KLASIFIKASI DAN PERILAKU BIAYA
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR 2
BAB I
PENDAHULUAN 3
1.1
LATAR
BELAKANG 3
BAB II
PEMBAHASAN 4
2.1 JENIS PERUSAHAAN 4
2.2 JENIS PERUSAHAAN DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
6
2.3 JENIS DAN PENGELOMPOKAN BIAYA 6
2.4 ARUS BIAYA 8
2.5 PERILAKU BIAYA 8
BAB III
PENUTUP 17
3.1 KESIMPULAN 17
DAFTAR
PUSTAKA 18
KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah .
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
BAB
1 PENDAHULUAN
Akuntansi biaya merupakan suatu bidang akuntansi yang
diperuntukkan bagi proses pelacakan dan analisa terhadap biaya-biaya yang
berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang dan
jasa.Biaya didefinisikan sebagai waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan
menurut konvensi diukur dengan satuan uang.Pengguna kata beban adalah pada saat
biaya sudah habis terpakai.
Definisi akuntansi biaya yang
diutarakan oleh Kartadinata (2000:22) adalah “patner manajemen yang utama dalam
kegiatan perencanaan dan pengawasan dengan memberikan kepada manajemen
alat-alat yang diperlukan untuk merencanakan, mengawasi dan melakukan penilaian
atas kegiatan-kegiatan perusahaan”. Menurut Usry dan Carter (2004:11) yang
dialihbahasakan oleh Krista, akuntansi biaya adalah “perhitungan biaya yang
diperlukan untuk aktivitas-aktivitas perencanaan dan pengendalian, memperbaiki
kualitas dan efisiensi, serta membuat keputusan-keputusan yang bersifat rutin
maupun strategis”. Menurut Schaum pengertian dari Akuntansi biaya adalah “suatu
prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari biaya pembuatan
barang atau jasa”. Fungsi utama akuntansi biaya adalah melakukan akumulasi
biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan. Berdasarkan
definisi-definisi di atas dapat dikatakan bahwa akuntansi biaya merupakan suatu
proses kegiatan di bidang akuntansi dalam menetapkan biaya suatu produk atau
jasa dengan tujuan untuk mendapatkan laba yang maksimal dan manfaat, sedangkan
biaya menyediakan salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola
perusahaannya, yaitu untuk perencanaan dan pengendalian laba, penentuan harga
pokok produk dan jasa, serta bagi pengambilan keputusan oleh manajemen.
BAB
2 PEMBAHASAN
KLASIFIKASI DAN PERILAKU BIAYA
2.1 JENIS
PERUSAHAAN
Seperti yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya, agar dapat bertahan dan mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, setiap perusahaan harus memiliki produk untuk dijual kepada
masyarakat. Produk tersebut dapat berupa produk nonfisisk, barang jadi siapa
dipakai, atau bahan baku yang harus diproses lebih lanjut.
Dilihat
dari bidang usaha yang digeluti dan produk yang dihasilkan, secara umu
perusahaan dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Perusahaan
jasa yaitu perusahaan yang produknya
adalah yang bersifat nonfisik, seperti perusahaan transportasi, biro wisata,
bioskop, konsultan, akuntan dan sebagainya.
2. Perusahaan
dagang yaitu perusahaan yang membeli
barang dari perusahaan lain dan menjual kepada pihak yang yang membutuhkan/
konsumen. Sebagai contoh, pasar swalayan( Hero, Robinson, dan lain-lain),
distributor elektronik, dan sebagainya.
3. Perusahaan
manufaktur yaitu perusahaan yang membeli bahan baku,
mengelolahnya hingga menjadi produk jadi yang siap pakai. Sebagai contoh,
produsen mie instans mengelolah tepung terigu hingga menjadi mie instant serta
produsen pakaiana mengolah kain menjadi kemeja.

Jadi perusahaan manufaktur adalah
perusahaan yang berfungsi sebagai jembatan antara produsen bahan baku dan
konsumen/ pelanggan yang memerlukan
barang jadi yang siap digunakan. Perusahaan manufaktur membeli bahann baku dari
produsen bahan baku dari supplier
bahan baku. Bahan baku tersebut lalu diolah oleh perusahaan sampai menjadi
barang jadi yang siap pakai. Untuk mengolah bahan baku tersebut menjadi barang
jadi, perusahaan menambahkan bahan tambahan (bahan penolong) ke bahan baku
tersebut. Dan untuk mengolah bahan baku menjadi barang yang memiliki nilai
tambah dibutuhkan bantuan btenaga kerja yang secara langsung terlibah dalam
proses produksi. Selama proses pengolahan bahan baku dibututhkan bantuan mesin,
gedung pabrik, pekerja tidak langsung, listrik , air dan sebagainya.
Dilihat dari kompleksitas
struktur biaya dan produksinya, perusahaan manufaktur merupakan yang secara
umum lebih komplek struktur biaya dan proses produksinya dibandingkan
perusahaan dagang dan perusahaan jasa. Karena itu, pembahasan dalam buku
akuntansi manajemen ini akan difokuskan pada jenis perusahaan yang ketiga,
yaitu perusahaan manufaktur. Dengan asumsi pembaca telah memahami dan menguasai
segala hal yang disampaikan dibuku ini menyangkut pengambilan keputusan dalam
perusahaan manufaktur, setiap pembaca juga akan memahami proses pengambilan
keputusan dalam perusahaan jasa dan dagang karena lebih sederhana.
Perusahaan manufaktur memiliki
beberapa ciri yang berbeda dengan perusahaan jasa dan dagang. Ciri – ciri
khusus tersebut berkaitan dengan jenis persediaan dalam perusahaan manufaktur
yang berbeda dengan perusahaan dagang. Jenis dan struktur biaya dalam
perusahaan manufaktur juga berbeda dengan perusahaan dagang dan perusahaan
jasa.
2.2 JENIS
PERSEDIAAN DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR”
Perusahaan manufaktur adalah
perusahaan yang harus mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang siap pakai.
Maka persediaan dalam perusahaan manufaktur berbeda dengan jenis persediaan
dalam perusahaan dagang. Peresediaan dalam perusahaan manuaktur dibedakan menjadi:
1.
Persediaan
bahan baku, yaitu bahan dasar yang menjadi komponen utama dari suatu produk.
Sebagai contoh , kain adalah bahan baku dari pakaian, kayu adalah bahan baku
dari meja, dll.
2.
Persediaan
barang dalam proses, yaitu bahan baku yang telah diproses untuk diubah menjadi
barang jadi tetapi sampai pada tanggal neraca belum selesai proses produksinya.
Sebagai contoh pakaian yang belum ada lengannya dalam industri garmen, meja
tulis belum dihaluskan dalam industri mebel, dll.
3.
Persediaan
barang jadi yaitu bahan baku telah diproses menjadi produk jadi yang siap pakai
dan siap dipasarkan seperti pakaian jadi, meja tulis ,dll.
2.3. JENIS
DAN PENGELOMPOKAN BIAYA”
Jenis dan struktur biaya dalam
perusahaan manufaktur memiliki perbedaan dengan perusahaan jasa dan dagang.
Biaya dalam perusahaan manufaktur dikelompokkan menjadi beberapa kelompok
menurut spesifikasi kegunaannya, yaitu :
1.
Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan
untuk membeli bahan baku yang telah digunakan untuk menghasilkan suatu produk
jadi tertentu. Contoh, harga beli kain perusahaan garmen, upah beli kayu
perunit, dsb.
2.
Biaya tenaga
kerja langsung adlah biaya ayang dikeluarkan untuk membaya pekerja yang
terlibat secara langsung dalam proses produksi. Contoh, upah tukang jahit dalam perusahaan garmen, upah tukang kayu
dalam perusahaan mebel, dll.
3.
Biaya
overhead adalah biaya- biaya selain bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja
langsung tetapi tetap dibutuhkan dalam proses produksi. Termaksud dalam
kelompok ini adalah
a.
Biaya bahan
penolong (bahan tidak langsung) yaitu bahan tambahan yang dibutuhkan untuk
menghasilkan suatu produk tertentu. Contoh, kain dan kancing dibutuhkan untuk
menghasilkan pakaina, paku dan cat dibutuhkan untuk menghasilkan meja tulis dan
sebagainya.
b.
Biaya tenaga kerja penolong (tenaga kerja
tidak langsung) yaitu pekerja yang dibutuhkan dalam proses menghasilkan suatu
barang tetapi tidak terlibat secara langsung dalam proses produksi. Contoh ,
upah mandor dari penjahit dan tukang kayu, upah satpam pabrik, dsb.
c.
Biaya pabrikasi
lain adalah biaya – biaya tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu
produk selain biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja penolong. Contihnya
adalah biaya listrik dan air pabrik, biaya telepon, biaya penyusutan bangunan
pabrik, biaya penyusustan mesin, dsb.
4.
Biaya
pemasaran digunakan untuk menampung keseluruhan biaya yang dikeluarkan
perusahaan ketika mendistribusi barang dagangannya hingga sampai ketangan
pelanggan, biaya ini mencakup gaji, wiraniaga, komisi wiraniaga, gaji karyawan
pemasaran, biaya iklan, biaya pengiriman, dll.
5.
Biaya
adiminstrasi dan umum digunakn untuk menampung keseluruhan biaya operasia
kantor. Biaya ini mencakup gaji direktur, gaji sekertaris, biaya listrik, baya
telepon, biaya penyusutan bangunan, dll.
Biaya yang dimilik perusahaan manufaktur
tersebut tidak digabungkan menjadi satu kelompok biaya. Kelima jenis biaya
tersebut dikelompokkan kedalam 2 kelompok besar biaya. Pengelompokkan tersebut
berguna untuk memilah denga jelas biaya-biaya yang terakumulasi dan membentuk
suatu produk serta biaya-biaya yang berkaitan dengan aktivitas operasi.
Biaya-biaya tersebut dikelompokkan dalam 2 kelompok besar yaitu:
A.
Biaya
produksi
1.
Biaya bahan
baku langsung
2.
Biaya tenaga
kerja langsung
3.
Biaya
overhead
Gabungan
dari bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik membentuk biaya produksi. Itu berarti biaya produksi adalah seluruh
biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk yang siap
dijual.
B.
Biaya
operasi
1.
Biaya
pemasaran
2.
Biaya
administrasi dan umum
Penjumlahan
biaya pemasaran dan biay administrasi membentuk biaya operasi atau biaya
komersial. Biaya operasi merupakan komponen biaya perusahaan diluar biaya
produksi. Biaya operasi ini merupakan biaya untuk memasarkan produk perusahaan
hingga sampai ke tangan konsumen beserta keseluruhan biaya yang berkaitan
dengan proses administratif yang dilakukan perusahaan.
2.4 ARUS BIAYA”
Keharusan untuk memproses bahan baku menjadi
barang jadi mengakibatkan suatu arus biaya seperti berikut ini. Gabungan dari
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung , dan biaya overhead akan
membentuk biaya produksi. Jika ketiga komponen biaya tersebut masing – masing
mencakup 100% dari kebutuhan biaya produksi per unit output, maka gabungan ketiganya
membentuk persediaan barang dalam proses. Jika gabungan ketiga kompoene biaya
tersebut masing –masing tela tercapai 100%, maka akan membentuk barang jadi.







![]() |
|||
![]() |





itu berarti perbedaan antara barang ajadi
dalam proses terletak pada kandungan biaya pada setiap jenis persediaan
tersebut. Di barang jadi telah terkandung 100%
komponene biaya yang dibutuhkan. Sedangkan kandungan biaya barang dalam
proses kurang dari 100 dari keseluruhan biaya yang dibutuhkan.
2.5.
PERILAKU BIAYA
Beberapa jenis biaya yang tidak bereaksi
terhadapa gejolak volume produksi. Berdasarkan prilaku dalam bereaksi terhadap
perubahan volume produksi suatu produk tertentu dalam perusahaan, biaya dapat dikelompokkan
menjadi.
1.
Biaya variabel yaitu biaya yang akan selalu
berfluktuasi sejalan dengan perubahan tingkat aktivitas perusahaan. Tingkat
aktivitas dapat berupa volume produksi, volume pemasaran, jumlah jam kerja,
ataupun ukuran aktivitas yang lain. Jika tingkat aktivitas berkurang, biaya
jenis ini juga berkurang secara proporsional. Jika aktivitas perusahaan
dihentikan, biayanya tidak akan ada lagi. Termaksud dalam kelompok ini adalah
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, sebagian biaya overhead pabrik,
dan sebagai biaya pemasaran.
Contoh, produsen mebel antik
membayar upah tukang cukur kayunya sebesar Rp 5.000.000 perunit meja kursi yang
diselesaikan oleh para tukang kayunya. Jika para tukang kayu mampumenyelesaikan
10 unti meja kursi dalam setahun, maka biaya tenaga kerja langsung yang
dikeluarkan oleh perusahaan tersebut Rp 50.000.000. jika produksinya meningkat
menjadi 20 unit dalam setahun, maka biaya meningkat lagi menjadi 30 unit dalam
setahun, maka biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan oleh perusahaan
adalah Rp.150.000.000. demikian seterusnya.jika produksi mebel berhenti, makan
biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan akan menjadi Rp.0
2. Biaya tetap yaitu biaya yang relatif tidak
akan berubah walaupun terjadi perubahan tingkat aktivitas dalam batas tertentu.
Jika tingkat aktvitas bertambah, biaya jenis ini tidak akan berubah. Jika
tingkat aktivitas berkurang, biaya jenis ini juga tidak akan berubah jumlahnya,
termaksud dalam kelompok ini adalah
sebagian dari biaya overhead, sebagian dari biaya pemasaran dan biaya
administrasi & umum.
sebagai contoh, produsen mebel
antik menyewa gudang yang akan digunakan untuk membuat mebel. Biaya sewa
bangunan tersebut adalah Rp 200.000.000 pertahun. Jika perusahaan tersebut
hanya memproduksi 10 unit mebel antik dalam setahun, maka biaya sewasewa
bangunan yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah Rp 200.000.000. jika
perusahaan tersebut mampu memproduksi 20 unit mebel antik dalam setahun, maka
biaya sewa bangunan yang dikeluarkan oleh perusahaan tetap sebesar Rp
200.000.000. demikian pula jika produksi perusahaan tersebut meningkat menjadi
30 unit mebel anti dalam setahun, maka biaya sewa bangunan yang digunakan yang
dikeluarkan oleh perusahaan tetap tidak berubah, yaitu Rp200.000.000. jika produksi
mebel berhenti, biaya sewa bangunan yang dikeluarkansebesar Rp200.000.000
3.
Biaya semi
variabel adalah satu jenis biaya yang sebagian mengandung komponen variabel dan
sebagian lagi mengandung sifat tetap. Biaya listrik, air dan telepon adalah
sebagian contoh dari jenis biaya semi variabel. Biaya listrik dan telepon
sebagian bersifat tetap(biaya abonemen bulana ) dan sebagian bersifat variabel
(biaya pemakaian)
Berdasarkan pengelompokan
perilaku biaya tersebut, umumnya biaya – biaya dalam perusahaan manufaktur
dapat dikelompokkan seperti dalam tabel berikut :
Bahan baku adalah bahan dasar
dari suatu produk dan dapat juga menjadi
bahan utama dari suatu produk. Karena itu, kuantitas bahan baku yang dibutuhkan
untuk menghasilkan produk selalu berbanding dengan kuantitas produk yang
dihasilkan. Jadi, biaya bahan baku langsung selalu memiliki sifat sebagai biaya
variabel, karena selalu berfluktuasi sejalan dengan perubahan volume produksi.
JENIS BIAYA
|
PERILAKU BIAYA
|
|
BIAYA PRODUKSI
|
|
|
-
Biaya
bahan baku
|
Varibel
|
|
-
Biaya
tenaga kerja langsung
|
Varibel
|
|
-
Biaya
overhead
|
Varibel
|
Tetap
|
BIAYA OPERASIONAL
|
|
|
-
Biaya
pemasaran
|
Varibel
|
Tetap
|
-
Biaya
administrasi & umum
|
|
Tetap
|
Tenaga kerja langsung adalah
orang yang terlibat secara langsung dalam proses produksi, yaitu proses pembuatan
produk perusahaan. Jika tenaga kerja semacam ini dibayar berdasarkan kuantitas
produk atau waktu, seperti berdasarkan jumlah pakaian yang berhasil dijahit
selama suatu priode tertentu, atau tukang kayu dalam suatu perusahaan mebel
yang dibayar berdasarkan hari kerja yang dijalanninya selama suatu priode
tertentu. Tenaga kerja semacam ini dikelompokkan sebagai biaya variabel. Namun,
jika tenaga kerja langsung dibayar
dengan gaji tetap, berapapun produk yang dihasilkan atau berapapun tingkat
produktivitasnya, biaya tenaga kerja semacam ini dikelompokkan sebagai biaya
tetap.
Biaya
overhead adalah biaya produksi diluar biaya bahan baku langsung dengan tenaga
kerja langsung. Karena dalam kelompok biaya ini tercakup biaya bahan penolong,
dan biaya pabrikasi lainnya, maka biaya overhead sebagian berupa biaya variabel
dan sebagian berupa biaya tetap. Jumlah bahan penolong yang digunakan biasanya
akan berubah sesuai dengan jumlah pakaian yang dihasilkan. Atau banyaknya cat
yang dibutuhkan perusahaan mebel biasanya akan berubah sesuai dengan mebel yang
dihasilkan. Karena itu, biasanya biaya bahan penolong, dikelompokkan sebagai
biaya variabel. Tenaga kerja penolong adalah orang tidak terlibat secara
langsung dalam proses produksi, tetapi keberadaannya tetap diperlukan. Sebagai
contoh, mandor produksi, satpam pabrik, bagian kebersihan pabrik, dsb. Jumlah
tenaga kerja penolong yang dibutuhkan suatu pabrik tidak selalu berubah sesuai
jumlah produk yang dihasilkan. Karena itu, biaya tenaga kerja penolong dikelompokkan
sebagai biaya tetap. Sedangkan biaya pabrikasi lainnya, seperti biaya listrik,
biaya air PAM pabrik, biaya telepon pabrik, biaya penyusutan mesin, biaya
penyusutan bangunan, dan sebagainya. Sebagian mengandung unsur biaya tetap dan
sebagian mengandung biaya unsur biaya variabel. Sebagai contoh, biaya
penyusutan adalah biaya yang tidak berfluktuasi walaupun terjadi perubahan
volume produksi, sehingga biaya semacam ini dikelompokkan sebagai biaya tetap.
Sedangkan biaya listrik, selain biaya abonemennya, akan berfluktuasi sejaln
denhan banyaknya daya listrik yang
digunakan dan biasanya daya listrik yang digunakna dipengaruhi langsung oleh
valume produksi. Karena itu , biasanya biaya semacam ini dikelompokkan sebagai
biaya variabel.
Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan
berkaitan dengan upaya mendistribusikan produk perusahaan sejak dari gudang
hingga sampai ke tangan konsumen. Dalam upaya mendistribusikan produk
perusahaan ini dibuthkan sebagai biaya, seperti gaji staf adiministasi kantor
pemasaran, biaya listrik kantor pemasaran, biaya penyusutan kantor pemasaran,
gaji wiraniaga, komisis wiraniaga, biaya angkut penjualan, dan sebagainya.
Beberpa biaya dalam kelompok ini memiliki reaksi langsung terhadap perubahan
jumlah produk yang dijual, bukan volume produk yang dibuat. Tetapi karena
jumlah volume produk yang dibuat sangat dipengaruhi oleh volume
penjualan(ditambah dan dikurangi persediaan produk yang diinginkan pada akhir
dan awal periode), maka beberapa biaya dalam kelompok biaya pemasaran dapat
dikelompokkan sebagai biaya variabel, seperti komisi untuk wiraniaga. Sedangkan
sisanya merupakan jenis biaya tetap.
Besarnyanya
biaya administrasi dan umum yang dikeluarkan perubahan tidak memiliki kaitan
langsung dengan gejola volume produksi. Walaupun terjadi perubahan volume
produksi yang signifikan, hal ini pasti akan berpengaruh terhadap kebutuhan
jumlah karyawan administratif. Tetapi perubahan volume produksi tanpa
mempengaruhi kapasitas produksi tidak akan mempengaruhi jumlah biaya administrasi
dan umum. Karena biaya itu, biaya administrasi dan umum merupakan biaya tetap.
PERTANYAAN
EVALUASI
1.
Dilihat dari
jenis produk yang dijualnya, perusahaan dibedakan menjadi 3 jenis badan usaha.
Sebutkan dan jelaskan ketiga jenis perusahaan tersebut dan berikan contoh nyata
dari setiap jenis perusahaan tersebut di indonesia!
Jawab
:
1. Perusahaan
jasa yaitu perusahaan yang produknya
adalah yang bersifat nonfisik, seperti perusahaan transportasi, biro wisata,
bioskop, konsultan, akuntan dan sebagainya.
2. Perusahaan
dagang yaitu perusahaan yang membeli
barang dari perusahaan lain dan menjual kepada pihak yang yang membutuhkan/
konsumen. Sebagai contoh, pasar swalayan( Hero, Robinson, dan lain-lain),
distributor elektronik, dan sebagainya.
3. Perusahaan
manufaktur yaitu perusahaan yang membeli bahan baku,
mengelolahnya hingga menjadi produk jadi yang siap pakai. Sebagai contoh,
produsen mie instans mengelolah tepung terigu hingga menjadi mie instant serta
produsen pakaiana mengolah kain menjadi kemeja.
2.
Karena
fungsinya sebagai jembatan antara produsen bahan baku dan konsumen barang jadi,
perusahaan manufaktur harus mengelolah bahan baku menjadi barang jadi yang
diperlukan konsumen. Karena itu, perusahaan manufaktur memiliki 3 jenis
persediaan. Sebutkan dan jelaskan 3 jenis persediaan yang ada dalam manufaktur!
Jawab :
1.
Persediaan
bahan baku, yaitu bahan dasar yang menjadi komponen utama dari suatu produk.
Sebagai contoh , kain adalah bahan baku dari pakaian, kayu adalah bahan baku
dari meja, dll.
2.
Persediaan
barang dalam proses, yaitu bahan baku yang telah diproses untuk diubah menjadi
barang jadi tetapi sampai pada tanggal neraca belum selesai proses produksinya.
Sebagai contoh pakaian yang belum ada lengannya dalam industri garmen, meja
tulis belum dihaluskan dalam industri mebel, dll.
3.
Persediaan
barang jadi yaitu bahan baku telah diproses menjadi produk jadi yang siap pakai
dan siap dipasarkan seperti pakaian jadi, meja tulis ,dll.
3.
Karena
fungsi sebagai jembatan antara produsen bahan baku dan konsumen barang jadi,
struktur biaya dalam perusahaan manufaktur
lebih komplek dibandingkan dengan struktur biaya dalam perusahaan dagang
dan perusahaan jasa.
a.
Sebutkan dan
jelaskan biaya – biaya dalam perusahaan manufaktur!
b.
Dari seluruh biaya perusahaan manufaktur,
semuanya dikelompokkan ke dalam 2 kelompok besar biaya, yaitu biaya produksi
dan biaya operasi. Terdiri dari biaya apa sajakah masing-masing kelompok biaya
tersebut!
Jawab:
a. Jenis
biaya perusahaan manufaktur
1.
Biaya bahan
baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang telah
digunakan untuk menghasilkan suatu produk jadi tertentu. Contoh, harga beli
kain perusahaan garmen, upah beli kayu perunit, dsb.
2.
Biaya tenaga
kerja langsung adalah biaya ayang dikeluarkan untuk membaya pekerja yang
terlibat secara langsung dalam proses produksi. Contoh, upah tukang jahit dalam perusahaan garmen, upah tukang kayu
dalam perusahaan mebel, dll.
3.
Biaya
overhead adalah biaya- biaya selain bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja
langsung tetapi tetap dibutuhkan dalam proses produksi. Termaksud dalam
kelompok ini adalah
a.
Biaya bahan
penolong (bahan tidak langsung) yaitu bahan tambahan yang dibutuhkan untuk
menghasilkan suatu produk tertentu. Contoh, kain dan kancing dibutuhkan untuk
menghasilkan pakaina, paku dan cat dibutuhkan untuk menghasilkan meja tulis dan
sebagainya.
b.
Biaya tenaga
kerja penolong (tenaga kerja tidak langsung) yaitu pekerja yang dibutuhkan
dalam proses menghasilkan suatu barang tetapi tidak terlibat secara langsung
dalam proses produksi. Contoh , upah mandor dari penjahit dan tukang kayu, upah
satpam pabrik, dsb.
c.
Biaya
pabrikasi lain adalah biaya – biaya tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan
suatu produk selain biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja penolong.
Contihnya adalah biaya listrik dan air pabrik, biaya telepon, biaya penyusutan
bangunan pabrik, biaya penyusustan mesin, dsb.
4.
Biaya
pemasaran digunakan untuk menampung keseluruhan biaya yang dikeluarkan
perusahaan ketika mendistribusi barang dagangannya hingga sampai ketangan
pelanggan, biaya ini mencakup gaji, wiraniaga, komisi wiraniaga, gaji karyawan
pemasaran, biaya iklan, biaya pengiriman, dll.
Biaya adiminstrasi dan umum digunakn untuk
menampung keseluruhan biaya operasia kantor. Biaya ini mencakup gaji direktur,
gaji sekertaris, biaya listrik, baya telepon, biaya penyusutan bangunan, dll.
b. Kelompok
biaya
a.
Biaya
produksi
1.
Biaya bahan
baku langsung
2.
Biaya tenaga
kerja langsung
3.
Biaya
overhead
b.
Biaya
operasi
1.
Biaya
pemasaran
2.
Biaya
administrasi dan umum
4.
Berdasarkan perilakunya
dalam bereaksi terhadap perubahan volume produksi produk tertentu dalam suatu
perusahaan, biaya dapat dikelompokkan kedalam biaya variabel, biaya tetap, dan
biaya semivariabel.
a.
Jelaskan
arti biaya variabel,biaya semivariabel, dan biaya tetap!
b.
Biaya
perusahaan manafaktur dikelompokkan ke dalam 5 jenis biaya. Kelompokkan setiap
jenis biaya tersebut ke dalam kelompok biaya variabel atau biaya tetap!
c.
Buatlah
grafik yang menunjukkan perilaku dari biaya variabel dan biaya tetap!
Jawab :
a. Arti biaya
-
Biaya variabel yaitu biaya yang akan selalu
berfluktuasi sejalan dengan perubahan tingkat aktivitas perusahaan. Tingkat
aktivitas dapat berupa volume produksi, volume pemasaran, jumlah jam kerja,
ataupun ukuran aktivitas yang lain.
-
Biaya tetap
yaitu biaya yang relatif tidak akan berubah walaupun terjadi perubahan tingkat
aktivitas dalam batas tertentu. Jika tingkat aktvitas bertambah, biaya jenis
ini tidak akan berubah.
-
Biaya semi
variabel adalah satu jenis biaya yang sebagian mengandung komponen variabel dan
sebagian lagi mengandung sifat tetap.
b.
Kelompok
biaya
JENIS BIAYA
|
PERILAKU BIAYA
|
|
BIAYA PRODUKSI
|
|
|
-
Biaya
bahan baku
|
Varibel
|
|
-
Biaya
tenaga kerja langsung
|
Varibel
|
|
-
Biaya
overhead
|
Varibel
|
Tetap
|
BIAYA OPERASIONAL
|
|
|
-
Biaya
pemasaran
|
Varibel
|
Tetap
|
-
Biaya
administrasi & umum
|
|
Tetap
|
LATIHAN
LATIHAN2.1
PT. Garmenindo adalah produsen celana pantai
yang beralokasi di Denpasar. Berkaitan denga pembuatan anggaran perusahaan
untuk tahun tahun 2014, pada bulan Oktober 2013 bagian akuntansi mengumpulkan
data terkait dan diperlukan. Pada tahun 2014, perusahaan berencana memproduksi
180.000 stel celana. Untuk menghasilkan satu stel celana tersebut dibutuhkan
kain sepanjang 1 meter. Diperkirakan harga kain yang menjadi bahan baku celana
tersebut adalah Rp 15.000 per meter, sedangkan upah yang dibayarkan kepada
tukang jahit adalah Rp 6.000 per stel celana. Biaya overhead yang dibuthkan
oleh volume produksi tersebut adalah Rp 600.000.000. diperikaran sebesar 60%
dari biaya overhead merupakan biaya variabel dan sisanya merupakan biaya tetap.
Biaya pemasaran yang dianggarkan adalah Rp 800.000.000, dimana sebesar 40%
diperkirakan merupakn biaya variabel dan sisanya merupakan biaya tetap.
Sedangan biaya administrasi dan umum dianggaran sebesar Rp350.000.000, yang
semuanya merupakan biaya tetap.
Berdasarkan
data tersebut, buatlah anggaran biaya variabel dan biaya tetap yang diperlukan
PT. Garmenindo untuk tahun 2014!
Jawab :
·
Biaya bahan baku = 180.000 stel x 1m x 15.000
= 2.700.000.000
·
Biaya
tenaga kerja langsung = 180.000 stel x Rp 5.000 =900.000.000
JENIS
BIAYA
|
PRILAKU
BIAYA
|
|
BIAYA
PRODUKSI
|
VARIABEL
|
TETAP
|
- biaya bahan baku langsung
|
2.700.000.000
|
|
- Biaya tenaga kerja langsung
|
900.000.000
|
|
- Biaya overhead
|
360.000.000
|
240.000.000
|
BIAYA OPERASI
|
|
|
- biaya pemasaran
|
480.000.000
|
400.000.000
|
- biaya administrasi& umum
|
|
350.000.000
|
Total
|
4.440.000
|
990.000
|
BAB
3 PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Akuntansi biaya merupakan bagian yang integral
dengan financial accounting. Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi
yang merupakan alat manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya
secara sistematis, serta menyajikannya informasi biaya dalam bentuk laporan
biaya. Biaya (cost) berbeda biaya beban (expense), cost adalah pengorbanan
ekonomis yang dikeluarkan untuk memperoleh barang dan jasa, sedangkan beban
(expense) adalah expired cost yaitu pengorbanan yang diperlukan atau
dikeluarkan untuk merealisasi hasil, beban ini dikaitkan dengan revenue pada
periode yang berjalan. Pengorbanan yang tidak ada hubungannya dengan perolehan
aktiva, barang atau jasa dan juga tidak ada hubungannya dengan realisasi hasil
penjualan, maka tidak digolongkan sebagai cost ataupun expense tetapi
digolongkan sebagai loss
DAFTAR
PUSTAKA
Anthony,Dearden,Belford,
Management Controll System, 6th Edition, Irwin Inc.
Atkinson,
Banker,Kaplan,Young,Management Accounting,Prentice Hall
International,Inc,Second Edition,1997.
Apandi Nasehatum,Bugdet &
Control, Grasindo, Jakarta, 1999
Blocher, Chen, Lin, Cost
Management : A Strategi Emphasis, The Mcgraw-Hill Companies,Inc, 1999.
Bambang Riyanto, Dasar – Dasar
Pembelanjaan Perusahaan , Penerbit BPFE, Yagyakarta, Edisi Keempat, 1997.
Komentar
Posting Komentar