenaga kerja jaman
sekarang lebih beragam dari sisi nilai, bahasa, keterampilan, dan persaingan
pendidikan. Dengan makin banyaknya latar belakang keragaman dan budaya di
tempat kerja membawa perbedaan-perbedaan utama dalam nilai, etika kerja, dan
norma-norma yang berlaku. Persoalan komunikasi, ketidak pekaan, dan pengabaian
akan menjadi perhatian utama manajemen. Terdapat perbedaan dalam bagaimana
individu dari kebudayaan yang berbeda bereaksi terhadap permintaan untuk
bekerja lebih keras. Oleh karena itu para manajer harus belajar bagaimana
berurusan dengan perbedaan yang akan mereka temukan pada tenaga kerja yang
beragam.4 Semua itu tergantung dari prestasi kerja yang dia miliki
4. Disabilitas
Disabilitas atau disebut americans with
disabilities Act(ADA) TAHUN 1990, perwakilan individu penyandang cacat dalam
tenaga kerja Amerika Serikat meningkat cepat.”menurut ADA pemberi kerja
disyaratkan untuk menyediakan akomodasi yang sesuai sehingga tempat kerjanya
dapat diases individu dengan cacat fisik atau mental. Komisi pemerataan peluang
kerja Amerika Serikat mengklasifikasi seseorang sebgai penyandang disabilitas
apabila memiliki keruskan fisik atau mental yang secara substansial menbatasi
satu atau lebih aktivtas utama.
Salah satu aspek paling kontroversial
dari ADA adalah adanya provinsi yang mengsyaratkan pemberi kerja untuk
memberikan akomodasi yang sesuai untuk orang dengan distabilitas psikiatrik.
Dampak
dari disabilitas pada hasil pekerjaan telah dikaji pada berbagai prespektif. Di
sisilain, sebuah tinjauan atas bukti menyatakan bahwa pekerja dengan
distabilitas menerima evaluasi kinerja yang lebih tinggi. Meskipun demikian,
tinjauan yang sama menemukan bahwa meskipun kinerja mereka lebih tinggi.
Individu dengan stabiitas cenderung menemukan ekspektasi kinerja yang lebih
rendah dan semakin kecil kemungkinan dipekerjakan. “efek negatif lebih kuat
bagi disabilitas mental, dan ada beberpa bukti yang menyatakan disabilitas
mental nisa saja menjelekkan kinerja lebih dasi disabilitas fisik.
Karakteristik
biografis lainnya
- Masa
Kerja Selain perbedaan jenis kelamin dan ras, beberapa isu lebih
disebabkan oleh miskonsepsi dan spekulasi dibandingkan dampak dari
senioritas pada kinerja. Tinjauan ekstensif telah dilakukan terhadap
hubungan senioritas-produktivitas. Jika mengartikan senioritas sebagai
waktu dalam pekerjaan tertentu, bukti terkini menunjukan sebuah hubungan
yang positif antara senioritas dan produktivitas kerja. Jadi, masa kerja
dinyatakan sebagai pengalaman kerja, dilihat sebagai sebuah prediktor yang
baik pada produktivitas kerja
- Agama
Tidak hanya orang-orang yang religious dan nonreligius yang mempertanyakan
sistem kepercayaan satu sama lain, seringkali orang-orang dengan
kepercayaan yang berbeda berkonflik. Kepercayaan dapat menjadi suatu isu
pekerjaan saat kepercayaan agama melarang atau mendorong perilaku
tertentu.
- Orienasi
Seks dan Transgender Sementara banyak hal telah berubah, penerimaan penuh
dan akomodasi atas pekerja gay, lesbian, biseksual, dan transgender tetap
menjadi hal yang masih berlangsung.
- Identitas
Budaya Orang-orang mendefinisikan dirinya dari sisi ras dan etnis. Banyak
membawa sebuah identitas budaya yang kuat juga, serta hubungan dengan
budaya atau nenek moyang keluarga atau masa muda yang bertahan sepanjang
waktu, tidak peduli dimana individu itu berada dalam dunia. Orang-orang
memilih identitas budayanya, dan mereka memilih seberapa dekat mereka
mengobservasi norma-norma budaya tersebut. Norma-norma budaya memengaruhi
tempat kerja, kadang-kadang menimbulkan perpecahan. Organisasi harus
beradaptasi.
C. Kemampuan
Kemampuan adalah kapasitas kapasitas individu untuk melakukan berbagai
tugas dalam pekerjaan. Kemapuan seluruh esensinya dibangun oleh dua set faktor
: intelektual dan fisik.
1.
Kemampuan intelektual
Kemampuan intelektuan
adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas mentas-
berpikir,penalaran dan memecahkan masalah. Kebanyakan masyarakat menempatkan
nilai yang tinggi pada intelektualitas,dan untuk alsan yang baik.
Pekerjaan berbeda beda dari sisi
permintaannya atas kemampuan kognitif dan kinerja.”semakin kompleks suatu
pekerjaan dalam hal pemrosesan informasi,semakin memerlukan kecerdasarn dan
kemampuan verbal untuk melakukannya dengannya sukses.saat pekerjaan bersifat
rutin tidak membutuhkan pengambilan keputusan. Kecerdasan intelektual yang
tinggi tidak begitu penting untuk berkinerja baik. Meskipun demikian ini tidak
berarti bahwa orang dengan IQ tinggi tidak memiliki dampak dalam pekerjaan yang
kurang kompleks secara tradisonal.
2.
Kemampuan fisik
Kemampuan fisik
adalah kapasitas
untuk melakukan tugas yang menurut stamina, ketangkasan, kekuatan, dan
karakteristik-karakteristik yang sama.
D.
Mengimplementasikan
strategi manajemen keragaman
1. Menarik,
memilih, mengembangkan dan mempertahankan pekerja yang beragam
Satu
metode meningkatkan keragaman tenaga kerja adalah menargetkan pesan rekrutmen
yang spesifik pada kelompok demografis yang kurang diwakili tenaga kerja. Ini
berarti menempatkan iklan dalam publikasi lebih kepada kelompok demografis
spesifik dikampus,universitas, dan institusi lainnya dengan jumlah signifikan
dari minoritas yang kurang diwakili dan membentuk kerja sama dengan asosiasi
seperti komunitas insinyurwanita atau asosiasi lulusan bisnis minoritas.
Proses
seleksi adalah salah satu tempat terpenting untuk menerapkan usaha keragaman.
Manajer yang merekrut perlu menghargai keadilan dan objektivitas memilih
pekerjaan dan fokus pada potensi produktivitas pekerja yang baru dipekerjakan.
Saat manajer menggunakan protokol yang mendefinisikan dengan baik untuk menilai
talenta pelamar dan organisasi secara jelas memprioritaskan kebijkan
nondiskriminasi, kualifikasi menjadi lebih penting dalam menentukan siapa yang
diterima dibandingkan karakteristik demografis.
2.
Keragaman
dala kelompok
Kebanyakan
tempat kerja kontemporer membutuhkan kerja keras dalam tatanan kelompok. Saat
orang orang bekerja dalam kelompok, mereka perlu menyusun sebuah cara yang sama
untuk melihat dan menyelesaikan tugas tugas utama, dan mereka perlu
berkomunikasi satu sama lain dengan sering. Jika mereka merasa sedikit rasa
keanggotaan dan kohesi dalam kelompoknya, semua atribut kelompok ini mungkin
akan menderita.
Tanpa
memandang komposisi kelompok,perbedaan dapat dimanfaatkan untuk mencapai kinerja
superior. Cara yang paing penting adalah menekankan kesamaan level anggota
antara anggotanya. Dengan kata lain,kelompok dari individu yang beragam akan
lebih efektif apabila pemimpin dapat menunjukkan bagaimana para anggota
memiliki kepentingan yang sama dalam kesuksesan kelompok. Bukti juga menunjukan
pemimpin transformasi(yang menekankan sasaran yang lebih tinggi dan menghargai
dalam gaya kepemimpinan)lebih efektif dalam mengelolah tim yang beragam.
3.
Program
keragaman efektif
Organisasi
menggunakan beragm usaha untk memanfaatkan keragaman, termaksud merektur dan
memilih kebijakan yang telah didiskusikan,juga pelatihan dan praktik
pengembangan. Program tenaga kerja yang efektif dan komprehensif mendorong agar
keragaman memiliki tiga komponen yang nyata.
1. Mereka
mengajarkan manajer mengenai kerangka kerja legal bagi peluang pekerjaan yang
sama dan mendorong perlakuan kerangka kerja legal bagi peluang pekerjaan yang
sama dan mendorong perlakuan adli atas semua orang tanpa memandang
karakteristik demografisnya.
2. Mereka
mengajarkan manajer bagaimana sebuah tenaga kerja yang beragam akan lebih baik
dalam melayni pasar yang beragam dari klien dan pelanggan
3. Mereka
mempercepat praktik perkembangan pribdai yang mengeluarkan keahlian dan
kemampuan semua pekerja, mengakui bagaimana perbedaan perspektif dan menjadi
cara yang bernilai untuk meningkatan inerja setap orang .
Sebuah stud utaa
mengenai konsekuensi progrm keragan menghsilkan sebuah kesimpulan yng
mengejutkan “ orgnisasi yang memberikan pelatihan keragaman tidak secara
konsisten lebih memiliki wanit dan rs noritas dalam posisi manajemen puncak
dibandingkan organisasi yang tidak . dalam pengmatan yang lebh dekat, meskipun
demikian , hsil ini tidaklah mengejutkan. Para ahl telah la mengetahui bahwa
satu sesi pelatihan tanpa strateg untu menorong manajemen keragaman yng efektif
l pekerjaan tiak mungn menjadi sangat efektif. Beberapa progrm keragaman
bebenar benar efektif dalam memperbaiki reprresentasi dalam manajemen. Mereka
mengikut strategi untuk mengukur representasi dari wanita dan ras minoritas
dalam posisi manajerial dan membrikan tanggung jawab kepada manajer untuk
mencapai tim manaejemn yang lebih beragam secara demografis. Para peneliti juga
berpendapat bahwa penglaman kergaman lebih mungkin berujung pada adaptasi
positif bagi semua piha apabila
1. Pengalaman
keragaman mengurangi sikap stereotip
2. Jika
penilaian termotivasi dan mampu mempertimbangkan perspektif baru pada orang
lain
3. Jika
penilaian terlibat dalam penekanan stereotip dan penekanan generatif dalam
merespons pengalaman keragaman
4.
Apabila pengalaman positif atas
penurunan stereotip diulang dengan sering. Program keragaman didasarkan pada
prinsip prinsip ini mungkin menjadi lebih efektif dibandingkan pemeblajaran
dikelas kelas dahulu.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keragaman(diversity) adalah suatu istilah yang luas dan frae
keragama tempat kerja(workplace diversity) dapat merujuk pada karakteristik apapun yang menyebabkan
seseorang berbeda dari yang lainnya. Bagian pembahsan berikut ini mencakup beberapa
karakteristik level permukaan yang penting yang membedakan anggota anggota
tenaga kerja.
Keragaman level permukaan
,perbedaan-perbedaan dalam karakteristik yang mudah dinilai seperti jenis
kelamin, ras, etnis, umur, atau kecacatan.
Keragaman level dalam perbedaan-perbedaan dalam
nilai-nilai kepribadian dan prefrensi kerja
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar