AKUNTANSI MANAJEMEN



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR                                                                                                                                                       3
BAB I PENDAHULUAN                                                                                                                                                
1.1   LATAR BELAKANG                                                                                                                                       4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PERAN AKUNTANSI DALAM MANAJEMEN STRATEGI                                                                5
2.2 KLASIFIKASI DAN PRILAKU BIAYA                                                                                                      18
2.3 ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA                                                                                                          31
BAB III PENUTUP                                                                                                                                         
3.1 KESIMPULAN                                                                                                                                                 
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                                                                        46






















KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah AKUNTANSI MANAJEMEN  tentang  strategi komunikasi pemasaran terpadu
   Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
                Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.















BAB 1 PENDAHULUAN
1.. LATAR BELAKANG
                                 Akuntansi adalah aktivitas mengumpulkan, menganalisis, menyajikan dalam membentuk angka, mengklasifikasikan, mencatat, meringkas dan melaporkan aktivitas/ transaksi perusahaan dalam bentuk informasi keuangan. Informasi yang dihasilkan dari sistem akuntansi sebuah entitas dipakai oleh pihak internal dan eksternal perusahaan tersebut.
                                Akuntansi manajemen adalah sistem akuntansi dimana informasi yang dihasilkan ditujukan kepada pihak – pihak internal organisasi, seperti manajer keuangan, manajer produksi, manajer pemasara, dan sebagainya guna pengambilan keputusan internal organisasi. Itu berarti informasi yang informasi yang dihasilkan dari sistem akuntansi manajemen sebuah entitas dipakai oleh pihak internal perusahaan itu sendri untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen organisasi tersebut.
                                Perusahaan jasa yaitu perusahaan yang produknya adalah yang bersifat nonfisik, seperti perusahaan transportasi, biro wisata, bioskop, konsultan, akuntan dan sebagainya.
                              Perusahaan dagang yaitu perusahaan yang membeli barang dari perusahaan lain dan menjual kepada pihak yang yang membutuhkan/ konsumen. Sebagai contoh, pasar swalayan( Hero, Robinson, dan lain-lain), distributor elektronik, dan sebagainya.
                              Perusahaan manufaktur  yaitu perusahaan yang membeli bahan baku, mengelolahnya hingga menjadi produk jadi yang siap pakai. Sebagai contoh, produsen mie instans mengelolah tepung terigu hingga menjadi mie instant serta produsen pakaiana mengolah kain menjadi kemeja.









BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 PERAN AKUNTANSI DALAM STRATEGI MANAJEMEN
A. Perusahaan ditengah persaingan
Disekitar ita terdapat begitu banyak perusahaan dengan berbagai aktivitas dan bidang usaha serta produk yang berbeda. Mulai dari perusahaan yang mejual jasa sebagai sumber penghasilannya (perusahaan jasa) , perusahaan yang membeli dan mendistri busi barang (perusahaan dagang), hingga perusahaan yang membeli bahan mentah, memprosesnya menjadi bahan jadi, dan menjualnya kepada konsumen(perusahaan manufaktur)
                Ada perusahaan yang hanya memiliki satu atau dua orang karyawan, seperti warung makan dan tokoh pengecer, perusahaan yang memiliki puluhan karyawan seperti perusahaan pasar swalayan , hingga perusahaan yang memiliki ribuan karyawan seperti pabrik rokok.
                Apa pun jenis dan ukuran perusahaan, supaya bisa tetap hidup dan tetap bertahan dalam jangka panjang setiap perusahaan harus memiliki produk yang dibutuhkan masyarakat. Setiap perusahaan harus memiliki berbagai sumber daya yang dibuthkan untuk menghasilkan produk tersebut. Sumber daya tersebut dapat mencakup tanah, mesin , tenaga kerja, modal dan bahan baku, dan lain – lain. Tanpa memiliki sumber daya dan produk, suatu organisasi tidak dapat disebut  perusahaan. Karena perusahaan adalah organisasi dimana sumber daya seperti bahan baku dan tenaga kerja digabung dan diproses untuk menghasilkan barang dan jasa bagi pelanggan.
                Perusahaan harus mampu menghasilkan laba. Laba adalah selisih antara pendapatan yang diterima perusahaan dari pelanggan atas penjualan barang atau jasa yang dihasilkan dengan pengorbanan ekonomis yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh barang dan jasa tersebut. Perusahaan harus mampu menghasilkan produk yang dapat dijual kepada masyarakat agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
                Agar dapat menciptakan kekayaansebagai tujuan didirikannya, perusahaan harus melaksanakan tiga kegiatan utama, yaitu :
1.       Mendesain produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan
2.       Membuat produk dan jasa secara cost effective
3.       Memasarkan produk dan jasa secara efektif kepada pelanggan (customers)
Perusahaan membutuhkan sekumpulan sumber daya untuk menggerakkan roda organisasinya.informasi merupakan konsep yang luas. Informasi yang dibutuhan untuk mengelolah sumber daya perusahaan secara efektif mencakup informasi keuangan dan non keuangan seperti produktivitas, kualitas dan berbagai faktor kunci sukses bagi perusahaan.

Akutansi manajemen mengembangkan informasi keuangan bagi para manajer dan pengelola perusahaan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan, sehingga perusahaan dapat lebih kompetitif, yaitu :
 (1) manajemen strategis,
(2) perencanaan dan pengambilan keputusan,
(3) pengendalian manajemen dan operasi, serta
(4) penyiapan laporan keuangan.
                Masing-masing fungsi memiliki kebutuhan yang berbeda. Karena itu, akuntansi manajemen memiliki tugas yang sangat penting dalam mendukung pengelolaan perusahaan. Tanpa dukungan informasi keuangan yang memadai, berbagai fungsi manajemen dalam perusahaan akan mengalami kesulitan untuk menjalankan tugasnya dengan baik.
                Salah satu tugas akuntan manajemen  dalam sebuah perusahaan yang menghadapi lingkungan bisnis yang kompetitif adalah pengembangan informasi keuangan yang dapat mendukungpengelolaan perusahaan dan pencapaian tujuan strategi. Karena itu, akuntansi manajemen harus lebih dinamis untuk menghadapi lingkungan yang berubah secara cepat dan peningkatan diversitas produk serta proses produksinya. Akuntansi manajemen harus mampu membantu manajemen perusahaan untuk menghadapi lingkungan yang dinamis in dengan cara memudahkan manajemen mengambil keputusanstategis. Karena tanpa informasi keuangan yang tepat, perusahaan akan tersesat jauh dari hal – hal yang bersifat kompetetif yang menghasilkan keputusan pemanufakturan dan pemasaran yang secara strategis keliru. Tanpa informasi keuangan yang akurat, manajemen perusahaan dapat terjadi beberpa hal yang tidak tepat seperti berikut ini :
·         Pengambilan keputusan hanya didasarkan pada dugaan dan intuisi
·         Kurang jelasnya arah dan tujuan
·         Kurangnya presepsi yang menguntungkan perusahaan oleh pelanggan maupun pemasok.
·         Kekeliruan dalam keputusan investasi, pemilihan produk, pasar atau proses pemanufakturan yang tidak sesuai dengan tujuan strategis.
·         Ketidak mampuan untuk secara efektif mendapatkan persaiangan yang dapat dijadika benchmark sehingga menyebabkan kurangnya pengetahuan  tentang stategis kompetetif yang lebih efektif.
·         Kegagalan untuk mengidentifikasi produk, pelanggan, dan pasar yang paling menguntungkan.
Karena itu, sangat penting untuk memahami alasan mengapa setiap fungsi manajemen disebuah perusahaan membutuhkan informasi keuangan yang memadai. Kebutuhan informasi keuangan bagi keempat fungsi tersebut adalah sebagai berikut :
1.       Fungsi manajemen strategis
Manajemen stategis merupakan upaya pengembangan posisi kompetetif perusahaan ditengah persaiangan usaha. Sementara itu, stategi adalah seperangkat tujuan dan rencana tindakan yang spesifik, yang apabila dicapai akan memberikan keunggulan kompetetif yang diharapkan. Manajemen strategis membutuhkan informasi keuangan untuk membuat keputusan strategis yang tepat berkaitan dengan pemilihan produk, metode produksi, saluran pemasaran, dan hal lain yang bersifat jangka panjang.
2.       Fungsi perencanaan dan pengambilan keputusan
Perencanaan dan pengambilan keputusan meliputi penganggaran serta perencanaan laba, pengelolaan arus kas, dan keputusan lain yang berkaitan dengan operasi perusahaan, seperti penganggaran pembelian bahan, penjadwlan produksi, penentuan harga jaul, perbaikan atau penyewaan atau pembelian aset tertentu, dan perubahan strategis pemasaran hingga pembuatan produk baru.
        Dalam perencanaan ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan yang merupakan kriteria dari suatu rencana yang baik. Rencana yang baik harus SMART, yaitu specific yang berarti perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan dan tidak terlalu idealis. Measurable yang dapat dicapai, sehingga bukan merupakan angan – angan. Realistic yang berarti sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ad. Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit, tetapi tetap ada tantangan. Time  yang berarti ada batas waktu yang jelas, seperti mingguan, bulanan, triwulan, semesteran, atau tahunan sehingga mudah dinilai dan dievaluasi.
        Perusahaan dan pengambilan keputusan  membutuhkan informasi keuangan untuk mendukung keputusan yang terus menerus dilakukan dalam kaitannya dengan pengelolaan aliran kas, penganggaran pembelian bahan, penjadwlan produksi, penentuan produksi, penentuan harga jual, dam pemindahan peralatan.
3.      Fungsi pengendalian manajemen dan operasi
Pengendalian operasi berlangsung ketika para manajer menengah, seperti manajer pabrik, manajer supervisor, dan karyawan. Sedangkan pengendalian manajemen terjadi ketika atasan manajer – manajer menengah, seperti Controller dan Chief Financial Officer, mengevaluasi para manajer menengah tersebut. Pengendalian manajemen dan operasi membutuhkan informasi keuntungan demi meberikan dasar yang wajar serta efektif untuk megidentifikasi operasi yang tidak efisien dan untuk memberi penghargaan serta dukungan kepada para manajer yang paling efektif.
4.      Fungsi penyusunan laporan keuangan
Penyusunan laporan keuangan membuthkan informasi keuangan untuk meberikan informasi dan catatan yang akurat tentang berbagai aset, kewajiban, serta berbagai biaya selama satu periode tertentu. Agar laporan keuangan tersebut dapat digunakan oleh berbagai pihak yang membutuhkannya, dalam proses menyiapkan dan menyajikan laporan keuangan manajemen perusahaan harus tunduk serta taat pada Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. Karena itu, manajer dan karyawan yang bertanggung jawab menyiapkan laporan keuangan harus memperlajari standar tersebut sebagai acuan baku bagi mereka.
B.  AKUNTANSI MANAJEMEN DAN MANAJEMEN STATEGIS
Hal lain yang harus selalu diingat oleh setiap pengelola perusahaan adalah bahwa perusahaan tidak sendrian ketika beroperasi disuatu wilayah tertentu. Perusahaan selalu memiliki pesaing, sehingga setiap perusahaan harus membangun stategi yang tepat demi memenangkan persaingan dalam suatu pasar tertentu. Tanpa memenangkan persainagn, tujuan perusahaan tersebut tidak akan tercapai. Karena itu, diantara berbagai fungsi manajemen yang paling pengting adalah fungsi manajemen strategis.
Perusahaan mencapai keberhasilan jangka panjang dengan cara menemukan strategi jangka panjang yang dapat dipertahankan, yaitu seperangkat kebijakan, prosedur, dan pendekatan yang menghasilkan keberhasilan bisnis dalam jangka panjang, menemukan strategi dimulai dengan menentukan tujuan dan arah bisnis dalam jangka panjang, termaksud menentukan visi serta misi perusahaan. Misi kemudian dikembangkan menjadi tujuan kinerja yang lebih spesifik. Tujuan spesifik tersebut lalu dikembangkan dan diimplementasikan menjadi strategi perusahaan yang spesifik demi mencapai tujuan yang dapat memenuhi misi perusahaan.
Visi adalah bayangan pengelola tentang perusahaan tersebut dimasa mendatang. Visi merupakan arah yang hendak dicapai. Visi merupakan suatu titik tertentu dimasa mendatang yang harus dituju oleh perusahaan. Visi menjadi alasan mengapa sebuah perusahaan didirikan dan tetap dipertahankan sampai saat ini. Sementara itu, misi merupakan langkah – langkah yang diperlukan untuk mewujudkan visi organisasi. Dalam visi dan misi ini terdapat tujuan, sasaran dan nilai yang dianut.
Tujuan adalah pernyataan luas tentang apa yang akan diwujudkan oleh organisasi. Tujuan menunjukkan keseluruhan arah yang akan dituju oleh organisasi, seperti menigkatkan pendapatan, meningkatkan laba, melindungi pangsa pasar, mendiversifikasikan produk, meningkatkan kualitas. Sedangkan sasaran adalah target jangka panjang yang secara spesifik diharapkan oleh organisasi untuk mencapai dalam jangka tertentu.
Manajemen strategi adalah suatu proses yang digunakan oleh pengelola untuk merumuskan dan mengimlementasikan strategi dalam penyajian customer value terbaik demi mewujudkan visi organisasi. Manajemen strategi merupakan upaya pengembangan posisi kompetitif perusahaan ditengah persaingan. Sedangkan strategi  adalah pola tindakan utama yang dipilh untuk mewujudkan visi organisasi, melalui misi. Strategi merupakan seperangkat tujuan dan rencana tindakan yang spesifik, yang apabila dicapai akan memberikan keunggulan kompetitif yang diharapkan. Dengan kata lain, strategi merupana jawaban atas pertanyaan bagaimana perusahaan mencapai tujuan yang ditetapkan.manajemen strategi meliputi pengidentifikasian dan pengimplementasian tujuan dan rencana tindakan tersebut.
Terdapat banyak strategi yang digunakan oleh perusahaan, salah satunya adalah konsep strategi kompetitif yang mengidentifikasi tiga jenis strategi kompetitf pokok yang bisa digunakan perusahaan yaitu :
1.    Strategi keunggulan biaya
Keunggulan biaya (cost leadership) merupakan strategi kompetitif yang menyebabkan perusahaan sukses dengan membuat produk dan jasa pada biaya yang paling rendah dalam industri. Perusahaan menghadapi persaingan dengan cara membuat produk pada biaya yang paling rendah. Cost leader menghasilkan laba yang cukup pada harga yang rendah, sehingga membatasi pertumbuhan persaingan industri melalui keberhasilan dalam perang harga dan merusak profitabilitas pesaing. Cost leader umunya memiliki pangsa pasar yang relatif besar dan cenderung menghindari segmen pasar yang kosong dengan menggunakan keunggulan harga untuk menarik pasar.
Keunggulan biaya biasanya muncul dari produktivitas dalam proses produksi, distribusi atau administrasi secar keseluruhan. Kelemahan menonjol dari strategi ini adalah kecenderungan untuk memotong biaya yang dapat menurunkan permintaan terhadap produkt yang dihasilkan. Strategi keunggulan biasa (cost leadership) akan tetap kompetitf hanya jika pelanggan melihat bahwa produk perusahaan sama atau mendekati produk pesaing yang harganya lebih tinggi.


2.       Diferensiasi
Diferensiasi adalah strategi kompetitif yang menyebabkan perusahaan sukses dengan cara mengembangkan dan mempertahankan nilai unik yang disarnkan oleh pelanggan. Strategi ini diimplementasikan dengan cara menciptakan presepsi pelanggan bahwa produk yang dihasilkan perushaan tersebut bersifat unik dalam hal tertentu yang penting, biasanya kualitas yang lebih tinggi. Presepsi ini menebabkan perusahaan dapat menjual produknya dengan harga yang lebih tinggi dibanding pesaing, sehingga dapat memperoleh laba yang lebih tinggi karena harga jual lebih tinggi. Kebutuhan akan diferensiasi akan muncul jika persepsi tentang kualitas produk merupakan sesuatu yang penting. Kelemahan strategi deferensiasi terletak pada kecenderungan perusahaan untuk menurunkan biaya atau mengabaikan perlunya memiliki rencana pemasaran yang agresif dan bersifat kontinu. Kecenderungan tersebut dapat menjatuhkan kekuatannya. Jika pelanggan mulai merasa bahwa perbedaan kualitas produk tersebut denga produk pesaing tidak terlalu signifikan, sementara harganya berbeda secara signifikan, maka pelanggakan akan mulai meninggalkannya.

3.      Fokus
Fokus adalah strategi kompetitif yang menyebabkan perusahaan sukses dengan cara memusatkan perhatian pada segmen pasar yang spesifik. Strategi ini diimplementasikan dengan cara memberikan target pada perusahaan, perhatian yang serius pada segmen pasar tertentu- seperti jenis pelanggan tertentu, lini produk tertentu, geografi tertentu. Straregi digunakan untuk memilih peluang pasar tertentu dimana persaingannya tidak ketat atau dimana perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif tertentu. Perusahaan memiliki diferensiasi yang kuat atau keunggulan berupa kerendahan biaya. Kelemahan dari strategi ini adalah bahwa peluang bisa saja tiba – tiba hilang karena adanya perubahan teknologi dalam industri atau adaya peruabahan selera pelanggan. Perusahaan akan berhasil jika mengimplementasikan salah satu strategi tersebut. Disamping menggunakanstrategi yang dominan, sebagian besar perusahaan juga menerapkan dua atau lebih dari strategi – strategi tersebut  pada saat yang sama, seperti strategi biaya rendah digabungkan dengan diferensiasi. Tetapi perusahaan yang menerapkan dua atau lebih strategi secara bersamaan hanya akan berhasil jika mampu mencapai salah satu dari strategi tersebut. Karena itu, menggunakan salah satu trategi sebagai strategi utama adalah sangat penting. Perusahaan yang berada ditengah saja- karena gagal merealisasikan salah satu dari strategi tersebut- tidak akan memperoleh keunggulan kompetitif.
Sebelum perusahaan memilih suatu strategi  tertentu, berbagai hal perlu dipertimbangkan. Jadi, sangat penting untuk mengidentifikasi dan mempertimbangkan dengan hati – hati berbagai hal yang berkaitan dan diperlukan ketika suatu strategi ditentukan. Karena itu, dalam proses mengidentifikasi strategi kompetitif tertentu yang dianggap tepat bagi perusahaan dapat digunakan tiga langkah berikut :
1. Melakukan analisis strategi terhadap perusahaan dengan menggunakan analisis SWOT. Apa saja kekuatan dan kelemahan perusahaan, peluang dan tantangannya, lalu memilih dan menemukan strategi perusahaan berdasarkan analisis tersebut. Analisis SWOT merupakan prosedur sistematis untuk mengidentifikasi faktor –faktor keberhasilan kritis yang dimiliki oleh perusahaan, yang meliputi kekuatan(strength) dan kelemahan (weakness) internalnya dan peluang (opportunity) serta ancaman (threat)yang bersifat eksternal. Kekuatan (strength) adalah keahlian dan sumber daya utama yang dimiliki perusahaan. Keahlian atau kompetensi utama yang dimiliki perusahaan disebut core competencies. Kompetensi utama perusahaan merupakan keunggulan kompetitid yang dimiliki perusahaan dan dapat digunakan untuk membentuk strategi perusahaan secara keseluruhan. Sebaliknya, kelemahan (weakness) merupakan kekurangan perusahaan meyangkut keahlian atau kempetensi tertentu, yang relatif dimiliki oleh perusahaan pesaing. Kekuatan dan kelemahan perusahaan paling mudah diidentifikasi denga cara melihat sumber daya spresifik yang dimiliki perusahaan dalam bidang :
·         Lini produk : apakah produk yang ditawarkan merupakan produk yang inovatif, apakah terlalu umum atau terlalu khusus, adakah kecanggian teknologi tertentu yang dimilikinya ?
·         Manajemen : bagaimana tingkat kompetensi dan pengalaman manajemen?
·         Riset dan pengembangan : apakah perusahaan berada didepan atau dibelakang para pesaing. Apakah yang perlu diperhatikan atas produk baru yang akan diproduksi ?
·         Pemanufakturan : seberapa kompetitif, fleksibel, dan produktif proses produksinya ? bagaimana memperbaiki proses produksinya ?
·         Pemasaran : seberapa efektif pendekatan pemasaran secara keseluruhan yang meliputi promosi, penjualan, dan iklan ?
·         Strategi : seberapa jelas didefinisikan, dikomunikasikan dan secara efektif di implementasikan sebagai strategi perusahaan.


                                                                                       
Oval: INTERNAL
WEAKNESS
 
STRENGTH
 
 





                                Peluang dan ancaman diidentifikasikan dengan cara melihat faktor – faktor yang ada diluar perusahaan. Peluang (opportunity) merupakan situasi menguntungkan yang penting dalam lingkungan perusahaan. Tren, demografi, perubahan kebijakan, dan perubahan tekonologi dalam industri dapat menjadi hal yang menguntungkan atau tidak menguntungkan bagi perusahaan.
                                Ancaman (theart) merupakan situasi yang tidak menguntungkan dilingkungan perusahaan. Ancaman dapat berupa masuknya pesaing, perubahan kebijakan pemerintah yang bersifat tidak menguntungkan, dan perubahan teknologi yang bersifat tidak menguntungkan perusahaan.
·         Hambatan untuk masuk : persyaratan modal, teknologi, skala ekonomi, saluran distribusi, proteksi, dan sebagainya.
·         Intensitas persaingan : aset khusus, inovasi produk yang cepat, pertumbuhan pasar yang  lambat dan kelebihan kapasitas produksi.
·         Produk pengganti : adakah produk pengganti ?
·         Bargaining power pelanggan : semakin besar bargaining power pelanggan semakin tinggi tingkat pesaingnya.
·         Bargaining power pemasok : semakin tinggi bargaining power pemasok, semakin tinggi tingkat persaingan yang dihadapi perusahaan.
                                Analisis SWOT mengarahkan analisis strategis dengan cara memfokuskan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan, peluang dan tantangan yang dihadapi. Empat unsur tersebut merupakan hal yang kritis bagi keberhasilan perusahaan mencapai tujuannya. Praktek diberbagai perusahaan didunia menyimpulkan bahwa unsur kritis bagi setiap perusahaan terfokus pada tiga hal penting : biaya, kualitas, dan kecepatan pengembangan produk serta pengiriman produk. Perusahaan harus bersaing secara efektif pada tiga unsur tersebut. Harapan pelanggan sangat tinggi terhadap kualitas produk yang lebih baik, harga yang kompetitif, dan kecepatan pengiriman.
1.    Mengembangkan ukuran yang relavan dan dapat diandalkan untuk faktor kunci sukses bagi keberhasilan perusahaan yang telah diidentifikasi sebelumnya.

·         Profitabilitas
·         Likuiditas


·         Penjualan


·         Market value
FAKTOR KEUANGAN
Laba operasi,tren laba
Cash flow adequacy, trend in cash flow, kemampuan membayar bunga,  tingkat perputaran persediaan, tingkat perputaran piutang
Tingkat penjualan pada kelompok produk utama, tren penjualan, prentase penjualan yang berasal dari produk naru,akurasi peramalan penjualan
Harga saham

·         Kepuasan pelanggan

·         Dialer & distributor
·         Pemasaran & penjualan

·         Ketetapan pengiriman

·         Kualitas
FAKTOR PELANGGAN
Pengembangan produk dari keluhan pelanggan, penelitian pelanggan
Kekuatan hubungan dengan dealer dan distributor
Tren kinerja penjualan, aktivitas pelatihan, dan riset pasar
Kinerja ketetapan waktu pengiriman, waktu mulai pemesanan sampai pengiriman kepada pelanggan
Keluhan pelanggan, biaya jaminan, kecepatandan keefektifan pelayanan

·         Kualitas



·         Produktivitas


·         Fleksibiitas
·         Kesiapan peralatan

·         Keamanan
FAKTOR PROSES BISNIS INTERNAL
Jumlah produk cacat, jumlah pengembalian, penelitian pelanggan, jumlah sisa produksi, jumlah perbaikan, laporan penelitian lapangan, klaim jaminan, tingkat kecacatan barang dari pemasok
Waktu siklus : bahan mentah sampai produk jadi, efisien tenaga kerja, jumlah pemborosan, perbaikan, dan sisa produksi.
Waktu setup, waktu siklus, keedektifan penjadwalan
Downtime, pengalaman operator, kapasitas mesin, aktivitas pemeliharaan
Jumlah kecelakaan, dampak kecelakaan

·         Inovasi baru

·         Ketetapan waktu produk baru
·         Pengalaman keahlian
·         Modal pekerja

·         Kompetensi
FAKTOR PEMBELANJAAN DAN INOVASI
Jumlah perubahan desain, jumlah hak  paten atau hak cipta yang baru, keahlian staf riset dan pengembangan
Jumlah kelebihan dan kekurangan hari dari tanggal pengiriman
Jumlah pelatiha, peningkatan kinerja keahlian
Tingkat perputaran pekerja, jumlah keluhan, penelitian terhadap karyawan
Tingkat perputaran, pelatihan, pengalaman , kemampuan beradaptasi

·         Pemerintah 
FAKTOR LAIN
Jumlah pelanggaran, jumlah pelayanan kepada masyarakat.
2.      Mengembangkan sistem akuntansi strategi yang dapat membantu manajemen mencapai faktor kunci sukses keberhasilan perusahaan. Karena itu, akuntasi manajemen dapat memainkan peran sangat penting pada bagian ini. Jika perusahaan memutuskan untuk menjalankan strategi cost leadership, maka akuntansi manajemen harus bisa menyajikan informasi biaya yang ringkas sehingga memudahkan pengendalian biaya. Teknik – teknik yang diperlukan disini adalah pengawasan yang ketat terhadap proses pemanufakturan dan operasi pelayanan. Jika perusahaan menggunakan diferensiasi produk sebagai strategi, maka teknik yang dibutuhkan  adalah berfokus pada koordinasi dan evaluasi kinerja di level-level manajemen dimana keputusan tentang desain produk dan peningkatan produk dibuat. Tetapi jika perusahaan memilih menggunakan fokus sebagai strategi, maka dibutuhkan perhatian pada unsur – unsur yang ada dalam strategi cost leadership maupun diferensiasi, kemudian sistem informasi strategi yang sesuai akan dimasukkan kedalam unsur pengendalian operasi dan pengendalian manajemen.
                        Pengamatan terhadap prakter diberbagai perusahaan yang sukses dakam persaingan global menyimpulkan bahwa pertimbangan terhadap faktor keberhasilan kritis menghasilkan fokus baru pada tiga faktor kunci, yaitu (1) biaya, (2)  kualitas, (3)        kecepatan pengiriman serta pengembangna produk. Perusahaan harus bersaing pada masing – masing dari tiga faktor keberhasilan kritis tersebut. Harapan pelanggan sangatlah tinggi terhadap kualitas produk, harga yang kompetitif, dan waktu pengiriman yang cepat. Karena itu, dukungan informasi keunagan dalam proses pembangunan dan pengimplementasian strategi bisnis perusahaan sangat penting.
C. JENIS INFORMASI YANG DISEDIAKAN AKUNTASI MANAJEMEN
                                 Akuntansi adalah aktivitas mengumpulkan, menganalisis, menyajikan dalam membentuk angka, mengklasifikasikan, mencatat, meringkas dan melaporkan aktivitas/ transaksi perusahaan dalam bentuk informasi keuangan. Informasi yang dihasilkan dari sistem akuntansi sebuah entitas dipakai oleh pihak internal dan eksternal perusahaan tersebut.
                                Akuntansi manajemen adalah sistem akuntansi dimana informasi yang dihasilkan ditujukan kepada pihak – pihak internal organisasi, seperti manajer keuangan, manajer produksi, manajer pemasara, dan sebagainya guna pengambilan keputusan internal organisasi. Itu berarti informasi yang informasi yang dihasilkan dari sistem akuntansi manajemen sebuah entitas dipakai oleh pihak internal perusahaan itu sendri untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen organisasi tersebut.
                                Dengan demikian, tugas paling penting akuntansi manajemen adalah mengembangkan informasi keuangan bagi para manajer dan pengelola perusahaan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan, sehingga perusahaan lebih kompetitif ditengah persaingan terbuka. Informasi keuangan disediakan untuk masing – masing fungsi utama manajemen, yaitu manajemen strategi, perencanaan dan pengambilan keputusan, pengendalian manajemen dan operasi, serta penyiapan laporan keuangan.
                                Informasi keuangan dibutuhkan oleh keempat fungsi tersebut, dimana masing – masing fungsi memiliki kebutuhan informasikeuangan yang berbeda. Karena itu, akuntan manajemen memiliki tugas yang sangat penting untuk mendukung manajemen dalam mengelola dan mencapai tujuan perusahaan. Tanpa dukungan informasi keuangan yang memadai, berbagai fungsi manajemen dalam sebuah perusahaan akan mengalami kesulitan untuk menjalankan tugasnya dengan baik.
                                Salah satu tugas akuntan menajemen dalam sebuah perusahaan yang menghadapi lingkungan bisnis yang kompetitif adalah mengembangkan informasi keuangan yang dapat mendukung pengelolaan perusahaan serta pencapaian tujuan  strategis. Karena itu, akuntansi manajemen harus lebih dinamis untuk menghadapi lingkungan yang berubah secara cepat dan meningkatkan tingkat persaingan. Akuntansi manajemen harus mampu membantu manajemen perusahaan untuk menghadapi lingkungan yang dinamis untuk menghadapi memahami berbagai jenis informasi yang dibuthkan oleh setiap posisi dalam struktur manajemen ketika menjalnkan fungsi manajemen.
                                Jenis informasi yang dibuthkan oleh berbagai posisi manajemen berbeda satu dengan yang lainnya. Informasi yang dibuthkan oleh masing – masing pelaku dan pengmabilan keputusan manajemen akan digunakan untuk keperluan yang berbeda satu dengan lainnya.
·         Manajemen keuangan membutuhkan segala jenis informasi yang terkait dengan aktivitas keuangan yang dilakukan perusahaan. Mulai dari besarnya biaya bunga, tingkat pengembalian atas investasi, tingkat pengembalian modal, rasio hutang, dan sebagainya.
·         Manajer produksi membuthkan informasi seperti perincian biaya produksi total, biaya produksi perunit, jumlah biaya produksi berdasarkan metode biaya langsung dan sebagainya.
·         Manajer pemasaran membutuhkan informasi seperti berbagai biaya sebagai dasar penetapan harga jual produk, metode penetapan harga jual produk, dan sebagainya.
·         Kontroler perusahaan embuthkan segala macam informasi untuk memastikan bahwa aktivitas yang dilakukan seluruh bagian organisasi sesuai dengan rencana yang telah disusun, seperti anggaran perusahaan, variasi biaya dan sebagainya.
·         Top management membutuhkan segala informasi yang terkait dengan berbagai keputusan strategis perusahaan, seperti proses penyusunan anggaran yang dimiliki perusahaan, informasi untuk pengembangan perusahaan dan sebagainya.
                             Akan tetapi, walaupun detail kebutuhan informasi dari setiap posisi manajemen berbeda satu dengan yang lainnya, secar umum informasi yang dibutuhkan oleh berbagai tingkatan manajemen tersebut memiliki karakteristik yang sama. Informasi untuk pengambilan keputusan internal digunakan untuk :
·         Perencanaan
·         Pengarah
·         Motivasi
·         Pengendalian
·         Penilaian kinerja
                                Setiap jenis informasi yang diperlukan oleh para pelaku dan pengambilan keputusan manajemen lebih ditekankan pada manfaat yang akan diperoleh perusahaan dimasa mendatang, walaupun juga menggunakan data historis.
Dengan demikuan, akuntansi manajemen memiliki beberapa karakteristik khusus yang tidak dimiliki oleh akuntansi keuangan. Karakteristik khusus tersebut merupakan kelebihan yang dimiliki akuntansi manajemen, yaitu sebagai berikut :
·           Pemakai utama : manajem organisasi pada berbagai tingkatan, seperti manajer produksi, manajer keuangan, manajer pemasaran, kontroler, dan sebagainya.
·           Kebebasan memilih : tidak ada kendala dalam memilih suatu metode atau sistem dari berbagai alternatif yang ada selain biaya yang diperlukan dibandingkan dengan memanfaatkan yang diperoleh
·           Implikasi prilaku : memperthitungkan bagaimana peraturan dan laporkan akan mempengaruhi perilaku manajer sehari – hari
·           Fokus waktu                 : berorientasi masa  depan dengan menggunakan data historis maupun anggaran masa depan
·           Rentn waktu                  : fleksibel, mulai dari satu jam hingga sebulan atau lima belas tahun.
·            Pelaporan                      :laporan harus terperinci, memeperhatikan detail setiap devisi, setiap produk, departemen, wilayah dan sebagainya.
·      Gambaran aktivitas :batas–batas bidangnya kurang jelas. Lebih banyak  menggunakan ilmu ekonomi, ilmu keputusan dan ilmu mengenai perilaku.
                                Karakteristik khusus tersebut merupakan ciri–ciri akuntansi manajemen sekaligus kelebihanya. Karakteristik tersebut merupakan keunggulan yang dimiliki akuntansi manajemen dibandingkan dengan akuntansi keuangan. Dalam bidang pelaporan, keuangan hanya menyajikan laporan secara garis besar dengan  memeperhatikan seluruh bagian perusahaan secara umum. Sedangkan akuntansi manajemen menghasilkan pelaporan yang lebih terperinci, dengan memperhatikan detail dari setiap devisi, setiap produk, setiap departemen, setiap wilayah pemasaran dan sebagainya.




















2.2KLASIFIKASI DAN PERILAKU BIAYA
A. JENIS PERUSAHAAN
                             Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, agar dapat bertahan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan, setiap perusahaan harus memiliki produk untuk dijual kepada masyarakat. Produk tersebut dapat berupa produk nonfisisk, barang jadi siapa dipakai, atau bahan baku yang harus diproses lebih lanjut.
                                Dilihat dari bidang usaha yang digeluti dan produk yang dihasilkan, secara umu perusahaan dibedakan menjadi 3 yaitu :
1.       Perusahaan jasa yaitu perusahaan yang produknya adalah yang bersifat nonfisik, seperti perusahaan transportasi, biro wisata, bioskop, konsultan, akuntan dan sebagainya.
2.       Perusahaan dagang yaitu perusahaan yang membeli barang dari perusahaan lain dan menjual kepada pihak yang yang membutuhkan/ konsumen. Sebagai contoh, pasar swalayan( Hero, Robinson, dan lain-lain), distributor elektronik, dan sebagainya.
3.       Perusahaan manufaktur  yaitu perusahaan yang membeli bahan baku, mengelolahnya hingga menjadi produk jadi yang siap pakai. Sebagai contoh, produsen mie instans mengelolah tepung terigu hingga menjadi mie instant serta produsen pakaiana mengolah kain menjadi kemeja.
 




Jadi perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang berfungsi sebagai jembatan antara produsen bahan baku dan konsumen/ pelanggan  yang memerlukan barang jadi yang siap digunakan. Perusahaan manufaktur membeli bahann baku dari produsen bahan baku dari supplier bahan baku. Bahan baku tersebut lalu diolah oleh perusahaan sampai menjadi barang jadi yang siap pakai. Untuk mengolah bahan baku tersebut menjadi barang jadi, perusahaan menambahkan bahan tambahan (bahan penolong) ke bahan baku tersebut. Dan untuk mengolah bahan baku menjadi barang yang memiliki nilai tambah dibutuhkan bantuan btenaga kerja yang secara langsung terlibah dalam proses produksi. Selama proses pengolahan bahan baku dibututhkan bantuan mesin, gedung pabrik, pekerja tidak langsung, listrik , air dan sebagainya.
Dilihat dari kompleksitas struktur biaya dan produksinya, perusahaan manufaktur merupakan yang secara umum lebih komplek struktur biaya dan proses produksinya dibandingkan perusahaan dagang dan perusahaan jasa. Karena itu, pembahasan dalam buku akuntansi manajemen ini akan difokuskan pada jenis perusahaan yang ketiga, yaitu perusahaan manufaktur. Dengan asumsi pembaca telah memahami dan menguasai segala hal yang disampaikan dibuku ini menyangkut pengambilan keputusan dalam perusahaan manufaktur, setiap pembaca juga akan memahami proses pengambilan keputusan dalam perusahaan jasa dan dagang karena lebih sederhana.
Perusahaan manufaktur memiliki beberapa ciri yang berbeda dengan perusahaan jasa dan dagang. Ciri – ciri khusus tersebut berkaitan dengan jenis persediaan dalam perusahaan manufaktur yang berbeda dengan perusahaan dagang. Jenis dan struktur biaya dalam perusahaan manufaktur juga berbeda dengan perusahaan dagang dan perusahaan jasa.
B. JENIS PERSEDIAAN DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR”
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang harus mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang siap pakai. Maka persediaan dalam perusahaan manufaktur berbeda dengan jenis persediaan dalam perusahaan dagang. Peresediaan dalam perusahaan manuaktur dibedakan menjadi:
1.       Persediaan bahan baku, yaitu bahan dasar yang menjadi komponen utama dari suatu produk. Sebagai contoh , kain adalah bahan baku dari pakaian, kayu adalah bahan baku dari meja, dll.
2.       Persediaan barang dalam proses, yaitu bahan baku yang telah diproses untuk diubah menjadi barang jadi tetapi sampai pada tanggal neraca belum selesai proses produksinya. Sebagai contoh pakaian yang belum ada lengannya dalam industri garmen, meja tulis belum dihaluskan dalam industri mebel, dll.
3.       Persediaan barang jadi yaitu bahan baku telah diproses menjadi produk jadi yang siap pakai dan siap dipasarkan seperti pakaian jadi, meja tulis ,dll.
C. JENIS DAN PENGELOMPOKAN BIAYA”
Jenis dan struktur biaya dalam perusahaan manufaktur memiliki perbedaan dengan perusahaan jasa dan dagang. Biaya dalam perusahaan manufaktur dikelompokkan menjadi beberapa kelompok menurut spesifikasi kegunaannya, yaitu :
1.        Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang telah digunakan untuk menghasilkan suatu produk jadi tertentu. Contoh, harga beli kain perusahaan garmen, upah beli kayu perunit, dsb.
2.       Biaya tenaga kerja langsung adlah biaya ayang dikeluarkan untuk membaya pekerja yang terlibat secara langsung dalam proses produksi. Contoh, upah tukang jahit  dalam perusahaan garmen, upah tukang kayu dalam perusahaan mebel, dll.
3.       Biaya overhead adalah biaya- biaya selain bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung tetapi tetap dibutuhkan dalam proses produksi. Termaksud dalam kelompok ini adalah
a.       Biaya bahan penolong (bahan tidak langsung) yaitu bahan tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk tertentu. Contoh, kain dan kancing dibutuhkan untuk menghasilkan pakaina, paku dan cat dibutuhkan untuk menghasilkan meja tulis dan sebagainya.
b.        Biaya tenaga kerja penolong (tenaga kerja tidak langsung) yaitu pekerja yang dibutuhkan dalam proses menghasilkan suatu barang tetapi tidak terlibat secara langsung dalam proses produksi. Contoh , upah mandor dari penjahit dan tukang kayu, upah satpam pabrik, dsb.
c.       Biaya pabrikasi lain adalah biaya – biaya tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk selain biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja penolong. Contihnya adalah biaya listrik dan air pabrik, biaya telepon, biaya penyusutan bangunan pabrik, biaya penyusustan mesin, dsb.
4.       Biaya pemasaran digunakan untuk menampung keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan ketika mendistribusi barang dagangannya hingga sampai ketangan pelanggan, biaya ini mencakup gaji, wiraniaga, komisi wiraniaga, gaji karyawan pemasaran, biaya iklan, biaya pengiriman, dll.
5.       Biaya adiminstrasi dan umum digunakn untuk menampung keseluruhan biaya operasia kantor. Biaya ini mencakup gaji direktur, gaji sekertaris, biaya listrik, baya telepon, biaya penyusutan bangunan, dll.
Biaya yang dimilik perusahaan manufaktur tersebut tidak digabungkan menjadi satu kelompok biaya. Kelima jenis biaya tersebut dikelompokkan kedalam 2 kelompok besar biaya. Pengelompokkan tersebut berguna untuk memilah denga jelas biaya-biaya yang terakumulasi dan membentuk suatu produk serta biaya-biaya yang berkaitan dengan aktivitas operasi. Biaya-biaya tersebut dikelompokkan dalam 2 kelompok besar yaitu:
A.      Biaya produksi
1.       Biaya bahan baku langsung
2.       Biaya tenaga kerja langsung
3.       Biaya overhead
Gabungan dari bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik membentuk biaya produksi. Itu berarti biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk yang siap dijual.
B.      Biaya operasi
1.       Biaya pemasaran
2.       Biaya administrasi dan umum
Penjumlahan biaya pemasaran dan biay administrasi membentuk biaya operasi atau biaya komersial. Biaya operasi merupakan komponen biaya perusahaan diluar biaya produksi. Biaya operasi ini merupakan biaya untuk memasarkan produk perusahaan hingga sampai ke tangan konsumen beserta keseluruhan biaya yang berkaitan dengan proses administratif yang dilakukan perusahaan.

D ARUS BIAYA”
Keharusan untuk memproses bahan baku menjadi barang jadi mengakibatkan suatu arus biaya seperti berikut ini. Gabungan dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung , dan biaya overhead akan membentuk biaya produksi. Jika ketiga komponen biaya tersebut masing – masing mencakup 100% dari kebutuhan biaya produksi per unit output, maka gabungan ketiganya membentuk persediaan barang dalam proses. Jika gabungan ketiga kompoene biaya tersebut masing –masing tela tercapai 100%, maka akan membentuk barang jadi.
bahan baku                                                        barang dalam proses                                     barang jadi
 

bahan tenaga kerja

overhead

itu berarti perbedaan antara barang ajadi dalam proses terletak pada kandungan biaya pada setiap jenis persediaan tersebut. Di barang jadi telah terkandung 100%  komponene biaya yang dibutuhkan. Sedangkan kandungan biaya barang dalam proses kurang dari 100 dari keseluruhan biaya yang dibutuhkan.
 E. PERILAKU BIAYA
Beberapa jenis biaya yang tidak bereaksi terhadapa gejolak volume produksi. Berdasarkan prilaku dalam bereaksi terhadap perubahan volume produksi suatu produk tertentu dalam perusahaan, biaya dapat dikelompokkan menjadi.
1.       Biaya  variabel yaitu biaya yang akan selalu berfluktuasi sejalan dengan perubahan tingkat aktivitas perusahaan. Tingkat aktivitas dapat berupa volume produksi, volume pemasaran, jumlah jam kerja, ataupun ukuran aktivitas yang lain. Jika tingkat aktivitas berkurang, biaya jenis ini juga berkurang secara proporsional. Jika aktivitas perusahaan dihentikan, biayanya tidak akan ada lagi. Termaksud dalam kelompok ini adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, sebagian biaya overhead pabrik, dan sebagai biaya pemasaran.
Contoh, produsen mebel antik membayar upah tukang cukur kayunya sebesar Rp 5.000.000 perunit meja kursi yang diselesaikan oleh para tukang kayunya. Jika para tukang kayu mampumenyelesaikan 10 unti meja kursi dalam setahun, maka biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut Rp 50.000.000. jika produksinya meningkat menjadi 20 unit dalam setahun, maka biaya meningkat lagi menjadi 30 unit dalam setahun, maka biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah Rp.150.000.000. demikian seterusnya.jika produksi mebel berhenti, makan biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan akan menjadi Rp.0











































































2.      Biaya tetap yaitu biaya yang relatif tidak akan berubah walaupun terjadi perubahan tingkat aktivitas dalam batas tertentu. Jika tingkat aktvitas bertambah, biaya jenis ini tidak akan berubah. Jika tingkat aktivitas berkurang, biaya jenis ini juga tidak akan berubah jumlahnya, termaksud dalam kelompok ini adalah  sebagian dari biaya overhead, sebagian dari biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum.
sebagai contoh, produsen mebel antik menyewa gudang yang akan digunakan untuk membuat mebel. Biaya sewa bangunan tersebut adalah Rp 200.000.000 pertahun. Jika perusahaan tersebut hanya memproduksi 10 unit mebel antik dalam setahun, maka biaya sewasewa bangunan yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah Rp 200.000.000. jika perusahaan tersebut mampu memproduksi 20 unit mebel antik dalam setahun, maka biaya sewa bangunan yang dikeluarkan oleh perusahaan tetap sebesar Rp 200.000.000. demikian pula jika produksi perusahaan tersebut meningkat menjadi 30 unit mebel anti dalam setahun, maka biaya sewa bangunan yang digunakan yang dikeluarkan oleh perusahaan tetap tidak berubah, yaitu Rp200.000.000. jika produksi mebel berhenti, biaya sewa bangunan yang dikeluarkansebesar Rp200.000.000













































































3.       Biaya semi variabel adalah satu jenis biaya yang sebagian mengandung komponen variabel dan sebagian lagi mengandung sifat tetap. Biaya listrik, air dan telepon adalah sebagian contoh dari jenis biaya semi variabel. Biaya listrik dan telepon sebagian bersifat tetap(biaya abonemen bulana ) dan sebagian bersifat variabel (biaya pemakaian)
Berdasarkan pengelompokan perilaku biaya tersebut, umumnya biaya – biaya dalam perusahaan manufaktur dapat dikelompokkan seperti dalam tabel berikut :
Bahan baku adalah bahan dasar dari suatu produk dan dapat juga  menjadi bahan utama dari suatu produk. Karena itu, kuantitas bahan baku yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk selalu berbanding dengan kuantitas produk yang dihasilkan. Jadi, biaya bahan baku langsung selalu memiliki sifat sebagai biaya variabel, karena selalu berfluktuasi sejalan dengan perubahan volume produksi.
JENIS BIAYA
PERILAKU BIAYA
BIAYA PRODUKSI


-          Biaya bahan baku
Varibel

-          Biaya tenaga kerja langsung
Varibel

-          Biaya overhead
Varibel
Tetap
BIAYA OPERASIONAL


-          Biaya pemasaran
Varibel
Tetap
-          Biaya administrasi & umum

Tetap
Tenaga kerja langsung adalah orang yang terlibat secara langsung dalam proses produksi, yaitu proses pembuatan produk perusahaan. Jika tenaga kerja semacam ini dibayar berdasarkan kuantitas produk atau waktu, seperti berdasarkan jumlah pakaian yang berhasil dijahit selama suatu priode tertentu, atau tukang kayu dalam suatu perusahaan mebel yang dibayar berdasarkan hari kerja yang dijalanninya selama suatu priode tertentu. Tenaga kerja semacam ini dikelompokkan sebagai biaya variabel. Namun, jika tenaga kerja langsung  dibayar dengan gaji tetap, berapapun produk yang dihasilkan atau berapapun tingkat produktivitasnya, biaya tenaga kerja semacam ini dikelompokkan sebagai biaya tetap.
        Biaya overhead adalah biaya produksi diluar biaya bahan baku langsung dengan tenaga kerja langsung. Karena dalam kelompok biaya ini tercakup biaya bahan penolong, dan biaya pabrikasi lainnya, maka biaya overhead sebagian berupa biaya variabel dan sebagian berupa biaya tetap. Jumlah bahan penolong yang digunakan biasanya akan berubah sesuai dengan jumlah pakaian yang dihasilkan. Atau banyaknya cat yang dibutuhkan perusahaan mebel biasanya akan berubah sesuai dengan mebel yang dihasilkan. Karena itu, biasanya biaya bahan penolong, dikelompokkan sebagai biaya variabel. Tenaga kerja penolong adalah orang tidak terlibat secara langsung dalam proses produksi, tetapi keberadaannya tetap diperlukan. Sebagai contoh, mandor produksi, satpam pabrik, bagian kebersihan pabrik, dsb. Jumlah tenaga kerja penolong yang dibutuhkan suatu pabrik tidak selalu berubah sesuai jumlah produk yang dihasilkan. Karena itu, biaya tenaga kerja penolong dikelompokkan sebagai biaya tetap. Sedangkan biaya pabrikasi lainnya, seperti biaya listrik, biaya air PAM pabrik, biaya telepon pabrik, biaya penyusutan mesin, biaya penyusutan bangunan, dan sebagainya. Sebagian mengandung unsur biaya tetap dan sebagian mengandung biaya unsur biaya variabel. Sebagai contoh, biaya penyusutan adalah biaya yang tidak berfluktuasi walaupun terjadi perubahan volume produksi, sehingga biaya semacam ini dikelompokkan sebagai biaya tetap. Sedangkan biaya listrik, selain biaya abonemennya, akan berfluktuasi sejaln denhan banyaknya daya listrik  yang digunakan dan biasanya daya listrik yang digunakna dipengaruhi langsung oleh valume produksi. Karena itu , biasanya biaya semacam ini dikelompokkan sebagai biaya variabel.
        Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan berkaitan dengan upaya mendistribusikan produk perusahaan sejak dari gudang hingga sampai ke tangan konsumen. Dalam upaya mendistribusikan produk perusahaan ini dibuthkan sebagai biaya, seperti gaji staf adiministasi kantor pemasaran, biaya listrik kantor pemasaran, biaya penyusutan kantor pemasaran, gaji wiraniaga, komisis wiraniaga, biaya angkut penjualan, dan sebagainya. Beberpa biaya dalam kelompok ini memiliki reaksi langsung terhadap perubahan jumlah produk yang dijual, bukan volume produk yang dibuat. Tetapi karena jumlah volume produk yang dibuat sangat dipengaruhi oleh volume penjualan(ditambah dan dikurangi persediaan produk yang diinginkan pada akhir dan awal periode), maka beberapa biaya dalam kelompok biaya pemasaran dapat dikelompokkan sebagai biaya variabel, seperti komisi untuk wiraniaga. Sedangkan sisanya merupakan jenis biaya tetap.
        Besarnyanya biaya administrasi dan umum yang dikeluarkan perubahan tidak memiliki kaitan langsung dengan gejola volume produksi. Walaupun terjadi perubahan volume produksi yang signifikan, hal ini pasti akan berpengaruh terhadap kebutuhan jumlah karyawan administratif. Tetapi perubahan volume produksi tanpa mempengaruhi kapasitas produksi tidak akan mempengaruhi jumlah biaya administrasi dan umum. Karena biaya itu, biaya administrasi dan umum merupakan biaya tetap.
PERTANYAAN EVALUASI
1.       Dilihat dari jenis produk yang dijualnya, perusahaan dibedakan menjadi 3 jenis badan usaha. Sebutkan dan jelaskan ketiga jenis perusahaan tersebut dan berikan contoh nyata dari setiap jenis perusahaan tersebut di indonesia!
                                Jawab :
1.       Perusahaan jasa yaitu perusahaan yang produknya adalah yang bersifat nonfisik, seperti perusahaan transportasi, biro wisata, bioskop, konsultan, akuntan dan sebagainya.
2.       Perusahaan dagang yaitu perusahaan yang membeli barang dari perusahaan lain dan menjual kepada pihak yang yang membutuhkan/ konsumen. Sebagai contoh, pasar swalayan( Hero, Robinson, dan lain-lain), distributor elektronik, dan sebagainya.
3.       Perusahaan manufaktur  yaitu perusahaan yang membeli bahan baku, mengelolahnya hingga menjadi produk jadi yang siap pakai. Sebagai contoh, produsen mie instans mengelolah tepung terigu hingga menjadi mie instant serta produsen pakaiana mengolah kain menjadi kemeja.
2.       Karena fungsinya sebagai jembatan antara produsen bahan baku dan konsumen barang jadi, perusahaan manufaktur harus mengelolah bahan baku menjadi barang jadi yang diperlukan konsumen. Karena itu, perusahaan manufaktur memiliki 3 jenis persediaan. Sebutkan dan jelaskan 3 jenis persediaan yang ada dalam manufaktur!
Jawab :
1.       Persediaan bahan baku, yaitu bahan dasar yang menjadi komponen utama dari suatu produk. Sebagai contoh , kain adalah bahan baku dari pakaian, kayu adalah bahan baku dari meja, dll.
2.       Persediaan barang dalam proses, yaitu bahan baku yang telah diproses untuk diubah menjadi barang jadi tetapi sampai pada tanggal neraca belum selesai proses produksinya. Sebagai contoh pakaian yang belum ada lengannya dalam industri garmen, meja tulis belum dihaluskan dalam industri mebel, dll.
3.       Persediaan barang jadi yaitu bahan baku telah diproses menjadi produk jadi yang siap pakai dan siap dipasarkan seperti pakaian jadi, meja tulis ,dll.

3.       Karena fungsi sebagai jembatan antara produsen bahan baku dan konsumen barang jadi, struktur biaya dalam perusahaan manufaktur  lebih komplek dibandingkan dengan struktur biaya dalam perusahaan dagang dan perusahaan jasa.
a.       Sebutkan dan jelaskan biaya – biaya dalam perusahaan manufaktur!
b.        Dari seluruh biaya perusahaan manufaktur, semuanya dikelompokkan ke dalam 2 kelompok besar biaya, yaitu biaya produksi dan biaya operasi. Terdiri dari biaya apa sajakah masing-masing kelompok biaya tersebut!
Jawab:
a.      Jenis biaya  perusahaan manufaktur
1.    Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang telah digunakan untuk menghasilkan suatu produk jadi tertentu. Contoh, harga beli kain perusahaan garmen, upah beli kayu perunit, dsb.
2.    Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya ayang dikeluarkan untuk membaya pekerja yang terlibat secara langsung dalam proses produksi. Contoh, upah tukang jahit  dalam perusahaan garmen, upah tukang kayu dalam perusahaan mebel, dll.
3.    Biaya overhead adalah biaya- biaya selain bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung tetapi tetap dibutuhkan dalam proses produksi. Termaksud dalam kelompok ini adalah
a.       Biaya bahan penolong (bahan tidak langsung) yaitu bahan tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk tertentu. Contoh, kain dan kancing dibutuhkan untuk menghasilkan pakaina, paku dan cat dibutuhkan untuk menghasilkan meja tulis dan sebagainya.
b.       Biaya tenaga kerja penolong (tenaga kerja tidak langsung) yaitu pekerja yang dibutuhkan dalam proses menghasilkan suatu barang tetapi tidak terlibat secara langsung dalam proses produksi. Contoh , upah mandor dari penjahit dan tukang kayu, upah satpam pabrik, dsb.
c.       Biaya pabrikasi lain adalah biaya – biaya tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk selain biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja penolong. Contihnya adalah biaya listrik dan air pabrik, biaya telepon, biaya penyusutan bangunan pabrik, biaya penyusustan mesin, dsb.
4.    Biaya pemasaran digunakan untuk menampung keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan ketika mendistribusi barang dagangannya hingga sampai ketangan pelanggan, biaya ini mencakup gaji, wiraniaga, komisi wiraniaga, gaji karyawan pemasaran, biaya iklan, biaya pengiriman, dll.
Biaya adiminstrasi dan umum digunakn untuk menampung keseluruhan biaya operasia kantor. Biaya ini mencakup gaji direktur, gaji sekertaris, biaya listrik, baya telepon, biaya penyusutan bangunan, dll.
b.      Kelompok biaya
a.       Biaya produksi
1.       Biaya bahan baku langsung
2.       Biaya tenaga kerja langsung
3.       Biaya overhead
b.       Biaya operasi
1.       Biaya pemasaran
2.       Biaya administrasi dan umum
4.       Berdasarkan perilakunya dalam bereaksi terhadap perubahan volume produksi produk tertentu dalam suatu perusahaan, biaya dapat dikelompokkan kedalam biaya variabel, biaya tetap, dan biaya semivariabel.
a.       Jelaskan arti biaya variabel,biaya semivariabel, dan biaya tetap!
b.       Biaya perusahaan manafaktur dikelompokkan ke dalam 5 jenis biaya. Kelompokkan setiap jenis biaya tersebut ke dalam kelompok biaya variabel atau biaya tetap!
c.       Buatlah grafik yang menunjukkan perilaku dari biaya variabel dan biaya tetap!
Jawab :
a.      Arti biaya
-          Biaya  variabel yaitu biaya yang akan selalu berfluktuasi sejalan dengan perubahan tingkat aktivitas perusahaan. Tingkat aktivitas dapat berupa volume produksi, volume pemasaran, jumlah jam kerja, ataupun ukuran aktivitas yang lain.
-          Biaya tetap yaitu biaya yang relatif tidak akan berubah walaupun terjadi perubahan tingkat aktivitas dalam batas tertentu. Jika tingkat aktvitas bertambah, biaya jenis ini tidak akan berubah.
-          Biaya semi variabel adalah satu jenis biaya yang sebagian mengandung komponen variabel dan sebagian lagi mengandung sifat tetap.




b.      Kelompok biaya
JENIS BIAYA
PERILAKU BIAYA
BIAYA PRODUKSI


-          Biaya bahan baku
Varibel

-          Biaya tenaga kerja langsung
Varibel

-          Biaya overhead
Varibel
Tetap
BIAYA OPERASIONAL


-          Biaya pemasaran
Varibel
Tetap
-          Biaya administrasi & umum

Tetap

c.        Grafik dari biaya variabel dan biaya tetap





















































































































































LATIHAN
LATIHAN2.1
PT. Garmenindo adalah produsen celana pantai yang beralokasi di Denpasar. Berkaitan denga pembuatan anggaran perusahaan untuk tahun tahun 2014, pada bulan Oktober 2013 bagian akuntansi mengumpulkan data terkait dan diperlukan. Pada tahun 2014, perusahaan berencana memproduksi 180.000 stel celana. Untuk menghasilkan satu stel celana tersebut dibutuhkan kain sepanjang 1 meter. Diperkirakan harga kain yang menjadi bahan baku celana tersebut adalah Rp 15.000 per meter, sedangkan upah yang dibayarkan kepada tukang jahit adalah Rp 6.000 per stel celana. Biaya overhead yang dibuthkan oleh volume produksi tersebut adalah Rp 600.000.000. diperikaran sebesar 60% dari biaya overhead merupakan biaya variabel dan sisanya merupakan biaya tetap. Biaya pemasaran yang dianggarkan adalah Rp 800.000.000, dimana sebesar 40% diperkirakan merupakn biaya variabel dan sisanya merupakan biaya tetap. Sedangan biaya administrasi dan umum dianggaran sebesar Rp350.000.000, yang semuanya merupakan biaya tetap.
                Berdasarkan data tersebut, buatlah anggaran biaya variabel dan biaya tetap yang diperlukan PT. Garmenindo untuk tahun 2014!
Jawab :
·         Biaya bahan baku = 180.000 stel x 1m x 15.000 = 2.700.000.000
·          Biaya tenaga kerja langsung = 180.000 stel x Rp 5.000 =900.000.000
JENIS BIAYA
PRILAKU BIAYA
BIAYA PRODUKSI
VARIABEL
TETAP
-    biaya bahan baku langsung
2.700.000.000

-    Biaya tenaga kerja langsung
900.000.000

-    Biaya overhead
360.000.000
240.000.000
BIAYA OPERASI


-  biaya pemasaran
480.000.000
400.000.000
-    biaya administrasi& umum

350.000.000
Total
4.440.000
990.000







LATIHAN 2.2
PT. Gemah ripah adalah produsen pakaian jadi yang kedudukan di Jakarta. Bahan baku yang digunakan perusahaan ini adalah kain, sedangkan bahan penolongnya adalah kancing, benang, dan asesoris. Tukang jahitnya adalah tenaga kerja yang langsung terlibat dalam proses produksi. Diperusahaan ini, lokasi kantor administrasi, kantor pemasaran, kantor pemasaran, dan pabrik terpisah satu dengan yang lain.
                Pada akhir bulan Oktober 2013, staf akuntansi yang baru menyusun anggaran biaya untuk tahun 2014 sebagai berikut :
-          Biaya pemakaian kain                                                                                          97.000.000
-          Biaya pemakaian kancing                                                                                   4.700.000
-          Biaya pemakaian benang                                                                                    9.900.000
-          Biaya pemakaian aksesoris                                                                                6.600.000
-          Upah tukang jahit                                                                                                   27.000.000
-          Gaji mandor produksi                                                                                           4.700.000
-          Gaji satpam pabrik                                                                                                 1.200.000
-          Gaji salesman                                                                                                            2.000.000
-          Komisi salesman                                                                                                     6.000.000
-          Gaji karyawan kantor pemasaran                                                                   8.200.000
-          Gaji karyawan admintrasi                                                                                  7.400.000
-          Biaya listrik, air, dan telepon pabrik                                                              7.400.000
-          Biaya listrik, air, dan telepon kantor pemasaran                                      3.700.000
-          Biaya listrik, air, dan telepon kantor administrasi                                   4.700.000
-          Biaya bunga                                                                                                               14.500.000
-          Biaya penyusutan banguan pabrik                                                                  2.600.000
-          Biaya penyusutan gedung kantor pemasaran                                            1.200.000
-          Biaya penyusutan gedung kantor administrasi                                         1.300.000
-          Biaya penyusutan mesin pabrik                                                                       2.600.000
-          Biaya penyusutan kendaraan pemasaran                                                    900.000
-          Biaya penyusutan kendaraaan direksi                                                          700.000
-          Biaya angkut penjualan                                                                                        2.900.000
-          Biaya iklan                                                                                                                 9.400.000
Berdasarkan data tersebut hitunglah :
a.       Anggaran biaya produksi PT. Gemah ripah untuk tahun 2013!
b.       Anggaran biaya operasi PT. Gemah ripah untuk tahun 2013!


LANTIHAN 2.3
PT.Mitra Primaadalah produsen celana pantai yang berkedudukan di Denpasar. Bahan baku yang digunakan perusahaan ini adalah kain, sedangkan bahan penolongnya adalah kancing, benang dan aksesoris. Tukang jahitnya adalah tenaga kerja yang langsung terlibat dalam proses produksi. Di perusahaan ini, lokasi kantor administrasi, kantor pemasaran, dan pabrik terpisah satu dengan yang lain.
                Pada akhir bulan November 2013, staf akuntanis yang baru menyusun anggaran biaya untuk tahun 2014 sebagai berikut :
-          Biaya pemakaian kain                                                                                          184.000.000
-          Biaya pemakaian kancing                                                                                   9.200.000
-          Biaya pemakaian benang                                                                                    17.200.000
-          Biaya pemakaian aksesoris                                                                                12.700.000
-          Upah tukang jahit                                                                                                   48.000.000
-          Gaji mandor produksi                                                                                           24.000.000
-          Gaji satpam pabrik                                                                                                 36.000.000
-          Gaji salesman                                                                                                            24.000.000
-          Komisi salesman                                                                                                     48.000.000
-          Gaji karyawan kantor pemasaran                                                                   60.000.000
-          Gaji karyawan admintrasi                                                                                  72.000.000
-          Biaya listrik, air, dan telepon pabrik                                                              90.000.000
-          Biaya listrik, air, dan telepon kantor pemasaran                                      72.000.000
-          Biaya listrik, air, dan telepon kantor administrasi                                   60.000.000
-          Biaya bunga                                                                                                               14.000.000
-          Biaya penyusutan banguan pabrik                                                                  26.000.000
-          Biaya penyusutan gedung kantor pemasaran                                            24.000.000
-          Biaya penyusutan gedung kantor administrasi                                         15.000.000
-          Biaya penyusutan mesin pabrik                                                                       26.000.000
-          Biaya penyusutan kendaraan pemasaran                                                    9.000.000
-          Biaya penyusutan kendaraaan direksi                                                          7.000.000
-          Biaya angkut penjualan                                                                                        18.000.000
-          Biaya iklan                                                                                                                 36.000.000
Berkaitan dengan upaya memilih biaya variabel dan biaya tetapnya, perusahaan menggunakn volume penjualan produk sebagai dasar menentukan tingkat aktivitasnya.
                Berdasarkan data dan keterangan hitunglah :
a.       Anggaran biaya produksi PT.Mitra Prima untuk tahun 2014 dan pilihlah menurut kelompok biaya variabel dan tetapnya!
b.       Anggaran biaya operasi PT. Mitra prima untuk tahun 2014 dan pilahlah menurut kelompok biaya variabel dan tetapnya!



2.3 Analisis biaya-volume-laba
 A. SRATEGI BERBASIS BIAYA
Manajemen straegis adalah proses yang digunakan oleh pengelola untuk merumuskan dan mengimplimentasikan strategi dalam penyediaan costumer value terbaik demi mewujudkan visi organisasi. Manajemen strategis merupakan upaya pengembangan posisi kompeitif perusahaan ditengan persaingan.
Sedangkan strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi, melalui misi. Strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mencapai tujuannya, dan strategi yang akan diwujudkan dalam tindakan spesifik, apabila dicapai akan memberikan keunggulan kompetitif yang diharapkan.
Ada begitu banyak strategi yang dapa digunakan oleh perusahaan. Diantaranya berbagai konsep strategi yang ada, salah satunya adalah konsep strategi kompetitif yang menekankan pada keunggulan biaya (cost leadership)
Keunggulan biaya (cost leadership)adalah strategi kompetitif yang menyebabkan perusahaan sukses dengan membuat produk atau jasa pada biaya yang paling rendah dalam industri. Perusahaan menghadapi perusahaan pesaing dengan cara membuat produk pada biaya yang paling rendah. Cost leader akan menghasilkan laba yang cukup pada harga yang rendah, sehingga membatasi pertumbuhan persaingan dalam industri melalui keberhasilan perang harga dan merusak profitabilitas pesaing.
B HUBUNGAN DI ANTARA BEBERAPA UNSUR
Analisis biaya-volume-laba adalah metode analisis untuk melihat hubungan antara besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan dan besarnya volume penjualan serta laba yang diperoleh selama satu periode tersebut.
Analisis biaya-volume-laba sangat membantu manajer perusahaan untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan fungsinya. Analisis ini membantu manajer untuk melihat hubungan diantara 5 unsur berikut ini?
1.       Harga produk yaitu harga yang ditetapkan selama satu periode tertentu secara konstan.
2.       Volume atau tingkat akivitas yaitu banyaknya produk yang dihasilkan dan direncanakan akan dijual selama suatu periode tertentu.
3.       Biaya variabel per unit yaitu besarnya biaya produk yang dibebankan secara langsung pada setiap unit barang yang diproduksi.
4.       Total biaya tetap yaitu keseluruhan biaya periodik selama suatu periode tertentu.
5.       Bauran produk yang dijual yaitu proporsi relatif produk-produk perusahaan yang akan dijual.
Untuk melihat hubungan diantara kelima unsur tersebut, terdapat beberapa asumsi yang ahrus digunakan ketika melihat hubungan antara besarnya biaya dan volume serta laba yang akan diperoleh, yaitu :
1.       Harga jual produk yang konstan dalam cakupan yang relevan . ini berarti harga jual setiap unit produk tidak berubah walaupun terjadi perubahan volume penjualan.
2.       Biaya bersifat lincar dalam rentang cakupan yang relevan dan dapat dibagi secara akurat menjadi unsur biaya tetap dan biaya variabel. Jumlah biaya variabel per unit konstan dan jumlah biaya tetap total juga harus konstan.
3.       Dalam perusahaan multiproduk, bauran penjualannhya tidak berubah.
4.       Jumlah unit yang diproduksi sama dengan jumlah unit yang dijual. Ini berarti jumlah persediaan tidak berubah.
C MARJIN KONTRIBUSI
Marjin kontribusi adalah selisih antara niali penjualan dengan biaya variabelnya. Jumlah tersebut akan digunakan untuk menutup biaya tetap dan menghasilakan laba periode tersebut. Semakin besar marjin kontribusi yang diperoleh perusahaan dari setiap unit yang dijualnya, semakin cepat perusahaan menutup biaya tetapnya dan mencapai laba yang diinginkan.
jika perusahaan telah menjual sampai jumlah tertentu dimana seluruh biaya tetapnya dapat ditutup, maka pada volume penjualan selanjutnya perusahaan tinggal memperoleh laba usaha.
®       Ilustrasi 3.1 berikut ini mungkin dapat memperjelas keterangan sebelumnya:
PT. Mebelindo Pratama memproduksi meja komputer sebanyak 10.000 unit per tahun. Setiap unit meja dijual dengan harga Rp750.000. Untuk memperoduksi seluruh meja tersebut dibutuhkan biaya tetap sebesar Rp900.000.000, sedangkan biaya variabel setiap unit produksi adalah Rp300.000.
Dengan harga jual sebesar Rp750.000 per unit dan biaya tetap tersebu sebesar Rp900.000,  perusahaan akan mengeluarkan biaya variabel sebesar Rp300.000 jika hanya dijual meja komputer sebanyak 1 unit. Hal ini akan mengakibatkan perusahaan memperoleh marjin kontribusi sebesar Rp450.000. tetapi karena menanggung biaya tetap sebesar Rp900.000.000, perusahaan akan mengalami kerugian sebesar Rp899.550.000.
Jika penjualan dinakikkan menjadi 10 unit, perusahaan akan memperoleh pendapatan penjualan produk sebesar Rp7.500.000, dan biaya variabel sebesar Rp3.000.000 harus dikeluarkan, yang akan mengakibatkan perusahaan memperoleh marjin kontribusi sebesar Rp4.500.000. tetapi karena perusahaan harus menanggung biaya tetap sebesar Rp900.000.000, maka perusahaan harus mengalami kerugian sebesar Rp895.500.000.
Keterangan
Volume
1 unit
10 unit
100 unit
1000 unit
1500 unit
Penjualan
750.000
7.500.000
75.000.000
750.0000.000
1.125.000.000
Biaya variabel
300.000.000
300.000.000
300.000.000
300.000.000
300.000.000
Marjinal kontribusi
450.000
4.500.000
45.000.000
450.000.000
675.000.000
Biaya tetap
900.000.000
900.000.000
900.000.000
900.000.000
900.000.000
Laba (rugi) usaha
899.550.000
895.500.000
855.000.000
450.000.000
225.000.000

Jika penjuala dinaikkan lagi menjadi 100 unit, perusahaan akan memperoleh pendapatan penjualan produk sebesar Rp75.000.000 dan biaya variabel sebesar Rp30.000.000 harus dikeluarkan, yang akan mengakibatkan perusahaan memperoleh marjin kontribusi sebesar Rp45.000.000. tetapi karena perusahaan harus menanggung biaya tetap sebesar Rp900.000.000, maka perusahaan harus mengalami kerugian sebesar Rp855.000.000
Jika penjualan dinaikkan lagi menjadi 1000 unit, perusahaan akan memperoleh pendapatan penjualan produk sebesar Rp750.000.000 dan biaya variabel sebesar Rp300.000.000 harus dikeluarkan, yang mengakibatkan perusahaan memperoleh marjin kontribusi sebesar Rp450.000.000. tetapti karena perusahaan harus menanggung biaya etap sebesar Rp900.000.000, maka perusahaan harus mengalami kerugian sebesar Rp450.000.000.
Bahkan saat penjualan dinaikkan menjadi 1.500 unit, perusahaan masih harus mengalami kerugian sebesar Rp225.000.000 walaupun marjin kontribusi yang diperoleh adalah Rp675.000.000.
Tetapi pada saat penjualan mencapai volume 2.000 unit, perusahaan memperoleh pendapatan penjualan sebesar Rp1.500.000.000 dan biaya variabel yang dikeluarkan sebesar Rp600.000.000, sehingga memperoleh marjin kontribusi sebesar Rp900.000.000. karena harus menanggung biaya tetap sebesar Rp900.000.000, maka pada volume ini perusahaan tidak mengalami rugi tetapi juga tidak memperoleh laba sama sekali. Artinya volume ini merupakan batas penjualan minimal agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
Pada saat penjualan diatas 2.000 unit, setiap sumbangan marjin kontribusi per unit berarti merupakan sumbangan terhadap laba perusahaan. Atau setiap tambahan marjin kontribusi diatas Rp900.000.000 berarti tambahan terhadap laba usaha sebesar jumlah yang sama.
Misalkan pada saar penjualan sebanyak 2.001 unit, perusahaan akan memperoleh marjin kontribusi sebesar Rp900.50.000 sehingga akan memperoleh laba usaha sebesar Rp450.000. ketika penjualan mencapai 2.100 unit, perusahaan memperoleh marjin kontribusi sebesar Rp945.000.000 dan itu berarti laba usaha sebesar Rp45.000.000. pada saat penjualan mencapai 5.000 unit, perusahaan akan memperoleh marjin kontribusi sebesar Rp2.250.000.000 dan itu berarti terjadi laba usaha sebesar Rp1.350.000.000. ketika 10.000 unit produk terjual, perusahaan akan memperoleh marjin kontribusi sebesar Rp4.500.000.000 dan diperoleh laba usaha sebesar Rp3.600.000.000.
Dari ilustrasi tersebut jelas bahwa setiap perubahan volume penjualan akan diikuti dengan perubahan besarnya biaya variabel toal, yang selanjutnya akan menghasilakn perubahan perolehan marjin kontribusi. Perubahan marjin kontribusi akan berdampak langsung pada perubahan perolehan laba usaha perusahaan.
D TITIK IMPAS
Anggaran penjualan adalah rencana kerja yang berkaitan dengan aktivitas penjualan perusahaan selama suatu periode tertentu. Rencana kerja tersebut disusun berdasarkan beberapa asumsi, seperti daya beli masyarakat, selera konsumen, dan sebagainya. Perubahan asumsi akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan merealisasikan anggaran penjualan tersebut. Keberhasilan atau kegagalan perusahaan untuk mencapai target penjualan akan berpengaruh secara langsung terhadap kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan akhir, yaitu memperoleh laba yang optimal.
Karena itu wajib bagi perusahaan untuk mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dicapai agar tidak mengalami kerugian. Sarana untuk mengetahui volume penjualan minimal tersebut adalah dengan menggunakan analisis titik impas.
Titik impas adalah volume penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian tetapi juga tidak memperoleh laba sama sekali. Titik impas tersebut dapat diketahui dengan membagi antara total biaya tetap dengan rasio margin kontribusi, yang dapat ditulis  dengan rumus sebagai berikut :
 




Biaya tetap dalam rumus tersebut adalah seluruh biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan untuk membuat keseluruhan produk selama suatu periode tertentu. Sedangkan biaya variabel adalah biaya per unit dan penjualan adalah harga jual per unit produk. Dari hasil perhitungan tersebut akan diketahui volume tertentu yang merupakan nilai penjualan minimum yang harus dicapai, agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
                Jadi ketika titik impas tercapai, perusahaan telah mampu menutup seluruh biaya tetap yang dibebankan selama periode tersebut beserta biaya variabel yang harus dikeluarkan untuk volume produk pada titik impas.
®     Ilustrasi 3.2
PT. Warna Kita adalah produsen zat pewarna kain. Kapasitas produksi perusahaan ini dalam sau tahun adalah 1.200 ton at pewarna. Untuk menghasilkan produk dengan volume tersebut, dikeluarkan biaya tetap sebesar Rp360.000.000. sedangkan biaya variabel total yang dibutuhkan adalah Rp1.080.000.000. harga jual zat pewarna tersebut adalah Rp1.500.000 per ton.
Berdasarkan data tersebut, jika dihitung dari titik impasnya, maka harus dihitung terlebih dahulu biaya variabel per ton zat pewarna. Biaya variabel total untuk memproduksi 1.200 ton zat pewarna adalah Rp1.080.000.000. sehingga biaya variabel yang dibutuhkan untuk memproduksi satu ton zat pewarna adalah Rp900.000 yaitu dari hasil membagi Rp1.080.000.000 dengan 1.200 at pewarna.
Kemudian, dari data yang telah tersedia dapat dihitung volume titik impasnya, yaitu :
 





Titik impas =                     360.000.000
900.000
1-
1.500.000
= Rp 900.000.000
Jumlah sebesar Rp900.000.000 itu merupakan nilai penjualan minimal agar perusahaan tidak mengalami kerugian, tetapi sekaligus merupakan nilai penjualan yang mengakibatkan perusahaan belum memperoleh keuntungan. Untuk mengetahui volume penjualan agar perusahaan tidak mengalami kerugian, bagi nilai penjualan dengan harga jual setiap unit produk tersebut
Titik impas (dalam unit) =         Titik Impas Dalam Nilai Uang
                                                                Harga Jualan Per Unit Produk
                                                =             Rp 900.000.000
                                                                Rp. 1.500.000
                                                =             600 ton
Itu berarti volume titik impas dalam ilustrasi tersebut dapat diketahui dengan membagi Rp900.000.000 dengan Rp1.500.000, sehingga diperoleh angka sebesar 600 ton. Jadi PT. ABC harus mencapai penjualan minimal sebesar 600 ton zat pewarna agar tidak mengalami kerugian.
Bukti:
Laba      = Pnjualan – Biaya Total
                                = Penjualan – Biaya Tetap – Biaya Variabel
= (600 ton x Rp1.500.000) – 360.000.000 – (600 ton x 900.000)
=900.000.000 – 360.000.000 – 540.000.000
=0

Jadi pada saat menjual produknya sebanyak 600 ton, perusahaan memperoleh laba sebesar nol. Jadi agar tidak mengalami kerugian. Perusahaan harus menjual minimal 600 ton zat pewarna. Pada volume penjualan 600 ton ini seluruh biaya tetap sebesar Rp360.000.000 telah ditutup.

E.      TITIK IMPAS MULTIPRODUK
Untuk perusahaan yang memiliki lebih dari satu jenis produk, maka dalam menghitung titik impas harus terlebih dahulu dihitung bauran penjualan produknya atau perbandingan volume penjualan antara satu produk dan produk yang lain. Dengan menggunakan perbandingan volume penjualan tersebut, dapat dihitung titik impas perusahaan melalui rumus yang sama dengan rumus sebelumnya. Misalkan suatu perusahaan berencana menjual produk A sebanyak 100 unit, Produk B sebanyak 50 unit, dan produk C sebanyak 25 unit, sehingga perbandingan volume penjualan antara A : B : C adalah 100 : 50 : 25. Perbandingan ini dapat diperkecil menjadi 4 : 2 : 1. Artinya, jika perusahaan berencana menjual A sebanyak 4 unit, maka B akan dijual sebanyak 2 unit dan C sebanyak 1 unit. Setelah diketahui perbandingan volume penjualan dari masing-masing produk, angka perbandingan tersebut dikalikan dengan biaya variabel per unit produk dan harga jual per unit produk.
®     Ilustrasi 3.3
PT. Pelangi Indonesia memproduksi empat jenis barang yang diberi kode A1, B2, C3, dan D4. Produk tersebut rencananya akan diproduksi dan dijual dengan komposisi volume 20.000 unit, 15.000 unit, 10.000 unit, dan 5.000 unit  masing-masing untuk A1, B2, C3, dan D4. Sedangkan masing-masing produk dijual dengan harga per unit sebesar Rp11.000 untuk A1, Rp16.000 untuk B2, Rp21.000 untuk C3, dan Rp26.000 untuk D4. Untuk membuat seluruh produk tersebut dengan komposisi volume seperti itu dan dalam kapasitas produksi perusahaan, dibutuhkan biaya tetap sebesar Rp144.000.000. sedangkan biaya variabel per unit yang harus dikeluarkan untuk masing-masing produk adalah sebesar Rp7.000 untuk A1, Rp8.000 untuk B2, Rp11.000 untuk C3, dan Rp14.000 untuk D4.
Seperti terlihat dalam data diatas bahwa masing-masing produk rencananya akan akan dijual sebanyak 20.000 unit A1, sebanyak 15.000 unit B2, sebanyak 10.000 unit C3, dan sebanyak 5.000 unit D4. Kemudian data tersebut, jika diringkas akan terlihat seperti tabel berikut ini :

Keterangan
A1
A2
A3
A4
Harga jual per unit
11.000
16.000
21.000
26.000
Biaya variabel per unit
7.000
8000
11.000
14.000
Jadi, titik impas perusahaan dapat dihitung dengan rumus titik impas biasa, yaitu memperhitungkan perbandingan volume penjualan antara satu produk yang lain, seperti terlihat berikut ini :
Titik impas =                     Biaya tetap total
                                                Biaya variabel
1 –                                          
          Penjualan
Titik impas =                                                     144.000.000
(20.000 x 7.000)+ (15.000 x 8.000) + (10.000 x 11.000) + (5.000 x  14.000)
1 -
                (20.000 x 11.000)+ (15.000 x 16.000) + (10.000 x 21.000) + (5.000 x  26.000)
=       144.000
440.000.000
1-
800.000.000

Itu berarti titik impas akan tercapai pada saat penjualan mencapai nilai Rp320.000.000. Titik impas dalam unit akan tercapai dengan membagi nilai titik impas dalam rupiah dengan harga jual gabungan dari keempat jenis produk, yaitu (20.000x11.000) + (15.000x16.000) + (10.000x21.000) + (5.000x26.000) = Rp800.000.000.
Titik impas (dalam unit)=          320.000.000
                                                                800.000.000
=           0,4 paket
Itu berarti titik impas perusahaan akan tercapai jika masing-masing produk dijual dengan komposisi volume penjualan sebesar :
A1 = 20.000 X 0,4 = 8.000 unit
B2 = 15.000 x 0,4  = 6.000 unit
C3 = 10.000 x 0,4 = 4.000 unit
D4 = 5.000 x 0,4 = 2.000 unit
Metode Lain :
Jika titik impas dihitung dengan metode tersebut, akan diperoleh hasil kali perhitungan dengan nilai nominal yang besar. Untuk menghindari angka yang terlalu besar, dapat digunakan metode lain, yaitu dengan mencari terlebih dahulu perbandingan antara volume satu produk dan produk lainnya. Seperti terlihat dalam data sebelumnya bahwa masing-masing produk direncakan akan dijual sebanyak 20.00 unit A1, sebanyak 15.000 unit B2, sebanyak 10.000 unit C3, dan sebanyak 5.000 unit D4. Itu berarti perbandingan volume penjualan dari keempat  tersebut adalah 20 : 15 : 10 : 5, atau dapat diperkecil lagi menjadi 4 : 3 : 2 : 1. Volume penjualan yang terkecil harus menjadi angka 1 sebagai patokan. Kemudian data tersebut, jika diringkas, akan terlihat seperti pada tabel berikut ini :

Keterangan
A1
A2
A3
A4
Harga jual per unit
11.000
16.000
21.000
26.000
Biaya variabel per unit
7.000
8.000
11.000
14.000
Volume penjualam
20.000
15.000
10.000
5.000
Perbandingan volume penjualan
4
3
2
1

Jadi, titik impas perusahaan tersebut dapat dihitung dengan rumus titik impas biasa, yaitu memperhitungkan perbandingan volume penjualan antara satu produk dan produk lainnya, seperti terlihat berikut ini :

Titik impas =                     Biaya tetap total
                                                Biaya variabel
1 –                                          
          Penjualan
Titik impas =                                                     144.000.000
(4 x 7.000)+ (3 x 8.000) + (2 x 11.000) + (1 x  14.000)
1 -
                (4 x 11.000)+ (3 x 16.000) + (2 x 21.000) + (1 x  26.000)
=       144.000
88.000.
1-
160.000.
= 320.000.000
Itu berarti titik impas akan tercapai pada saat penjualan mencapai nilai Rp320.000.000. titik impas dalam unit akan tercapai dengan membagi nilai titik impas dalam rupiah dengan harga jual gabungan dari keempat jenis produk tersebut berdasarkan perbandingan volume penjualannya, yaitu (4x11.000) + (3x16.000) + (2x21.000) + (1x26.000) = Rp160.000.
Titik impas (dalam unit)=          320.000.000
                                                                160. 000
=           2.000 paket
Itu berarti titik impas perusahaan tersebut akan tercapai jika masing-masing produk dijual dengan komposisi volume penjual sebesar :
A1 = 2.000 x 4 = 8.000 unit
B2 = 2.000 x 3 = 6.000 unit
C3 = 2.000 x 2 = 4.000 unit
D4 = 2.000 x 1 = 2.000 unit

Bukti :
Laba = penjualan – Biaya Total
= Penjualan – Biaya Tetap – Biaya Variabel
= ((8.000 unit x Rp11.000) + (6.000 unit x Rp16.000) + (4.000 unit x Rp21.000) + (2.000 unit x Rp26.000) – 144.000.000 – ((8.000 unit x Rp7.000) + (6.000 unit x Rp8.000) + (4.000 unit x Rp11.000) + (2.000 unit x Rp14.000))
=(88.000.000 + 96.000.000 +84.000.000+52.000.000) – 144.000.000 – (56.000.000 + 48.000.000 + 44.000.000 + 28.000.000)
= 320.000.000 – 144.000.000 – 176.000.000
=  0
Jadi, pada volume penjualan tersebut perusahaan tidak memperoleh laba sama sekali. Itu juga berarti volume bauran penjualan itu merupakan volume penjualan minimal agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Pada volume penjualan tersebut, seluruh biaya tetap perusahaan sebesar Rp144.000.000 telah ditutup.


LATIHAN

Latihan 3.1
PT. Arsip Kita memproduksi lemari arsip sebanyak 10.000 unit per tahun. Setiap unit lemari dijual dengan harga Rp1.500.000. untuk memproduksi seluruh lemari tersebut dibutuhkan biaya tetap sebesar Rp900.000.000. sedangkan biaya variabel setiap unit produksi adalah Rp600.000
                Berdasarkan data dan keterangan tersebut, buatlah daftar biaya yang memperlihatkan pengaruh perubahan volume penjualan terhadap biaya yang dikeluarkan perusahaan! Gunakan volume penjualan berikut: 1 unit, 10 unit, 100 unit, 1.000 unit, 1001 unit, 1.100 unit, 1.500 unit, 2.000 unit, 3.000 unit, dan 5.000 unit.
keterangan
Volume
1 unit
10 unit
100 unit
1000 unit
1001 unit
1.100 unit
1500 unit
2000 unit
3000 unit
5000 unit
Penjualan











Biaya variabel











Biaya tetap



























Latihan 3.2
PT. Resik Tenan adalah produsen sabun cuci (detergen). Kapasitas produksi perusahaan ini dalam satu tahun sebesar 3.000 ton sabun cuci. Dalam kapasitas produksi tersebut, biaya tetap yang dikeluarkan adalah Rp1.800.000.000. sedangkan biaya variabel yang dibutuhkan sebesar Rp600.000 per ton detergen. Harga jual detergen tersebut adalah Rp3.000.000 per ton.
                Berdasarkan data tersebut, hitunglah titik impas PT. Resik Tenan ! buktikan !






























Latihan 3.3
PT. Payung Buana memproduksi empat jenis barang yang diberi kode PB-1, PB-2, PB-3, dan PB-4. Produk tersebut rencananya akan diproduksi dan dijual dengan komposisi volume 80.000 unit, 60.000 unit, 40.000 unit, dan 20.000 unit masing-masing untuk PB-1, PB-2, PB-3, dan PB-4. Masing-masing produk itu dijual dengan harga per unit sebesar Rp22.000 untuk Pb-1, Rp32.000 untuk PB-2, Rp42.000 untuk PB-3, dan Rp52.000 untuk Pb-4. Untuk membuat seluruh produk tersebut dengan komposisi volume seperti itu dan dalam kapasitas produksi dikeluarkan untuk masing-masing produk adalah Rp14.000 untuk PB-1, Rp16.000 untuk PB-2, Rp22.000 untuk PB-3, dan Rp28.000 untuk PB-4.
a.       Agar perusahaan tidak mengalami kerugian sama sekali, berapa unit PB-1, PB-2, PB-3, dan PB-4 yang harus dijual ?
b.       Jika perusahaan ingin memperoleh laba sebesar Rp198.000.000, berapa unit PB-1, PB-2, PB-3, dan PB-4 yang harus dijual ?

keterangan
PB 1
PB 2
PB 3
PB 4
Harga jual per unit




Biaya variabel (Rp)























Latihan 3.4
PT. Zig Zag membuat empat jenis produk yang diberi kode L1, K2, M3, dan D4. Keempat produk tersebut menggunakan bahan baku yang sama dan dibuat serta dipasarkan secara bersamaan. Berkaitan dengan pembuatan anggaran dan rencana produksi, akuntan perusahaan menyajikan data berikut :
Keterangan
L1
K2
M3
D4
Volume Penjualan (unit)
20.000
12.000
8.000
4.000
Penjualan
1.000.000.000
720.000.000
600.000.000
480.000.000
Biaya Variabel total:




-          Bahan baku
300.000.000
180.000.000
104.000.000
120.000.000
-          Tenaga Kerja Langsung
160.000.000
180.000.000
104.000.000
160.000.000
-          Overhead
140.000.000
60.000.000
104.000.000
100.000.000
-          Pemasaran
100.000.000
60.000.000
48.000.000
40.000.000


                Untuk menghasilkan seluruh produk tersebut dalam kapasitas produksi perusahaan, diperlukan biaya tetap sebesar Rp525.000.000.
                Berapa unit L1, K2, M3, dan D4 minimal yang harus dijual agar PT. Zig Zag tidak mengalami kerugian sama sekali ? buktikan !

Latihan 3.4
Estimasi laporan laba rugi PT. Pangan Nasional- produsen makanan ringan – untuk tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Keterangan
Total
Per Unit
Penjualan
12.000.000.000
12.000
Biaya variabel
(4.800.000.000)
(4.800)
Marjin kontribusi
7.200.000.000
7.200
Biaya tetap
(4.320.000.000)

Laba usaha
2.880.000.000

Berdasarkan data tersebut
a.       Hitunglah titik impas  perusahaan dalam rupiah dan dalam unit barang !
b.       Pimpinan perusahaan ingin meningkatkan laba usaha pada tahun 2014 mendatang. Terdapat 4 usulan yang sedang dipertimbangkan, yaitu :
1.       Harga jual per unit akan diturunkan menjadi  Rp11.000 per unit, yang diperkirakan akan meningkatkan penjualan menjadi 1.200.000 unit.
2.       Menambah biaya iklan sebesar Rp180.000.000 (biaya tetap) yang diperkirakan akan menambah volume penjualan menjadi sebesar 1.100.000 unit
3.       Memperbaiki mutu produk dengan menambah biaya variabel sebesar Rp200 per unit, menaikkan harga menjadi Rp12.500 per unit, dan menambah biaya iklan sebesar Rp80.000.000. pilihan ini tidak akan mengubah volume penjualan.
4.       Harga dinaikkan menjadi Rp13.000 per unit dan volume penjualan akan turun sebesar 5%.
Diantara 4 alternatif tersebut, manakah yang sebaiknya diambil pimpinan PT. Pangan Nasional? Mengapa ? jelaskan !

























DAFTAR PUSTAKA

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH “Pajak Penghasilan Pasal 24”

PERILAKU KEORGANISASIAN (KEPERIBADIAN DAN NILAI)