AKUNTANSI MANAJEMEN
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR 3
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG 4
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 PERAN AKUNTANSI DALAM MANAJEMEN
STRATEGI 5
2.2 KLASIFIKASI DAN PRILAKU BIAYA 18
2.3 ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA 31
BAB
III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
DAFTAR
PUSTAKA 46
KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah
SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur
atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah AKUNTANSI MANAJEMEN tentang
strategi komunikasi pemasaran terpadu
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal
dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.. LATAR BELAKANG
Akuntansi adalah aktivitas mengumpulkan,
menganalisis, menyajikan dalam membentuk angka, mengklasifikasikan, mencatat,
meringkas dan melaporkan aktivitas/ transaksi perusahaan dalam bentuk informasi
keuangan. Informasi yang dihasilkan dari sistem akuntansi sebuah entitas
dipakai oleh pihak internal dan eksternal perusahaan tersebut.
Akuntansi
manajemen adalah sistem akuntansi dimana informasi yang dihasilkan ditujukan
kepada pihak – pihak internal organisasi, seperti manajer keuangan, manajer
produksi, manajer pemasara, dan sebagainya guna pengambilan keputusan internal
organisasi. Itu berarti informasi yang informasi yang dihasilkan dari sistem
akuntansi manajemen sebuah entitas dipakai oleh pihak internal perusahaan itu
sendri untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen organisasi tersebut.
Perusahaan
jasa yaitu perusahaan yang produknya adalah yang bersifat nonfisik, seperti
perusahaan transportasi, biro wisata, bioskop, konsultan, akuntan dan
sebagainya.
Perusahaan dagang
yaitu perusahaan yang membeli barang dari perusahaan lain dan menjual kepada
pihak yang yang membutuhkan/ konsumen. Sebagai contoh, pasar swalayan( Hero,
Robinson, dan lain-lain), distributor elektronik, dan sebagainya.
Perusahaan
manufaktur yaitu perusahaan yang membeli
bahan baku, mengelolahnya hingga menjadi produk jadi yang siap pakai. Sebagai
contoh, produsen mie instans mengelolah tepung terigu hingga menjadi mie
instant serta produsen pakaiana mengolah kain menjadi kemeja.
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 PERAN AKUNTANSI DALAM STRATEGI MANAJEMEN
A. Perusahaan
ditengah persaingan
Disekitar ita terdapat begitu banyak
perusahaan dengan berbagai aktivitas dan bidang usaha serta produk yang
berbeda. Mulai dari perusahaan yang mejual jasa sebagai sumber penghasilannya
(perusahaan jasa) , perusahaan yang membeli dan mendistri busi barang
(perusahaan dagang), hingga perusahaan yang membeli bahan mentah, memprosesnya
menjadi bahan jadi, dan menjualnya kepada konsumen(perusahaan manufaktur)
Ada
perusahaan yang hanya memiliki satu atau dua orang karyawan, seperti warung
makan dan tokoh pengecer, perusahaan yang memiliki puluhan karyawan seperti
perusahaan pasar swalayan , hingga perusahaan yang memiliki ribuan karyawan
seperti pabrik rokok.
Apa
pun jenis dan ukuran perusahaan, supaya bisa tetap hidup dan tetap bertahan
dalam jangka panjang setiap perusahaan harus memiliki produk yang dibutuhkan
masyarakat. Setiap perusahaan harus memiliki berbagai sumber daya yang
dibuthkan untuk menghasilkan produk tersebut. Sumber daya tersebut dapat
mencakup tanah, mesin , tenaga kerja, modal dan bahan baku, dan lain – lain.
Tanpa memiliki sumber daya dan produk, suatu organisasi tidak dapat
disebut perusahaan. Karena perusahaan
adalah organisasi dimana sumber daya seperti bahan baku dan tenaga kerja digabung
dan diproses untuk menghasilkan barang dan jasa bagi pelanggan.
Perusahaan
harus mampu menghasilkan laba. Laba adalah selisih antara pendapatan yang
diterima perusahaan dari pelanggan atas penjualan barang atau jasa yang
dihasilkan dengan pengorbanan ekonomis yang dilakukan perusahaan untuk
memperoleh barang dan jasa tersebut. Perusahaan harus mampu menghasilkan produk
yang dapat dijual kepada masyarakat agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
Agar
dapat menciptakan kekayaansebagai tujuan didirikannya, perusahaan harus
melaksanakan tiga kegiatan utama, yaitu :
1.
Mendesain
produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan
2.
Membuat
produk dan jasa secara cost effective
3.
Memasarkan
produk dan jasa secara efektif kepada pelanggan (customers)
Perusahaan
membutuhkan sekumpulan sumber daya untuk menggerakkan roda
organisasinya.informasi merupakan konsep yang luas. Informasi yang dibutuhan
untuk mengelolah sumber daya perusahaan secara efektif mencakup informasi
keuangan dan non keuangan seperti produktivitas, kualitas dan berbagai faktor
kunci sukses bagi perusahaan.
Akutansi
manajemen mengembangkan informasi keuangan bagi para manajer dan pengelola
perusahaan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan, sehingga perusahaan
dapat lebih kompetitif, yaitu :
(1) manajemen strategis,
(2)
perencanaan dan pengambilan keputusan,
(3)
pengendalian manajemen dan operasi, serta
(4)
penyiapan laporan keuangan.
Masing-masing fungsi memiliki
kebutuhan yang berbeda. Karena itu, akuntansi manajemen memiliki tugas yang
sangat penting dalam mendukung pengelolaan perusahaan. Tanpa dukungan informasi
keuangan yang memadai, berbagai fungsi manajemen dalam perusahaan akan
mengalami kesulitan untuk menjalankan tugasnya dengan baik.
Salah satu tugas akuntan
manajemen dalam sebuah perusahaan yang
menghadapi lingkungan bisnis yang kompetitif adalah pengembangan informasi
keuangan yang dapat mendukungpengelolaan perusahaan dan pencapaian tujuan
strategi. Karena itu, akuntansi manajemen harus lebih dinamis untuk menghadapi
lingkungan yang berubah secara cepat dan peningkatan diversitas produk serta
proses produksinya. Akuntansi manajemen harus mampu membantu manajemen
perusahaan untuk menghadapi lingkungan yang dinamis in dengan cara memudahkan
manajemen mengambil keputusanstategis. Karena tanpa informasi keuangan yang
tepat, perusahaan akan tersesat jauh dari hal – hal yang bersifat kompetetif
yang menghasilkan keputusan pemanufakturan dan pemasaran yang secara strategis
keliru. Tanpa informasi keuangan yang akurat, manajemen perusahaan dapat
terjadi beberpa hal yang tidak tepat seperti berikut ini :
·
Pengambilan
keputusan hanya didasarkan pada dugaan dan intuisi
·
Kurang
jelasnya arah dan tujuan
·
Kurangnya
presepsi yang menguntungkan perusahaan oleh pelanggan maupun pemasok.
·
Kekeliruan
dalam keputusan investasi, pemilihan produk, pasar atau proses pemanufakturan
yang tidak sesuai dengan tujuan strategis.
·
Ketidak
mampuan untuk secara efektif mendapatkan persaiangan yang dapat dijadika
benchmark sehingga menyebabkan kurangnya pengetahuan tentang stategis kompetetif yang lebih
efektif.
·
Kegagalan
untuk mengidentifikasi produk, pelanggan, dan pasar yang paling menguntungkan.
Karena itu, sangat penting untuk memahami
alasan mengapa setiap fungsi manajemen disebuah perusahaan membutuhkan
informasi keuangan yang memadai. Kebutuhan informasi keuangan bagi keempat
fungsi tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Fungsi
manajemen strategis
Manajemen stategis merupakan upaya
pengembangan posisi kompetetif perusahaan ditengah persaiangan usaha. Sementara
itu, stategi adalah seperangkat tujuan dan rencana tindakan yang spesifik, yang
apabila dicapai akan memberikan keunggulan kompetetif yang diharapkan.
Manajemen strategis membutuhkan informasi keuangan untuk membuat keputusan
strategis yang tepat berkaitan dengan pemilihan produk, metode produksi,
saluran pemasaran, dan hal lain yang bersifat jangka panjang.
2.
Fungsi
perencanaan dan pengambilan keputusan
Perencanaan
dan pengambilan keputusan meliputi penganggaran serta perencanaan laba, pengelolaan
arus kas, dan keputusan lain yang berkaitan dengan operasi perusahaan, seperti
penganggaran pembelian bahan, penjadwlan produksi, penentuan harga jaul,
perbaikan atau penyewaan atau pembelian aset tertentu, dan perubahan strategis
pemasaran hingga pembuatan produk baru.
Dalam perencanaan ada beberapa faktor
yang harus dipertimbangkan yang merupakan kriteria dari suatu rencana yang
baik. Rencana yang baik harus SMART, yaitu specific
yang berarti perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak
terlalu melebar dan dan tidak terlalu idealis. Measurable yang dapat dicapai, sehingga bukan merupakan angan –
angan. Realistic yang berarti sesuai
dengan kemampuan dan sumber daya yang ad. Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sulit, tetapi tetap ada tantangan. Time yang berarti ada batas waktu yang jelas,
seperti mingguan, bulanan, triwulan, semesteran, atau tahunan sehingga mudah
dinilai dan dievaluasi.
Perusahaan dan pengambilan
keputusan membutuhkan informasi keuangan
untuk mendukung keputusan yang terus menerus dilakukan dalam kaitannya dengan
pengelolaan aliran kas, penganggaran pembelian bahan, penjadwlan produksi,
penentuan produksi, penentuan harga jual, dam pemindahan peralatan.
3. Fungsi
pengendalian manajemen dan operasi
Pengendalian operasi berlangsung ketika para manajer menengah,
seperti manajer pabrik, manajer supervisor, dan karyawan. Sedangkan pengendalian manajemen terjadi ketika
atasan manajer – manajer menengah, seperti Controller dan Chief Financial
Officer, mengevaluasi para manajer menengah tersebut. Pengendalian manajemen
dan operasi membutuhkan informasi keuntungan demi meberikan dasar yang wajar
serta efektif untuk megidentifikasi operasi yang tidak efisien dan untuk
memberi penghargaan serta dukungan kepada para manajer yang paling efektif.
4. Fungsi
penyusunan laporan keuangan
Penyusunan
laporan keuangan membuthkan informasi keuangan untuk meberikan informasi dan
catatan yang akurat tentang berbagai aset, kewajiban, serta berbagai biaya
selama satu periode tertentu. Agar laporan keuangan tersebut dapat digunakan
oleh berbagai pihak yang membutuhkannya, dalam proses menyiapkan dan menyajikan
laporan keuangan manajemen perusahaan harus tunduk serta taat pada Standar
Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. Karena itu, manajer dan karyawan
yang bertanggung jawab menyiapkan laporan keuangan harus memperlajari standar
tersebut sebagai acuan baku bagi mereka.
B. AKUNTANSI MANAJEMEN DAN MANAJEMEN STATEGIS
Hal lain yang harus selalu diingat oleh
setiap pengelola perusahaan adalah bahwa perusahaan tidak sendrian ketika
beroperasi disuatu wilayah tertentu. Perusahaan selalu memiliki pesaing,
sehingga setiap perusahaan harus membangun stategi yang tepat demi memenangkan
persaingan dalam suatu pasar tertentu. Tanpa memenangkan persainagn, tujuan
perusahaan tersebut tidak akan tercapai. Karena itu, diantara berbagai fungsi
manajemen yang paling pengting adalah fungsi manajemen strategis.
Perusahaan mencapai keberhasilan jangka
panjang dengan cara menemukan strategi jangka panjang yang dapat dipertahankan,
yaitu seperangkat kebijakan, prosedur, dan pendekatan yang menghasilkan
keberhasilan bisnis dalam jangka panjang, menemukan strategi dimulai dengan
menentukan tujuan dan arah bisnis dalam jangka panjang, termaksud menentukan
visi serta misi perusahaan. Misi kemudian dikembangkan menjadi tujuan kinerja
yang lebih spesifik. Tujuan spesifik tersebut lalu dikembangkan dan
diimplementasikan menjadi strategi perusahaan yang spesifik demi mencapai
tujuan yang dapat memenuhi misi perusahaan.
Visi adalah bayangan pengelola tentang
perusahaan tersebut dimasa mendatang. Visi merupakan arah yang hendak dicapai.
Visi merupakan suatu titik tertentu dimasa mendatang yang harus dituju oleh
perusahaan. Visi menjadi alasan mengapa sebuah perusahaan didirikan dan tetap
dipertahankan sampai saat ini. Sementara itu, misi merupakan langkah – langkah
yang diperlukan untuk mewujudkan visi organisasi. Dalam visi dan misi ini
terdapat tujuan, sasaran dan nilai yang dianut.
Tujuan adalah pernyataan luas tentang apa yang
akan diwujudkan oleh organisasi. Tujuan menunjukkan keseluruhan arah yang akan
dituju oleh organisasi, seperti menigkatkan pendapatan, meningkatkan laba,
melindungi pangsa pasar, mendiversifikasikan produk, meningkatkan kualitas.
Sedangkan sasaran adalah target
jangka panjang yang secara spesifik diharapkan oleh organisasi untuk mencapai
dalam jangka tertentu.
Manajemen strategi adalah suatu proses yang
digunakan oleh pengelola untuk merumuskan dan mengimlementasikan strategi dalam
penyajian customer value terbaik demi mewujudkan visi organisasi. Manajemen
strategi merupakan upaya pengembangan posisi kompetitif perusahaan ditengah
persaingan. Sedangkan strategi adalah pola tindakan utama yang dipilh untuk
mewujudkan visi organisasi, melalui misi. Strategi merupakan seperangkat tujuan
dan rencana tindakan yang spesifik, yang apabila dicapai akan memberikan
keunggulan kompetitif yang diharapkan. Dengan kata lain, strategi merupana
jawaban atas pertanyaan bagaimana perusahaan mencapai tujuan yang ditetapkan.manajemen
strategi meliputi pengidentifikasian dan pengimplementasian tujuan dan rencana
tindakan tersebut.
Terdapat banyak strategi yang digunakan oleh
perusahaan, salah satunya adalah konsep strategi kompetitif yang
mengidentifikasi tiga jenis strategi kompetitf pokok yang bisa digunakan
perusahaan yaitu :
1.
Strategi
keunggulan biaya
Keunggulan
biaya (cost leadership) merupakan
strategi kompetitif yang menyebabkan perusahaan sukses dengan membuat produk
dan jasa pada biaya yang paling rendah dalam industri. Perusahaan menghadapi
persaingan dengan cara membuat produk pada biaya yang paling rendah. Cost
leader menghasilkan laba yang cukup pada harga yang rendah, sehingga membatasi
pertumbuhan persaingan industri melalui keberhasilan dalam perang harga dan
merusak profitabilitas pesaing. Cost leader umunya memiliki pangsa pasar yang
relatif besar dan cenderung menghindari segmen pasar yang kosong dengan
menggunakan keunggulan harga untuk menarik pasar.
Keunggulan biaya biasanya muncul dari
produktivitas dalam proses produksi, distribusi atau administrasi secar
keseluruhan. Kelemahan menonjol dari strategi ini adalah kecenderungan untuk
memotong biaya yang dapat menurunkan permintaan terhadap produkt yang
dihasilkan. Strategi keunggulan biasa (cost leadership) akan tetap kompetitf
hanya jika pelanggan melihat bahwa produk perusahaan sama atau mendekati produk
pesaing yang harganya lebih tinggi.
2.
Diferensiasi
Diferensiasi adalah strategi kompetitif yang
menyebabkan perusahaan sukses dengan cara mengembangkan dan mempertahankan
nilai unik yang disarnkan oleh pelanggan. Strategi ini diimplementasikan dengan
cara menciptakan presepsi pelanggan bahwa produk yang dihasilkan perushaan
tersebut bersifat unik dalam hal tertentu yang penting, biasanya kualitas yang
lebih tinggi. Presepsi ini menebabkan perusahaan dapat menjual produknya dengan
harga yang lebih tinggi dibanding pesaing, sehingga dapat memperoleh laba yang
lebih tinggi karena harga jual lebih tinggi. Kebutuhan akan diferensiasi akan
muncul jika persepsi tentang kualitas produk merupakan sesuatu yang penting.
Kelemahan strategi deferensiasi terletak pada kecenderungan perusahaan untuk
menurunkan biaya atau mengabaikan perlunya memiliki rencana pemasaran yang
agresif dan bersifat kontinu. Kecenderungan tersebut dapat menjatuhkan
kekuatannya. Jika pelanggan mulai merasa bahwa perbedaan kualitas produk
tersebut denga produk pesaing tidak terlalu signifikan, sementara harganya
berbeda secara signifikan, maka pelanggakan akan mulai meninggalkannya.
3. Fokus
Fokus adalah strategi kompetitif yang
menyebabkan perusahaan sukses dengan cara memusatkan perhatian pada segmen
pasar yang spesifik. Strategi ini diimplementasikan dengan cara memberikan
target pada perusahaan, perhatian yang serius pada segmen pasar tertentu-
seperti jenis pelanggan tertentu, lini produk tertentu, geografi tertentu.
Straregi digunakan untuk memilih peluang pasar tertentu dimana persaingannya
tidak ketat atau dimana perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif tertentu.
Perusahaan memiliki diferensiasi yang kuat atau keunggulan berupa kerendahan
biaya. Kelemahan dari strategi ini adalah bahwa peluang bisa saja tiba – tiba
hilang karena adanya perubahan teknologi dalam industri atau adaya peruabahan
selera pelanggan. Perusahaan akan berhasil jika mengimplementasikan salah satu
strategi tersebut. Disamping menggunakanstrategi yang dominan, sebagian besar
perusahaan juga menerapkan dua atau lebih dari strategi – strategi
tersebut pada saat yang sama, seperti
strategi biaya rendah digabungkan dengan diferensiasi. Tetapi perusahaan yang
menerapkan dua atau lebih strategi secara bersamaan hanya akan berhasil jika
mampu mencapai salah satu dari strategi tersebut. Karena itu, menggunakan salah
satu trategi sebagai strategi utama adalah sangat penting. Perusahaan yang
berada ditengah saja- karena gagal merealisasikan salah satu dari strategi
tersebut- tidak akan memperoleh keunggulan kompetitif.
Sebelum perusahaan memilih suatu
strategi tertentu, berbagai hal perlu
dipertimbangkan. Jadi, sangat penting untuk mengidentifikasi dan
mempertimbangkan dengan hati – hati berbagai hal yang berkaitan dan diperlukan
ketika suatu strategi ditentukan. Karena itu, dalam proses mengidentifikasi
strategi kompetitif tertentu yang dianggap tepat bagi perusahaan dapat digunakan
tiga langkah berikut :
1. Melakukan analisis strategi terhadap
perusahaan dengan menggunakan analisis SWOT. Apa saja kekuatan dan kelemahan
perusahaan, peluang dan tantangannya, lalu memilih dan menemukan strategi
perusahaan berdasarkan analisis tersebut. Analisis SWOT merupakan prosedur
sistematis untuk mengidentifikasi faktor –faktor keberhasilan kritis yang
dimiliki oleh perusahaan, yang meliputi kekuatan(strength) dan kelemahan
(weakness) internalnya dan peluang (opportunity) serta ancaman (threat)yang
bersifat eksternal. Kekuatan (strength) adalah keahlian dan sumber daya utama
yang dimiliki perusahaan. Keahlian atau kompetensi utama yang dimiliki
perusahaan disebut core competencies. Kompetensi utama perusahaan merupakan
keunggulan kompetitid yang dimiliki perusahaan dan dapat digunakan untuk
membentuk strategi perusahaan secara keseluruhan. Sebaliknya, kelemahan
(weakness) merupakan kekurangan perusahaan meyangkut keahlian atau kempetensi
tertentu, yang relatif dimiliki oleh perusahaan pesaing. Kekuatan dan kelemahan
perusahaan paling mudah diidentifikasi denga cara melihat sumber daya spresifik
yang dimiliki perusahaan dalam bidang :
·
Lini produk
: apakah produk yang ditawarkan merupakan produk yang inovatif, apakah terlalu
umum atau terlalu khusus, adakah kecanggian teknologi tertentu yang dimilikinya
?
·
Manajemen :
bagaimana tingkat kompetensi dan pengalaman manajemen?
·
Riset dan
pengembangan : apakah perusahaan berada didepan atau dibelakang para pesaing.
Apakah yang perlu diperhatikan atas produk baru yang akan diproduksi ?
·
Pemanufakturan
: seberapa kompetitif, fleksibel, dan produktif proses produksinya ? bagaimana
memperbaiki proses produksinya ?
·
Pemasaran :
seberapa efektif pendekatan pemasaran secara keseluruhan yang meliputi promosi,
penjualan, dan iklan ?
·
Strategi :
seberapa jelas didefinisikan, dikomunikasikan dan secara efektif di
implementasikan sebagai strategi perusahaan.
![]() |
||||||||
|
||||||||
|
||||||||
![]() |
Peluang
dan ancaman diidentifikasikan dengan cara melihat faktor – faktor yang ada
diluar perusahaan. Peluang (opportunity) merupakan situasi menguntungkan yang
penting dalam lingkungan perusahaan. Tren, demografi, perubahan kebijakan, dan
perubahan tekonologi dalam industri dapat menjadi hal yang menguntungkan atau
tidak menguntungkan bagi perusahaan.
Ancaman
(theart) merupakan situasi yang tidak menguntungkan dilingkungan perusahaan.
Ancaman dapat berupa masuknya pesaing, perubahan kebijakan pemerintah yang
bersifat tidak menguntungkan, dan perubahan teknologi yang bersifat tidak
menguntungkan perusahaan.
·
Hambatan
untuk masuk : persyaratan modal, teknologi, skala ekonomi, saluran distribusi,
proteksi, dan sebagainya.
·
Intensitas
persaingan : aset khusus, inovasi produk yang cepat, pertumbuhan pasar
yang lambat dan kelebihan kapasitas
produksi.
·
Produk
pengganti : adakah produk pengganti ?
·
Bargaining
power pelanggan : semakin besar bargaining power pelanggan semakin tinggi
tingkat pesaingnya.
·
Bargaining
power pemasok : semakin tinggi bargaining power pemasok, semakin tinggi tingkat
persaingan yang dihadapi perusahaan.
Analisis SWOT mengarahkan
analisis strategis dengan cara memfokuskan pada kekuatan dan kelemahan
perusahaan, peluang dan tantangan yang dihadapi. Empat unsur tersebut merupakan
hal yang kritis bagi keberhasilan perusahaan mencapai tujuannya. Praktek
diberbagai perusahaan didunia menyimpulkan bahwa unsur kritis bagi setiap
perusahaan terfokus pada tiga hal penting : biaya, kualitas, dan kecepatan
pengembangan produk serta pengiriman produk. Perusahaan harus bersaing secara
efektif pada tiga unsur tersebut. Harapan pelanggan sangat tinggi terhadap
kualitas produk yang lebih baik, harga yang kompetitif, dan kecepatan
pengiriman.
1. Mengembangkan ukuran yang relavan dan dapat
diandalkan untuk faktor kunci sukses bagi keberhasilan perusahaan yang telah
diidentifikasi sebelumnya.
·
Profitabilitas
·
Likuiditas
·
Penjualan
·
Market
value
|
FAKTOR
KEUANGAN
Laba operasi,tren laba
Cash flow adequacy, trend in cash flow,
kemampuan membayar bunga, tingkat
perputaran persediaan, tingkat perputaran piutang
Tingkat penjualan pada kelompok produk
utama, tren penjualan, prentase penjualan yang berasal dari produk
naru,akurasi peramalan penjualan
Harga saham
|
·
Kepuasan
pelanggan
·
Dialer
& distributor
·
Pemasaran
& penjualan
·
Ketetapan
pengiriman
·
Kualitas
|
FAKTOR
PELANGGAN
Pengembangan produk dari keluhan pelanggan,
penelitian pelanggan
Kekuatan hubungan dengan dealer dan
distributor
Tren kinerja penjualan, aktivitas
pelatihan, dan riset pasar
Kinerja ketetapan waktu pengiriman, waktu
mulai pemesanan sampai pengiriman kepada pelanggan
Keluhan pelanggan, biaya jaminan,
kecepatandan keefektifan pelayanan
|
·
Kualitas
·
Produktivitas
·
Fleksibiitas
·
Kesiapan
peralatan
·
Keamanan
|
FAKTOR
PROSES BISNIS INTERNAL
Jumlah produk cacat, jumlah pengembalian,
penelitian pelanggan, jumlah sisa produksi, jumlah perbaikan, laporan
penelitian lapangan, klaim jaminan, tingkat kecacatan barang dari pemasok
Waktu siklus : bahan mentah sampai produk
jadi, efisien tenaga kerja, jumlah pemborosan, perbaikan, dan sisa produksi.
Waktu setup, waktu siklus, keedektifan
penjadwalan
Downtime, pengalaman operator, kapasitas
mesin, aktivitas pemeliharaan
Jumlah kecelakaan, dampak kecelakaan
|
·
Inovasi
baru
·
Ketetapan
waktu produk baru
·
Pengalaman
keahlian
·
Modal
pekerja
·
Kompetensi
|
FAKTOR
PEMBELANJAAN DAN INOVASI
Jumlah perubahan desain, jumlah hak paten atau hak cipta yang baru, keahlian
staf riset dan pengembangan
Jumlah kelebihan dan kekurangan hari dari
tanggal pengiriman
Jumlah pelatiha, peningkatan kinerja
keahlian
Tingkat perputaran pekerja, jumlah keluhan,
penelitian terhadap karyawan
Tingkat perputaran, pelatihan, pengalaman ,
kemampuan beradaptasi
|
·
Pemerintah
|
FAKTOR
LAIN
Jumlah pelanggaran, jumlah pelayanan kepada
masyarakat.
|
2. Mengembangkan sistem akuntansi strategi yang
dapat membantu manajemen mencapai faktor kunci sukses keberhasilan perusahaan.
Karena itu, akuntasi manajemen dapat memainkan peran sangat penting pada bagian
ini. Jika perusahaan memutuskan untuk menjalankan strategi cost leadership,
maka akuntansi manajemen harus bisa menyajikan informasi biaya yang ringkas
sehingga memudahkan pengendalian biaya. Teknik – teknik yang diperlukan disini
adalah pengawasan yang ketat terhadap proses pemanufakturan dan operasi pelayanan.
Jika perusahaan menggunakan diferensiasi produk sebagai strategi, maka teknik
yang dibutuhkan adalah berfokus pada
koordinasi dan evaluasi kinerja di level-level manajemen dimana keputusan
tentang desain produk dan peningkatan produk dibuat. Tetapi jika perusahaan
memilih menggunakan fokus sebagai strategi, maka dibutuhkan perhatian pada
unsur – unsur yang ada dalam strategi cost leadership maupun diferensiasi,
kemudian sistem informasi strategi yang sesuai akan dimasukkan kedalam unsur
pengendalian operasi dan pengendalian manajemen.
Pengamatan
terhadap prakter diberbagai perusahaan yang sukses dakam persaingan global
menyimpulkan bahwa pertimbangan terhadap faktor keberhasilan kritis
menghasilkan fokus baru pada tiga faktor kunci, yaitu (1) biaya, (2) kualitas, (3) kecepatan
pengiriman serta pengembangna produk. Perusahaan harus bersaing pada masing –
masing dari tiga faktor keberhasilan kritis tersebut. Harapan pelanggan
sangatlah tinggi terhadap kualitas produk, harga yang kompetitif, dan waktu pengiriman
yang cepat. Karena itu, dukungan informasi keunagan dalam proses pembangunan
dan pengimplementasian strategi bisnis perusahaan sangat penting.
C. JENIS INFORMASI YANG DISEDIAKAN AKUNTASI
MANAJEMEN
Akuntansi adalah aktivitas mengumpulkan,
menganalisis, menyajikan dalam membentuk angka, mengklasifikasikan, mencatat,
meringkas dan melaporkan aktivitas/ transaksi perusahaan dalam bentuk informasi
keuangan. Informasi yang dihasilkan dari sistem akuntansi sebuah entitas
dipakai oleh pihak internal dan eksternal perusahaan tersebut.
Akuntansi
manajemen adalah sistem akuntansi dimana informasi yang dihasilkan ditujukan
kepada pihak – pihak internal organisasi, seperti manajer keuangan, manajer
produksi, manajer pemasara, dan sebagainya guna pengambilan keputusan internal
organisasi. Itu berarti informasi yang informasi yang dihasilkan dari sistem
akuntansi manajemen sebuah entitas dipakai oleh pihak internal perusahaan itu
sendri untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen organisasi tersebut.
Dengan
demikian, tugas paling penting akuntansi manajemen adalah mengembangkan
informasi keuangan bagi para manajer dan pengelola perusahaan untuk digunakan
dalam pengambilan keputusan, sehingga perusahaan lebih kompetitif ditengah
persaingan terbuka. Informasi keuangan disediakan untuk masing – masing fungsi
utama manajemen, yaitu manajemen strategi, perencanaan dan pengambilan
keputusan, pengendalian manajemen dan operasi, serta penyiapan laporan
keuangan.
Informasi keuangan dibutuhkan
oleh keempat fungsi tersebut, dimana masing – masing fungsi memiliki kebutuhan
informasikeuangan yang berbeda. Karena itu, akuntan manajemen memiliki tugas
yang sangat penting untuk mendukung manajemen dalam mengelola dan mencapai
tujuan perusahaan. Tanpa dukungan informasi keuangan yang memadai, berbagai
fungsi manajemen dalam sebuah perusahaan akan mengalami kesulitan untuk
menjalankan tugasnya dengan baik.
Salah
satu tugas akuntan menajemen dalam sebuah perusahaan yang menghadapi lingkungan
bisnis yang kompetitif adalah mengembangkan informasi keuangan yang dapat
mendukung pengelolaan perusahaan serta pencapaian tujuan strategis. Karena itu, akuntansi manajemen
harus lebih dinamis untuk menghadapi lingkungan yang berubah secara cepat dan
meningkatkan tingkat persaingan. Akuntansi manajemen harus mampu membantu
manajemen perusahaan untuk menghadapi lingkungan yang dinamis untuk menghadapi
memahami berbagai jenis informasi yang dibuthkan oleh setiap posisi dalam
struktur manajemen ketika menjalnkan fungsi manajemen.
Jenis
informasi yang dibuthkan oleh berbagai posisi manajemen berbeda satu dengan
yang lainnya. Informasi yang dibuthkan oleh masing – masing pelaku dan
pengmabilan keputusan manajemen akan digunakan untuk keperluan yang berbeda
satu dengan lainnya.
·
Manajemen
keuangan membutuhkan segala jenis informasi yang terkait dengan aktivitas
keuangan yang dilakukan perusahaan. Mulai dari besarnya biaya bunga, tingkat
pengembalian atas investasi, tingkat pengembalian modal, rasio hutang, dan
sebagainya.
·
Manajer
produksi membuthkan informasi seperti perincian biaya produksi total, biaya
produksi perunit, jumlah biaya produksi berdasarkan metode biaya langsung dan
sebagainya.
·
Manajer
pemasaran membutuhkan informasi seperti berbagai biaya sebagai dasar penetapan
harga jual produk, metode penetapan harga jual produk, dan sebagainya.
·
Kontroler
perusahaan embuthkan segala macam informasi untuk memastikan bahwa aktivitas
yang dilakukan seluruh bagian organisasi sesuai dengan rencana yang telah
disusun, seperti anggaran perusahaan, variasi biaya dan sebagainya.
·
Top
management membutuhkan segala informasi yang terkait dengan berbagai keputusan
strategis perusahaan, seperti proses penyusunan anggaran yang dimiliki
perusahaan, informasi untuk pengembangan perusahaan dan sebagainya.
Akan tetapi,
walaupun detail kebutuhan informasi dari setiap posisi manajemen berbeda satu
dengan yang lainnya, secar umum informasi yang dibutuhkan oleh berbagai
tingkatan manajemen tersebut memiliki karakteristik yang sama. Informasi untuk
pengambilan keputusan internal digunakan untuk :
·
Perencanaan
·
Pengarah
·
Motivasi
·
Pengendalian
·
Penilaian
kinerja
Setiap jenis
informasi yang diperlukan oleh para pelaku dan pengambilan keputusan manajemen
lebih ditekankan pada manfaat yang akan diperoleh perusahaan dimasa mendatang,
walaupun juga menggunakan data historis.
Dengan
demikuan, akuntansi manajemen memiliki beberapa karakteristik khusus yang tidak
dimiliki oleh akuntansi keuangan. Karakteristik khusus tersebut merupakan
kelebihan yang dimiliki akuntansi manajemen, yaitu sebagai berikut :
·
Pemakai
utama : manajem organisasi pada berbagai tingkatan, seperti manajer produksi,
manajer keuangan, manajer pemasaran, kontroler, dan sebagainya.
·
Kebebasan
memilih : tidak ada kendala dalam memilih suatu metode atau sistem dari
berbagai alternatif yang ada selain biaya yang diperlukan dibandingkan dengan
memanfaatkan yang diperoleh
·
Implikasi
prilaku : memperthitungkan bagaimana peraturan dan laporkan akan mempengaruhi
perilaku manajer sehari – hari
·
Fokus waktu : berorientasi masa depan dengan menggunakan data historis maupun
anggaran masa depan
·
Rentn waktu : fleksibel, mulai dari satu
jam hingga sebulan atau lima belas tahun.
·
Pelaporan :laporan
harus terperinci, memeperhatikan detail setiap devisi, setiap produk,
departemen, wilayah dan sebagainya.
·
Gambaran
aktivitas :batas–batas bidangnya kurang jelas. Lebih banyak menggunakan ilmu ekonomi, ilmu keputusan dan
ilmu mengenai perilaku.
Karakteristik
khusus tersebut merupakan ciri–ciri akuntansi manajemen sekaligus kelebihanya.
Karakteristik tersebut merupakan keunggulan yang dimiliki akuntansi manajemen
dibandingkan dengan akuntansi keuangan. Dalam bidang pelaporan, keuangan hanya
menyajikan laporan secara garis besar dengan
memeperhatikan seluruh bagian perusahaan secara umum. Sedangkan
akuntansi manajemen menghasilkan pelaporan yang lebih terperinci, dengan
memperhatikan detail dari setiap devisi, setiap produk, setiap departemen,
setiap wilayah pemasaran dan sebagainya.
2.2KLASIFIKASI
DAN PERILAKU BIAYA
A. JENIS
PERUSAHAAN
Seperti yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya, agar dapat bertahan dan mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, setiap perusahaan harus memiliki produk untuk dijual kepada
masyarakat. Produk tersebut dapat berupa produk nonfisisk, barang jadi siapa
dipakai, atau bahan baku yang harus diproses lebih lanjut.
Dilihat
dari bidang usaha yang digeluti dan produk yang dihasilkan, secara umu
perusahaan dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Perusahaan
jasa yaitu perusahaan yang produknya
adalah yang bersifat nonfisik, seperti perusahaan transportasi, biro wisata,
bioskop, konsultan, akuntan dan sebagainya.
2. Perusahaan
dagang yaitu perusahaan yang membeli
barang dari perusahaan lain dan menjual kepada pihak yang yang membutuhkan/
konsumen. Sebagai contoh, pasar swalayan( Hero, Robinson, dan lain-lain),
distributor elektronik, dan sebagainya.
3. Perusahaan
manufaktur yaitu perusahaan yang membeli bahan baku,
mengelolahnya hingga menjadi produk jadi yang siap pakai. Sebagai contoh,
produsen mie instans mengelolah tepung terigu hingga menjadi mie instant serta
produsen pakaiana mengolah kain menjadi kemeja.

Jadi perusahaan manufaktur adalah
perusahaan yang berfungsi sebagai jembatan antara produsen bahan baku dan
konsumen/ pelanggan yang memerlukan
barang jadi yang siap digunakan. Perusahaan manufaktur membeli bahann baku dari
produsen bahan baku dari supplier
bahan baku. Bahan baku tersebut lalu diolah oleh perusahaan sampai menjadi
barang jadi yang siap pakai. Untuk mengolah bahan baku tersebut menjadi barang
jadi, perusahaan menambahkan bahan tambahan (bahan penolong) ke bahan baku
tersebut. Dan untuk mengolah bahan baku menjadi barang yang memiliki nilai
tambah dibutuhkan bantuan btenaga kerja yang secara langsung terlibah dalam
proses produksi. Selama proses pengolahan bahan baku dibututhkan bantuan mesin,
gedung pabrik, pekerja tidak langsung, listrik , air dan sebagainya.
Dilihat dari kompleksitas
struktur biaya dan produksinya, perusahaan manufaktur merupakan yang secara
umum lebih komplek struktur biaya dan proses produksinya dibandingkan
perusahaan dagang dan perusahaan jasa. Karena itu, pembahasan dalam buku
akuntansi manajemen ini akan difokuskan pada jenis perusahaan yang ketiga,
yaitu perusahaan manufaktur. Dengan asumsi pembaca telah memahami dan menguasai
segala hal yang disampaikan dibuku ini menyangkut pengambilan keputusan dalam
perusahaan manufaktur, setiap pembaca juga akan memahami proses pengambilan
keputusan dalam perusahaan jasa dan dagang karena lebih sederhana.
Perusahaan manufaktur memiliki
beberapa ciri yang berbeda dengan perusahaan jasa dan dagang. Ciri – ciri
khusus tersebut berkaitan dengan jenis persediaan dalam perusahaan manufaktur yang
berbeda dengan perusahaan dagang. Jenis dan struktur biaya dalam perusahaan
manufaktur juga berbeda dengan perusahaan dagang dan perusahaan jasa.
B. JENIS
PERSEDIAAN DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR”
Perusahaan manufaktur adalah
perusahaan yang harus mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang siap pakai.
Maka persediaan dalam perusahaan manufaktur berbeda dengan jenis persediaan
dalam perusahaan dagang. Peresediaan dalam perusahaan manuaktur dibedakan
menjadi:
1.
Persediaan
bahan baku, yaitu bahan dasar yang menjadi komponen utama dari suatu produk.
Sebagai contoh , kain adalah bahan baku dari pakaian, kayu adalah bahan baku
dari meja, dll.
2.
Persediaan barang
dalam proses, yaitu bahan baku yang telah diproses untuk diubah menjadi barang
jadi tetapi sampai pada tanggal neraca belum selesai proses produksinya.
Sebagai contoh pakaian yang belum ada lengannya dalam industri garmen, meja
tulis belum dihaluskan dalam industri mebel, dll.
3.
Persediaan
barang jadi yaitu bahan baku telah diproses menjadi produk jadi yang siap pakai
dan siap dipasarkan seperti pakaian jadi, meja tulis ,dll.
C. JENIS DAN
PENGELOMPOKAN BIAYA”
Jenis dan struktur biaya dalam
perusahaan manufaktur memiliki perbedaan dengan perusahaan jasa dan dagang.
Biaya dalam perusahaan manufaktur dikelompokkan menjadi beberapa kelompok
menurut spesifikasi kegunaannya, yaitu :
1.
Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan
untuk membeli bahan baku yang telah digunakan untuk menghasilkan suatu produk
jadi tertentu. Contoh, harga beli kain perusahaan garmen, upah beli kayu
perunit, dsb.
2.
Biaya tenaga
kerja langsung adlah biaya ayang dikeluarkan untuk membaya pekerja yang
terlibat secara langsung dalam proses produksi. Contoh, upah tukang jahit dalam perusahaan garmen, upah tukang kayu
dalam perusahaan mebel, dll.
3.
Biaya
overhead adalah biaya- biaya selain bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja
langsung tetapi tetap dibutuhkan dalam proses produksi. Termaksud dalam
kelompok ini adalah
a.
Biaya bahan
penolong (bahan tidak langsung) yaitu bahan tambahan yang dibutuhkan untuk
menghasilkan suatu produk tertentu. Contoh, kain dan kancing dibutuhkan untuk
menghasilkan pakaina, paku dan cat dibutuhkan untuk menghasilkan meja tulis dan
sebagainya.
b.
Biaya tenaga kerja penolong (tenaga kerja
tidak langsung) yaitu pekerja yang dibutuhkan dalam proses menghasilkan suatu
barang tetapi tidak terlibat secara langsung dalam proses produksi. Contoh ,
upah mandor dari penjahit dan tukang kayu, upah satpam pabrik, dsb.
c.
Biaya
pabrikasi lain adalah biaya – biaya tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan
suatu produk selain biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja penolong.
Contihnya adalah biaya listrik dan air pabrik, biaya telepon, biaya penyusutan
bangunan pabrik, biaya penyusustan mesin, dsb.
4.
Biaya
pemasaran digunakan untuk menampung keseluruhan biaya yang dikeluarkan
perusahaan ketika mendistribusi barang dagangannya hingga sampai ketangan
pelanggan, biaya ini mencakup gaji, wiraniaga, komisi wiraniaga, gaji karyawan
pemasaran, biaya iklan, biaya pengiriman, dll.
5.
Biaya
adiminstrasi dan umum digunakn untuk menampung keseluruhan biaya operasia
kantor. Biaya ini mencakup gaji direktur, gaji sekertaris, biaya listrik, baya
telepon, biaya penyusutan bangunan, dll.
Biaya yang dimilik perusahaan manufaktur
tersebut tidak digabungkan menjadi satu kelompok biaya. Kelima jenis biaya
tersebut dikelompokkan kedalam 2 kelompok besar biaya. Pengelompokkan tersebut
berguna untuk memilah denga jelas biaya-biaya yang terakumulasi dan membentuk
suatu produk serta biaya-biaya yang berkaitan dengan aktivitas operasi.
Biaya-biaya tersebut dikelompokkan dalam 2 kelompok besar yaitu:
A.
Biaya
produksi
1.
Biaya bahan
baku langsung
2.
Biaya tenaga
kerja langsung
3.
Biaya
overhead
Gabungan
dari bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik membentuk biaya produksi. Itu berarti biaya produksi adalah seluruh
biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk yang siap
dijual.
B.
Biaya
operasi
1.
Biaya
pemasaran
2.
Biaya
administrasi dan umum
Penjumlahan
biaya pemasaran dan biay administrasi membentuk biaya operasi atau biaya
komersial. Biaya operasi merupakan komponen biaya perusahaan diluar biaya
produksi. Biaya operasi ini merupakan biaya untuk memasarkan produk perusahaan
hingga sampai ke tangan konsumen beserta keseluruhan biaya yang berkaitan
dengan proses administratif yang dilakukan perusahaan.
D ARUS BIAYA”
Keharusan untuk memproses bahan baku menjadi
barang jadi mengakibatkan suatu arus biaya seperti berikut ini. Gabungan dari
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung , dan biaya overhead akan
membentuk biaya produksi. Jika ketiga komponen biaya tersebut masing – masing
mencakup 100% dari kebutuhan biaya produksi per unit output, maka gabungan
ketiganya membentuk persediaan barang dalam proses. Jika gabungan ketiga
kompoene biaya tersebut masing –masing tela tercapai 100%, maka akan membentuk
barang jadi.







![]() |
|||
![]() |





itu berarti perbedaan antara barang ajadi
dalam proses terletak pada kandungan biaya pada setiap jenis persediaan
tersebut. Di barang jadi telah terkandung 100%
komponene biaya yang dibutuhkan. Sedangkan kandungan biaya barang dalam
proses kurang dari 100 dari keseluruhan biaya yang dibutuhkan.
E. PERILAKU
BIAYA
Beberapa jenis biaya yang tidak bereaksi
terhadapa gejolak volume produksi. Berdasarkan prilaku dalam bereaksi terhadap
perubahan volume produksi suatu produk tertentu dalam perusahaan, biaya dapat
dikelompokkan menjadi.
1.
Biaya variabel yaitu biaya yang akan selalu
berfluktuasi sejalan dengan perubahan tingkat aktivitas perusahaan. Tingkat
aktivitas dapat berupa volume produksi, volume pemasaran, jumlah jam kerja,
ataupun ukuran aktivitas yang lain. Jika tingkat aktivitas berkurang, biaya
jenis ini juga berkurang secara proporsional. Jika aktivitas perusahaan
dihentikan, biayanya tidak akan ada lagi. Termaksud dalam kelompok ini adalah
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, sebagian biaya overhead pabrik,
dan sebagai biaya pemasaran.
Contoh, produsen mebel antik
membayar upah tukang cukur kayunya sebesar Rp 5.000.000 perunit meja kursi yang
diselesaikan oleh para tukang kayunya. Jika para tukang kayu mampumenyelesaikan
10 unti meja kursi dalam setahun, maka biaya tenaga kerja langsung yang
dikeluarkan oleh perusahaan tersebut Rp 50.000.000. jika produksinya meningkat
menjadi 20 unit dalam setahun, maka biaya meningkat lagi menjadi 30 unit dalam
setahun, maka biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan oleh perusahaan
adalah Rp.150.000.000. demikian seterusnya.jika produksi mebel berhenti, makan
biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan akan menjadi Rp.0
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2. Biaya tetap yaitu biaya yang relatif tidak
akan berubah walaupun terjadi perubahan tingkat aktivitas dalam batas tertentu.
Jika tingkat aktvitas bertambah, biaya jenis ini tidak akan berubah. Jika
tingkat aktivitas berkurang, biaya jenis ini juga tidak akan berubah jumlahnya,
termaksud dalam kelompok ini adalah
sebagian dari biaya overhead, sebagian dari biaya pemasaran dan biaya
administrasi & umum.
sebagai contoh, produsen mebel
antik menyewa gudang yang akan digunakan untuk membuat mebel. Biaya sewa
bangunan tersebut adalah Rp 200.000.000 pertahun. Jika perusahaan tersebut
hanya memproduksi 10 unit mebel antik dalam setahun, maka biaya sewasewa
bangunan yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah Rp 200.000.000. jika perusahaan
tersebut mampu memproduksi 20 unit mebel antik dalam setahun, maka biaya sewa
bangunan yang dikeluarkan oleh perusahaan tetap sebesar Rp 200.000.000.
demikian pula jika produksi perusahaan tersebut meningkat menjadi 30 unit mebel
anti dalam setahun, maka biaya sewa bangunan yang digunakan yang dikeluarkan
oleh perusahaan tetap tidak berubah, yaitu Rp200.000.000. jika produksi mebel
berhenti, biaya sewa bangunan yang dikeluarkansebesar Rp200.000.000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
Biaya semi
variabel adalah satu jenis biaya yang sebagian mengandung komponen variabel dan
sebagian lagi mengandung sifat tetap. Biaya listrik, air dan telepon adalah
sebagian contoh dari jenis biaya semi variabel. Biaya listrik dan telepon
sebagian bersifat tetap(biaya abonemen bulana ) dan sebagian bersifat variabel
(biaya pemakaian)
Berdasarkan pengelompokan
perilaku biaya tersebut, umumnya biaya – biaya dalam perusahaan manufaktur
dapat dikelompokkan seperti dalam tabel berikut :
Bahan baku adalah bahan dasar
dari suatu produk dan dapat juga menjadi
bahan utama dari suatu produk. Karena itu, kuantitas bahan baku yang dibutuhkan
untuk menghasilkan produk selalu berbanding dengan kuantitas produk yang
dihasilkan. Jadi, biaya bahan baku langsung selalu memiliki sifat sebagai biaya
variabel, karena selalu berfluktuasi sejalan dengan perubahan volume produksi.
JENIS BIAYA
|
PERILAKU BIAYA
|
|
BIAYA PRODUKSI
|
|
|
-
Biaya
bahan baku
|
Varibel
|
|
-
Biaya
tenaga kerja langsung
|
Varibel
|
|
-
Biaya
overhead
|
Varibel
|
Tetap
|
BIAYA OPERASIONAL
|
|
|
-
Biaya
pemasaran
|
Varibel
|
Tetap
|
-
Biaya
administrasi & umum
|
|
Tetap
|
Tenaga kerja langsung adalah
orang yang terlibat secara langsung dalam proses produksi, yaitu proses
pembuatan produk perusahaan. Jika tenaga kerja semacam ini dibayar berdasarkan
kuantitas produk atau waktu, seperti berdasarkan jumlah pakaian yang berhasil
dijahit selama suatu priode tertentu, atau tukang kayu dalam suatu perusahaan
mebel yang dibayar berdasarkan hari kerja yang dijalanninya selama suatu priode
tertentu. Tenaga kerja semacam ini dikelompokkan sebagai biaya variabel. Namun,
jika tenaga kerja langsung dibayar
dengan gaji tetap, berapapun produk yang dihasilkan atau berapapun tingkat
produktivitasnya, biaya tenaga kerja semacam ini dikelompokkan sebagai biaya
tetap.
Biaya
overhead adalah biaya produksi diluar biaya bahan baku langsung dengan tenaga
kerja langsung. Karena dalam kelompok biaya ini tercakup biaya bahan penolong,
dan biaya pabrikasi lainnya, maka biaya overhead sebagian berupa biaya variabel
dan sebagian berupa biaya tetap. Jumlah bahan penolong yang digunakan biasanya
akan berubah sesuai dengan jumlah pakaian yang dihasilkan. Atau banyaknya cat
yang dibutuhkan perusahaan mebel biasanya akan berubah sesuai dengan mebel yang
dihasilkan. Karena itu, biasanya biaya bahan penolong, dikelompokkan sebagai
biaya variabel. Tenaga kerja penolong adalah orang tidak terlibat secara langsung
dalam proses produksi, tetapi keberadaannya tetap diperlukan. Sebagai contoh,
mandor produksi, satpam pabrik, bagian kebersihan pabrik, dsb. Jumlah tenaga
kerja penolong yang dibutuhkan suatu pabrik tidak selalu berubah sesuai jumlah
produk yang dihasilkan. Karena itu, biaya tenaga kerja penolong dikelompokkan
sebagai biaya tetap. Sedangkan biaya pabrikasi lainnya, seperti biaya listrik,
biaya air PAM pabrik, biaya telepon pabrik, biaya penyusutan mesin, biaya
penyusutan bangunan, dan sebagainya. Sebagian mengandung unsur biaya tetap dan
sebagian mengandung biaya unsur biaya variabel. Sebagai contoh, biaya
penyusutan adalah biaya yang tidak berfluktuasi walaupun terjadi perubahan
volume produksi, sehingga biaya semacam ini dikelompokkan sebagai biaya tetap.
Sedangkan biaya listrik, selain biaya abonemennya, akan berfluktuasi sejaln
denhan banyaknya daya listrik yang
digunakan dan biasanya daya listrik yang digunakna dipengaruhi langsung oleh
valume produksi. Karena itu , biasanya biaya semacam ini dikelompokkan sebagai
biaya variabel.
Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan
berkaitan dengan upaya mendistribusikan produk perusahaan sejak dari gudang
hingga sampai ke tangan konsumen. Dalam upaya mendistribusikan produk
perusahaan ini dibuthkan sebagai biaya, seperti gaji staf adiministasi kantor
pemasaran, biaya listrik kantor pemasaran, biaya penyusutan kantor pemasaran,
gaji wiraniaga, komisis wiraniaga, biaya angkut penjualan, dan sebagainya.
Beberpa biaya dalam kelompok ini memiliki reaksi langsung terhadap perubahan
jumlah produk yang dijual, bukan volume produk yang dibuat. Tetapi karena
jumlah volume produk yang dibuat sangat dipengaruhi oleh volume penjualan(ditambah
dan dikurangi persediaan produk yang diinginkan pada akhir dan awal periode),
maka beberapa biaya dalam kelompok biaya pemasaran dapat dikelompokkan sebagai
biaya variabel, seperti komisi untuk wiraniaga. Sedangkan sisanya merupakan
jenis biaya tetap.
Besarnyanya
biaya administrasi dan umum yang dikeluarkan perubahan tidak memiliki kaitan
langsung dengan gejola volume produksi. Walaupun terjadi perubahan volume
produksi yang signifikan, hal ini pasti akan berpengaruh terhadap kebutuhan
jumlah karyawan administratif. Tetapi perubahan volume produksi tanpa
mempengaruhi kapasitas produksi tidak akan mempengaruhi jumlah biaya
administrasi dan umum. Karena biaya itu, biaya administrasi dan umum merupakan
biaya tetap.
PERTANYAAN
EVALUASI
1.
Dilihat dari
jenis produk yang dijualnya, perusahaan dibedakan menjadi 3 jenis badan usaha.
Sebutkan dan jelaskan ketiga jenis perusahaan tersebut dan berikan contoh nyata
dari setiap jenis perusahaan tersebut di indonesia!
Jawab
:
1. Perusahaan
jasa yaitu perusahaan yang produknya
adalah yang bersifat nonfisik, seperti perusahaan transportasi, biro wisata,
bioskop, konsultan, akuntan dan sebagainya.
2. Perusahaan
dagang yaitu perusahaan yang membeli
barang dari perusahaan lain dan menjual kepada pihak yang yang membutuhkan/
konsumen. Sebagai contoh, pasar swalayan( Hero, Robinson, dan lain-lain),
distributor elektronik, dan sebagainya.
3. Perusahaan
manufaktur yaitu perusahaan yang membeli bahan baku,
mengelolahnya hingga menjadi produk jadi yang siap pakai. Sebagai contoh,
produsen mie instans mengelolah tepung terigu hingga menjadi mie instant serta
produsen pakaiana mengolah kain menjadi kemeja.
2.
Karena
fungsinya sebagai jembatan antara produsen bahan baku dan konsumen barang jadi,
perusahaan manufaktur harus mengelolah bahan baku menjadi barang jadi yang
diperlukan konsumen. Karena itu, perusahaan manufaktur memiliki 3 jenis
persediaan. Sebutkan dan jelaskan 3 jenis persediaan yang ada dalam manufaktur!
Jawab :
1.
Persediaan
bahan baku, yaitu bahan dasar yang menjadi komponen utama dari suatu produk. Sebagai
contoh , kain adalah bahan baku dari pakaian, kayu adalah bahan baku dari meja,
dll.
2.
Persediaan
barang dalam proses, yaitu bahan baku yang telah diproses untuk diubah menjadi
barang jadi tetapi sampai pada tanggal neraca belum selesai proses produksinya.
Sebagai contoh pakaian yang belum ada lengannya dalam industri garmen, meja
tulis belum dihaluskan dalam industri mebel, dll.
3.
Persediaan
barang jadi yaitu bahan baku telah diproses menjadi produk jadi yang siap pakai
dan siap dipasarkan seperti pakaian jadi, meja tulis ,dll.
3.
Karena
fungsi sebagai jembatan antara produsen bahan baku dan konsumen barang jadi,
struktur biaya dalam perusahaan manufaktur
lebih komplek dibandingkan dengan struktur biaya dalam perusahaan dagang
dan perusahaan jasa.
a.
Sebutkan dan
jelaskan biaya – biaya dalam perusahaan manufaktur!
b.
Dari seluruh biaya perusahaan manufaktur,
semuanya dikelompokkan ke dalam 2 kelompok besar biaya, yaitu biaya produksi
dan biaya operasi. Terdiri dari biaya apa sajakah masing-masing kelompok biaya tersebut!
Jawab:
a. Jenis
biaya perusahaan manufaktur
1.
Biaya bahan
baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang telah
digunakan untuk menghasilkan suatu produk jadi tertentu. Contoh, harga beli
kain perusahaan garmen, upah beli kayu perunit, dsb.
2.
Biaya tenaga
kerja langsung adalah biaya ayang dikeluarkan untuk membaya pekerja yang
terlibat secara langsung dalam proses produksi. Contoh, upah tukang jahit dalam perusahaan garmen, upah tukang kayu
dalam perusahaan mebel, dll.
3.
Biaya overhead
adalah biaya- biaya selain bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung
tetapi tetap dibutuhkan dalam proses produksi. Termaksud dalam kelompok ini
adalah
a.
Biaya bahan
penolong (bahan tidak langsung) yaitu bahan tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan
suatu produk tertentu. Contoh, kain dan kancing dibutuhkan untuk menghasilkan
pakaina, paku dan cat dibutuhkan untuk menghasilkan meja tulis dan sebagainya.
b.
Biaya tenaga
kerja penolong (tenaga kerja tidak langsung) yaitu pekerja yang dibutuhkan dalam
proses menghasilkan suatu barang tetapi tidak terlibat secara langsung dalam
proses produksi. Contoh , upah mandor dari penjahit dan tukang kayu, upah
satpam pabrik, dsb.
c.
Biaya
pabrikasi lain adalah biaya – biaya tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan
suatu produk selain biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja penolong.
Contihnya adalah biaya listrik dan air pabrik, biaya telepon, biaya penyusutan
bangunan pabrik, biaya penyusustan mesin, dsb.
4.
Biaya
pemasaran digunakan untuk menampung keseluruhan biaya yang dikeluarkan
perusahaan ketika mendistribusi barang dagangannya hingga sampai ketangan
pelanggan, biaya ini mencakup gaji, wiraniaga, komisi wiraniaga, gaji karyawan
pemasaran, biaya iklan, biaya pengiriman, dll.
Biaya adiminstrasi dan umum digunakn untuk
menampung keseluruhan biaya operasia kantor. Biaya ini mencakup gaji direktur,
gaji sekertaris, biaya listrik, baya telepon, biaya penyusutan bangunan, dll.
b. Kelompok
biaya
a.
Biaya
produksi
1.
Biaya bahan
baku langsung
2.
Biaya tenaga
kerja langsung
3.
Biaya
overhead
b.
Biaya
operasi
1.
Biaya
pemasaran
2.
Biaya
administrasi dan umum
4.
Berdasarkan
perilakunya dalam bereaksi terhadap perubahan volume produksi produk tertentu
dalam suatu perusahaan, biaya dapat dikelompokkan kedalam biaya variabel, biaya
tetap, dan biaya semivariabel.
a.
Jelaskan
arti biaya variabel,biaya semivariabel, dan biaya tetap!
b.
Biaya
perusahaan manafaktur dikelompokkan ke dalam 5 jenis biaya. Kelompokkan setiap
jenis biaya tersebut ke dalam kelompok biaya variabel atau biaya tetap!
c.
Buatlah
grafik yang menunjukkan perilaku dari biaya variabel dan biaya tetap!
Jawab :
a. Arti biaya
-
Biaya variabel yaitu biaya yang akan selalu
berfluktuasi sejalan dengan perubahan tingkat aktivitas perusahaan. Tingkat
aktivitas dapat berupa volume produksi, volume pemasaran, jumlah jam kerja,
ataupun ukuran aktivitas yang lain.
-
Biaya tetap
yaitu biaya yang relatif tidak akan berubah walaupun terjadi perubahan tingkat
aktivitas dalam batas tertentu. Jika tingkat aktvitas bertambah, biaya jenis
ini tidak akan berubah.
-
Biaya semi
variabel adalah satu jenis biaya yang sebagian mengandung komponen variabel dan
sebagian lagi mengandung sifat tetap.
b.
Kelompok
biaya
JENIS BIAYA
|
PERILAKU BIAYA
|
|
BIAYA PRODUKSI
|
|
|
-
Biaya
bahan baku
|
Varibel
|
|
-
Biaya
tenaga kerja langsung
|
Varibel
|
|
-
Biaya
overhead
|
Varibel
|
Tetap
|
BIAYA OPERASIONAL
|
|
|
-
Biaya
pemasaran
|
Varibel
|
Tetap
|
-
Biaya
administrasi & umum
|
|
Tetap
|
c. Grafik dari biaya variabel dan biaya tetap
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
LATIHAN
LATIHAN2.1
PT. Garmenindo adalah produsen celana pantai
yang beralokasi di Denpasar. Berkaitan denga pembuatan anggaran perusahaan
untuk tahun tahun 2014, pada bulan Oktober 2013 bagian akuntansi mengumpulkan
data terkait dan diperlukan. Pada tahun 2014, perusahaan berencana memproduksi
180.000 stel celana. Untuk menghasilkan satu stel celana tersebut dibutuhkan
kain sepanjang 1 meter. Diperkirakan harga kain yang menjadi bahan baku celana
tersebut adalah Rp 15.000 per meter, sedangkan upah yang dibayarkan kepada
tukang jahit adalah Rp 6.000 per stel celana. Biaya overhead yang dibuthkan
oleh volume produksi tersebut adalah Rp 600.000.000. diperikaran sebesar 60%
dari biaya overhead merupakan biaya variabel dan sisanya merupakan biaya tetap.
Biaya pemasaran yang dianggarkan adalah Rp 800.000.000, dimana sebesar 40%
diperkirakan merupakn biaya variabel dan sisanya merupakan biaya tetap.
Sedangan biaya administrasi dan umum dianggaran sebesar Rp350.000.000, yang
semuanya merupakan biaya tetap.
Berdasarkan
data tersebut, buatlah anggaran biaya variabel dan biaya tetap yang diperlukan
PT. Garmenindo untuk tahun 2014!
Jawab :
·
Biaya bahan baku = 180.000 stel x 1m x 15.000
= 2.700.000.000
·
Biaya
tenaga kerja langsung = 180.000 stel x Rp 5.000 =900.000.000
JENIS
BIAYA
|
PRILAKU
BIAYA
|
|
BIAYA
PRODUKSI
|
VARIABEL
|
TETAP
|
- biaya bahan baku langsung
|
2.700.000.000
|
|
- Biaya tenaga kerja langsung
|
900.000.000
|
|
- Biaya overhead
|
360.000.000
|
240.000.000
|
BIAYA
OPERASI
|
|
|
- biaya pemasaran
|
480.000.000
|
400.000.000
|
- biaya administrasi& umum
|
|
350.000.000
|
Total
|
4.440.000
|
990.000
|
LATIHAN 2.2
PT. Gemah ripah adalah produsen pakaian jadi
yang kedudukan di Jakarta. Bahan baku yang digunakan perusahaan ini adalah
kain, sedangkan bahan penolongnya adalah kancing, benang, dan asesoris. Tukang
jahitnya adalah tenaga kerja yang langsung terlibat dalam proses produksi.
Diperusahaan ini, lokasi kantor administrasi, kantor pemasaran, kantor pemasaran,
dan pabrik terpisah satu dengan yang lain.
Pada
akhir bulan Oktober 2013, staf akuntansi yang baru menyusun anggaran biaya
untuk tahun 2014 sebagai berikut :
-
Biaya
pemakaian kain 97.000.000
-
Biaya
pemakaian kancing 4.700.000
-
Biaya
pemakaian benang 9.900.000
-
Biaya
pemakaian aksesoris 6.600.000
-
Upah tukang
jahit 27.000.000
-
Gaji mandor
produksi 4.700.000
-
Gaji satpam
pabrik 1.200.000
-
Gaji
salesman 2.000.000
-
Komisi
salesman 6.000.000
-
Gaji
karyawan kantor pemasaran 8.200.000
-
Gaji
karyawan admintrasi 7.400.000
-
Biaya
listrik, air, dan telepon pabrik 7.400.000
-
Biaya
listrik, air, dan telepon kantor pemasaran 3.700.000
-
Biaya
listrik, air, dan telepon kantor administrasi 4.700.000
-
Biaya bunga 14.500.000
-
Biaya
penyusutan banguan pabrik 2.600.000
-
Biaya
penyusutan gedung kantor pemasaran 1.200.000
-
Biaya
penyusutan gedung kantor administrasi 1.300.000
-
Biaya
penyusutan mesin pabrik 2.600.000
-
Biaya
penyusutan kendaraan pemasaran 900.000
-
Biaya
penyusutan kendaraaan direksi 700.000
-
Biaya angkut
penjualan 2.900.000
-
Biaya iklan 9.400.000
Berdasarkan data tersebut hitunglah :
a.
Anggaran
biaya produksi PT. Gemah ripah untuk tahun 2013!
b.
Anggaran
biaya operasi PT. Gemah ripah untuk tahun 2013!
LANTIHAN 2.3
PT.Mitra Primaadalah produsen celana pantai
yang berkedudukan di Denpasar. Bahan baku yang digunakan perusahaan ini adalah
kain, sedangkan bahan penolongnya adalah kancing, benang dan aksesoris. Tukang
jahitnya adalah tenaga kerja yang langsung terlibat dalam proses produksi. Di
perusahaan ini, lokasi kantor administrasi, kantor pemasaran, dan pabrik
terpisah satu dengan yang lain.
Pada
akhir bulan November 2013, staf akuntanis yang baru menyusun anggaran biaya
untuk tahun 2014 sebagai berikut :
-
Biaya
pemakaian kain 184.000.000
-
Biaya
pemakaian kancing 9.200.000
-
Biaya
pemakaian benang 17.200.000
-
Biaya
pemakaian aksesoris 12.700.000
-
Upah tukang
jahit 48.000.000
-
Gaji mandor
produksi 24.000.000
-
Gaji satpam
pabrik 36.000.000
-
Gaji
salesman 24.000.000
-
Komisi
salesman 48.000.000
-
Gaji
karyawan kantor pemasaran 60.000.000
-
Gaji
karyawan admintrasi 72.000.000
-
Biaya
listrik, air, dan telepon pabrik 90.000.000
-
Biaya
listrik, air, dan telepon kantor pemasaran 72.000.000
-
Biaya
listrik, air, dan telepon kantor administrasi 60.000.000
-
Biaya bunga 14.000.000
-
Biaya
penyusutan banguan pabrik 26.000.000
-
Biaya
penyusutan gedung kantor pemasaran 24.000.000
-
Biaya
penyusutan gedung kantor administrasi 15.000.000
-
Biaya
penyusutan mesin pabrik 26.000.000
-
Biaya
penyusutan kendaraan pemasaran 9.000.000
-
Biaya
penyusutan kendaraaan direksi 7.000.000
-
Biaya angkut
penjualan 18.000.000
-
Biaya iklan 36.000.000
Berkaitan dengan upaya memilih biaya variabel
dan biaya tetapnya, perusahaan menggunakn volume penjualan produk sebagai dasar
menentukan tingkat aktivitasnya.
Berdasarkan
data dan keterangan hitunglah :
a.
Anggaran
biaya produksi PT.Mitra Prima untuk tahun 2014 dan pilihlah menurut kelompok
biaya variabel dan tetapnya!
b.
Anggaran
biaya operasi PT. Mitra prima untuk tahun 2014 dan pilahlah menurut kelompok
biaya variabel dan tetapnya!
2.3 Analisis
biaya-volume-laba
A. SRATEGI
BERBASIS BIAYA
Manajemen straegis adalah proses yang digunakan
oleh pengelola untuk merumuskan dan mengimplimentasikan strategi dalam
penyediaan costumer value terbaik demi mewujudkan visi organisasi.
Manajemen strategis merupakan upaya pengembangan posisi kompeitif perusahaan
ditengan persaingan.
Sedangkan strategi adalah pola tindakan utama
yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi, melalui misi. Strategi adalah
pola tindakan utama yang dipilih untuk mencapai tujuannya, dan strategi yang
akan diwujudkan dalam tindakan spesifik, apabila dicapai akan memberikan
keunggulan kompetitif yang diharapkan.
Ada begitu banyak strategi yang dapa digunakan
oleh perusahaan. Diantaranya berbagai konsep strategi yang ada, salah satunya
adalah konsep strategi kompetitif yang menekankan pada keunggulan biaya (cost
leadership)
Keunggulan biaya (cost leadership)adalah strategi kompetitif yang menyebabkan
perusahaan sukses dengan membuat produk atau jasa pada biaya yang paling rendah
dalam industri. Perusahaan menghadapi perusahaan pesaing dengan cara membuat
produk pada biaya yang paling rendah. Cost leader akan menghasilkan laba
yang cukup pada harga yang rendah, sehingga membatasi pertumbuhan persaingan
dalam industri melalui keberhasilan perang harga dan merusak profitabilitas
pesaing.
B HUBUNGAN DI ANTARA BEBERAPA
UNSUR
Analisis biaya-volume-laba adalah metode analisis untuk melihat hubungan
antara besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan dan besarnya volume penjualan
serta laba yang diperoleh selama satu periode tersebut.
Analisis biaya-volume-laba sangat membantu
manajer perusahaan untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan fungsinya.
Analisis ini membantu manajer untuk melihat hubungan diantara 5 unsur berikut
ini?
1.
Harga produk yaitu harga yang ditetapkan selama satu periode
tertentu secara konstan.
2.
Volume atau tingkat akivitas yaitu banyaknya produk yang dihasilkan dan
direncanakan akan dijual selama suatu periode tertentu.
3.
Biaya variabel per unit yaitu besarnya biaya produk yang dibebankan
secara langsung pada setiap unit barang yang diproduksi.
4.
Total biaya tetap yaitu keseluruhan biaya periodik selama suatu
periode tertentu.
5.
Bauran produk yang dijual yaitu proporsi relatif produk-produk perusahaan
yang akan dijual.
Untuk melihat hubungan diantara kelima unsur
tersebut, terdapat beberapa asumsi yang ahrus digunakan ketika melihat hubungan
antara besarnya biaya dan volume serta laba yang akan diperoleh, yaitu :
1.
Harga jual produk yang
konstan dalam cakupan yang relevan . ini berarti harga jual setiap unit produk
tidak berubah walaupun terjadi perubahan volume penjualan.
2.
Biaya bersifat lincar dalam
rentang cakupan yang relevan dan dapat dibagi secara akurat menjadi unsur biaya
tetap dan biaya variabel. Jumlah biaya variabel per unit konstan dan jumlah
biaya tetap total juga harus konstan.
3.
Dalam perusahaan multiproduk,
bauran penjualannhya tidak berubah.
4.
Jumlah unit yang diproduksi
sama dengan jumlah unit yang dijual. Ini berarti jumlah persediaan tidak
berubah.
C MARJIN KONTRIBUSI
Marjin kontribusi adalah selisih antara niali penjualan dengan
biaya variabelnya. Jumlah tersebut akan digunakan untuk menutup biaya tetap dan
menghasilakan laba periode tersebut. Semakin besar marjin kontribusi yang
diperoleh perusahaan dari setiap unit yang dijualnya, semakin cepat perusahaan
menutup biaya tetapnya dan mencapai laba yang diinginkan.
jika perusahaan telah menjual sampai jumlah
tertentu dimana seluruh biaya tetapnya dapat ditutup, maka pada volume
penjualan selanjutnya perusahaan tinggal memperoleh laba usaha.
®
Ilustrasi 3.1 berikut ini mungkin dapat memperjelas
keterangan sebelumnya:
PT. Mebelindo Pratama
memproduksi meja komputer sebanyak 10.000 unit per tahun. Setiap unit meja
dijual dengan harga Rp750.000. Untuk memperoduksi seluruh meja tersebut
dibutuhkan biaya tetap sebesar Rp900.000.000, sedangkan biaya variabel setiap
unit produksi adalah Rp300.000.
Dengan harga jual sebesar Rp750.000 per unit
dan biaya tetap tersebu sebesar Rp900.000,
perusahaan akan mengeluarkan biaya variabel sebesar Rp300.000 jika hanya
dijual meja komputer sebanyak 1 unit. Hal ini akan mengakibatkan perusahaan
memperoleh marjin kontribusi sebesar Rp450.000. tetapi karena menanggung biaya
tetap sebesar Rp900.000.000, perusahaan akan mengalami kerugian sebesar
Rp899.550.000.
Jika penjualan dinakikkan menjadi 10 unit,
perusahaan akan memperoleh pendapatan penjualan produk sebesar Rp7.500.000, dan
biaya variabel sebesar Rp3.000.000 harus dikeluarkan, yang akan mengakibatkan
perusahaan memperoleh marjin kontribusi sebesar Rp4.500.000. tetapi karena
perusahaan harus menanggung biaya tetap sebesar Rp900.000.000, maka perusahaan
harus mengalami kerugian sebesar Rp895.500.000.
Keterangan
|
Volume
|
||||
1 unit
|
10 unit
|
100 unit
|
1000 unit
|
1500 unit
|
|
Penjualan
|
750.000
|
7.500.000
|
75.000.000
|
750.0000.000
|
1.125.000.000
|
Biaya variabel
|
300.000.000
|
300.000.000
|
300.000.000
|
300.000.000
|
300.000.000
|
Marjinal kontribusi
|
450.000
|
4.500.000
|
45.000.000
|
450.000.000
|
675.000.000
|
Biaya tetap
|
900.000.000
|
900.000.000
|
900.000.000
|
900.000.000
|
900.000.000
|
Laba (rugi) usaha
|
899.550.000
|
895.500.000
|
855.000.000
|
450.000.000
|
225.000.000
|
Jika penjuala dinaikkan lagi menjadi 100 unit,
perusahaan akan memperoleh pendapatan penjualan produk sebesar Rp75.000.000 dan
biaya variabel sebesar Rp30.000.000 harus dikeluarkan, yang akan mengakibatkan
perusahaan memperoleh marjin kontribusi sebesar Rp45.000.000. tetapi karena
perusahaan harus menanggung biaya tetap sebesar Rp900.000.000, maka perusahaan
harus mengalami kerugian sebesar Rp855.000.000
Jika penjualan dinaikkan lagi menjadi 1000
unit, perusahaan akan memperoleh pendapatan penjualan produk sebesar
Rp750.000.000 dan biaya variabel sebesar Rp300.000.000 harus dikeluarkan, yang
mengakibatkan perusahaan memperoleh marjin kontribusi sebesar Rp450.000.000.
tetapti karena perusahaan harus menanggung biaya etap sebesar Rp900.000.000,
maka perusahaan harus mengalami kerugian sebesar Rp450.000.000.
Bahkan saat penjualan dinaikkan menjadi 1.500
unit, perusahaan masih harus mengalami kerugian sebesar Rp225.000.000 walaupun
marjin kontribusi yang diperoleh adalah Rp675.000.000.
Tetapi pada saat penjualan mencapai volume
2.000 unit, perusahaan memperoleh pendapatan penjualan sebesar Rp1.500.000.000
dan biaya variabel yang dikeluarkan sebesar Rp600.000.000, sehingga memperoleh
marjin kontribusi sebesar Rp900.000.000. karena harus menanggung biaya tetap
sebesar Rp900.000.000, maka pada volume ini perusahaan tidak mengalami rugi
tetapi juga tidak memperoleh laba sama sekali. Artinya volume ini merupakan
batas penjualan minimal agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
Pada saat penjualan diatas 2.000 unit, setiap
sumbangan marjin kontribusi per unit berarti merupakan sumbangan terhadap laba
perusahaan. Atau setiap tambahan marjin kontribusi diatas Rp900.000.000 berarti
tambahan terhadap laba usaha sebesar jumlah yang sama.
Misalkan pada saar penjualan sebanyak 2.001
unit, perusahaan akan memperoleh marjin kontribusi sebesar Rp900.50.000
sehingga akan memperoleh laba usaha sebesar Rp450.000. ketika penjualan
mencapai 2.100 unit, perusahaan memperoleh marjin kontribusi sebesar
Rp945.000.000 dan itu berarti laba usaha sebesar Rp45.000.000. pada saat
penjualan mencapai 5.000 unit, perusahaan akan memperoleh marjin kontribusi
sebesar Rp2.250.000.000 dan itu berarti terjadi laba usaha sebesar Rp1.350.000.000.
ketika 10.000 unit produk terjual, perusahaan akan memperoleh marjin kontribusi
sebesar Rp4.500.000.000 dan diperoleh laba usaha sebesar Rp3.600.000.000.
Dari
ilustrasi tersebut jelas bahwa setiap perubahan volume penjualan akan diikuti
dengan perubahan besarnya biaya variabel toal, yang selanjutnya akan
menghasilakn perubahan perolehan marjin kontribusi. Perubahan marjin kontribusi
akan berdampak langsung pada perubahan perolehan laba usaha perusahaan.
D TITIK IMPAS
Anggaran penjualan adalah rencana kerja yang
berkaitan dengan aktivitas penjualan perusahaan selama suatu periode tertentu.
Rencana kerja tersebut disusun berdasarkan beberapa asumsi, seperti daya beli
masyarakat, selera konsumen, dan sebagainya. Perubahan asumsi akan sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan perusahaan merealisasikan anggaran penjualan tersebut.
Keberhasilan atau kegagalan perusahaan untuk mencapai target penjualan akan
berpengaruh secara langsung terhadap kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan
akhir, yaitu memperoleh laba yang optimal.
Karena itu wajib bagi perusahaan untuk
mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dicapai agar tidak mengalami
kerugian. Sarana untuk mengetahui volume penjualan minimal tersebut adalah
dengan menggunakan analisis titik impas.
Titik impas adalah volume penjualan yang harus dicapai agar
perusahaan tidak mengalami kerugian tetapi juga tidak memperoleh laba sama
sekali. Titik impas tersebut dapat diketahui dengan membagi antara total biaya
tetap dengan rasio margin kontribusi, yang dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut :

Biaya tetap dalam rumus tersebut adalah seluruh
biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan untuk membuat keseluruhan produk selama
suatu periode tertentu. Sedangkan biaya variabel adalah biaya per unit dan
penjualan adalah harga jual per unit produk. Dari hasil perhitungan tersebut
akan diketahui volume tertentu yang merupakan nilai penjualan minimum yang
harus dicapai, agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
Jadi
ketika titik impas tercapai, perusahaan telah mampu menutup seluruh biaya tetap
yang dibebankan selama periode tersebut beserta biaya variabel yang harus
dikeluarkan untuk volume produk pada titik impas.
®
Ilustrasi 3.2
PT. Warna Kita adalah
produsen zat pewarna kain. Kapasitas produksi perusahaan ini dalam sau tahun
adalah 1.200 ton at pewarna. Untuk menghasilkan produk dengan volume tersebut,
dikeluarkan biaya tetap sebesar Rp360.000.000. sedangkan biaya variabel total
yang dibutuhkan adalah Rp1.080.000.000. harga jual zat pewarna tersebut adalah
Rp1.500.000 per ton.
Berdasarkan data tersebut, jika dihitung dari
titik impasnya, maka harus dihitung terlebih dahulu biaya variabel per ton zat
pewarna. Biaya variabel total untuk memproduksi 1.200 ton zat pewarna adalah
Rp1.080.000.000. sehingga biaya variabel yang dibutuhkan untuk memproduksi satu
ton zat pewarna adalah Rp900.000 yaitu dari hasil membagi Rp1.080.000.000
dengan 1.200 at pewarna.
Kemudian, dari data yang telah tersedia dapat
dihitung volume titik impasnya, yaitu :
![]() |

900.000

1.500.000
= Rp 900.000.000
Jumlah sebesar Rp900.000.000 itu merupakan nilai
penjualan minimal agar perusahaan tidak mengalami kerugian, tetapi sekaligus
merupakan nilai penjualan yang mengakibatkan perusahaan belum memperoleh
keuntungan. Untuk mengetahui volume penjualan agar perusahaan tidak mengalami
kerugian, bagi nilai penjualan dengan harga jual setiap unit produk tersebut

Harga
Jualan Per Unit Produk

Rp.
1.500.000
=
600 ton
Itu berarti volume titik impas dalam ilustrasi
tersebut dapat diketahui dengan membagi Rp900.000.000 dengan Rp1.500.000,
sehingga diperoleh angka sebesar 600 ton. Jadi PT. ABC harus mencapai penjualan
minimal sebesar 600 ton zat pewarna agar tidak mengalami kerugian.
Bukti:
Laba =
Pnjualan – Biaya Total
= Penjualan – Biaya Tetap –
Biaya Variabel
= (600 ton x Rp1.500.000) –
360.000.000 – (600 ton x 900.000)
=900.000.000 – 360.000.000 –
540.000.000
=0
Jadi pada saat menjual produknya sebanyak 600
ton, perusahaan memperoleh laba sebesar nol. Jadi agar tidak mengalami
kerugian. Perusahaan harus menjual minimal 600 ton zat pewarna. Pada volume
penjualan 600 ton ini seluruh biaya tetap sebesar Rp360.000.000 telah ditutup.
E.
TITIK IMPAS MULTIPRODUK
Untuk perusahaan yang memiliki lebih dari satu
jenis produk, maka dalam menghitung titik impas harus terlebih dahulu dihitung
bauran penjualan produknya atau perbandingan volume penjualan antara satu
produk dan produk yang lain. Dengan menggunakan perbandingan volume penjualan
tersebut, dapat dihitung titik impas perusahaan melalui rumus yang sama dengan
rumus sebelumnya. Misalkan suatu perusahaan berencana menjual produk A sebanyak
100 unit, Produk B sebanyak 50 unit, dan produk C sebanyak 25 unit, sehingga
perbandingan volume penjualan antara A : B : C adalah 100 : 50 : 25.
Perbandingan ini dapat diperkecil menjadi 4 : 2 : 1. Artinya, jika perusahaan
berencana menjual A sebanyak 4 unit, maka B akan dijual sebanyak 2 unit dan C
sebanyak 1 unit. Setelah diketahui perbandingan volume penjualan dari
masing-masing produk, angka perbandingan tersebut dikalikan dengan biaya
variabel per unit produk dan harga jual per unit produk.
®
Ilustrasi 3.3
PT. Pelangi Indonesia
memproduksi empat jenis barang yang diberi kode A1, B2, C3, dan D4. Produk
tersebut rencananya akan diproduksi dan dijual dengan komposisi volume 20.000
unit, 15.000 unit, 10.000 unit, dan 5.000 unit
masing-masing untuk A1, B2, C3, dan D4. Sedangkan masing-masing produk
dijual dengan harga per unit sebesar Rp11.000 untuk A1, Rp16.000 untuk B2,
Rp21.000 untuk C3, dan Rp26.000 untuk D4. Untuk membuat seluruh produk tersebut
dengan komposisi volume seperti itu dan dalam kapasitas produksi perusahaan,
dibutuhkan biaya tetap sebesar Rp144.000.000. sedangkan biaya variabel per unit
yang harus dikeluarkan untuk masing-masing produk adalah sebesar Rp7.000 untuk
A1, Rp8.000 untuk B2, Rp11.000 untuk C3, dan Rp14.000 untuk D4.
Seperti terlihat dalam data diatas bahwa
masing-masing produk rencananya akan akan dijual sebanyak 20.000 unit A1,
sebanyak 15.000 unit B2, sebanyak 10.000 unit C3, dan sebanyak 5.000 unit D4.
Kemudian data tersebut, jika diringkas akan terlihat seperti tabel berikut ini
:
Keterangan
|
A1
|
A2
|
A3
|
A4
|
Harga jual per unit
|
11.000
|
16.000
|
21.000
|
26.000
|
Biaya variabel per unit
|
7.000
|
8000
|
11.000
|
14.000
|
Jadi, titik impas perusahaan dapat dihitung
dengan rumus titik impas biasa, yaitu memperhitungkan perbandingan volume
penjualan antara satu produk yang lain, seperti terlihat berikut ini :

Biaya variabel

Penjualan

(20.000 x 7.000)+ (15.000 x
8.000) + (10.000 x 11.000) + (5.000 x
14.000)

(20.000
x 11.000)+ (15.000 x 16.000) + (10.000 x 21.000) + (5.000 x 26.000)
= 144.000


800.000.000
Itu berarti titik impas akan tercapai pada saat
penjualan mencapai nilai Rp320.000.000. Titik impas dalam unit akan tercapai
dengan membagi nilai titik impas dalam rupiah dengan harga jual gabungan dari
keempat jenis produk, yaitu (20.000x11.000) + (15.000x16.000) + (10.000x21.000)
+ (5.000x26.000) = Rp800.000.000.

800.000.000
= 0,4
paket
Itu berarti titik impas perusahaan akan
tercapai jika masing-masing produk dijual dengan komposisi volume penjualan
sebesar :
A1 = 20.000 X 0,4 = 8.000 unit
B2 = 15.000 x 0,4 = 6.000 unit
C3 = 10.000 x 0,4 = 4.000
unit
D4 = 5.000 x 0,4 = 2.000 unit
Metode Lain :
Jika titik impas dihitung dengan metode
tersebut, akan diperoleh hasil kali perhitungan dengan nilai nominal yang
besar. Untuk menghindari angka yang terlalu besar, dapat digunakan metode lain,
yaitu dengan mencari terlebih dahulu perbandingan antara volume satu
produk dan produk lainnya. Seperti terlihat dalam data sebelumnya bahwa
masing-masing produk direncakan akan dijual sebanyak 20.00 unit A1, sebanyak
15.000 unit B2, sebanyak 10.000 unit C3, dan sebanyak 5.000 unit D4. Itu
berarti perbandingan volume penjualan dari keempat tersebut adalah 20 : 15 : 10 : 5, atau dapat
diperkecil lagi menjadi 4 : 3 : 2 : 1. Volume penjualan yang terkecil harus
menjadi angka 1 sebagai patokan. Kemudian data tersebut, jika diringkas, akan
terlihat seperti pada tabel berikut ini :
Keterangan
|
A1
|
A2
|
A3
|
A4
|
Harga jual per unit
|
11.000
|
16.000
|
21.000
|
26.000
|
Biaya variabel per unit
|
7.000
|
8.000
|
11.000
|
14.000
|
Volume penjualam
|
20.000
|
15.000
|
10.000
|
5.000
|
Perbandingan volume
penjualan
|
4
|
3
|
2
|
1
|
Jadi, titik impas perusahaan
tersebut dapat dihitung dengan rumus titik impas biasa, yaitu memperhitungkan
perbandingan volume penjualan antara satu produk dan produk lainnya, seperti
terlihat berikut ini :

Biaya
variabel

Penjualan

(4 x 7.000)+ (3 x 8.000) + (2
x 11.000) + (1 x 14.000)

(4
x 11.000)+ (3 x 16.000) + (2 x 21.000) + (1 x
26.000)
= 144.000


160.000.
= 320.000.000
Itu berarti titik impas akan tercapai pada saat
penjualan mencapai nilai Rp320.000.000. titik impas dalam unit akan tercapai
dengan membagi nilai titik impas dalam rupiah dengan harga jual gabungan dari keempat
jenis produk tersebut berdasarkan perbandingan volume penjualannya, yaitu
(4x11.000) + (3x16.000) + (2x21.000) + (1x26.000) = Rp160.000.

160.
000
= 2.000
paket
Itu berarti titik impas perusahaan tersebut
akan tercapai jika masing-masing produk dijual dengan komposisi volume penjual
sebesar :
A1 = 2.000 x 4 = 8.000 unit
B2 = 2.000 x 3 = 6.000 unit
C3 = 2.000 x 2 = 4.000 unit
D4 = 2.000 x 1 = 2.000 unit
Bukti :
Laba = penjualan – Biaya
Total
= Penjualan – Biaya Tetap –
Biaya Variabel
= ((8.000 unit x Rp11.000) +
(6.000 unit x Rp16.000) + (4.000 unit x Rp21.000) + (2.000 unit x Rp26.000) –
144.000.000 – ((8.000 unit x Rp7.000) + (6.000 unit x Rp8.000) + (4.000 unit x
Rp11.000) + (2.000 unit x Rp14.000))
=(88.000.000 + 96.000.000
+84.000.000+52.000.000) – 144.000.000 – (56.000.000 + 48.000.000 + 44.000.000 +
28.000.000)
= 320.000.000 – 144.000.000 –
176.000.000
= 0
Jadi, pada volume penjualan tersebut perusahaan
tidak memperoleh laba sama sekali. Itu juga berarti volume bauran penjualan itu
merupakan volume penjualan minimal agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
Pada volume penjualan tersebut, seluruh biaya tetap perusahaan sebesar
Rp144.000.000 telah ditutup.
LATIHAN
Latihan 3.1
PT. Arsip Kita memproduksi
lemari arsip sebanyak 10.000 unit per tahun. Setiap unit lemari dijual dengan
harga Rp1.500.000. untuk memproduksi seluruh lemari tersebut dibutuhkan biaya
tetap sebesar Rp900.000.000. sedangkan biaya variabel setiap unit produksi
adalah Rp600.000
Berdasarkan data dan keterangan tersebut, buatlah
daftar biaya yang memperlihatkan pengaruh perubahan volume penjualan terhadap
biaya yang dikeluarkan perusahaan! Gunakan volume penjualan berikut: 1 unit, 10
unit, 100 unit, 1.000 unit, 1001 unit, 1.100 unit, 1.500 unit, 2.000 unit,
3.000 unit, dan 5.000 unit.
keterangan
|
Volume
|
|||||||||
1 unit
|
10 unit
|
100 unit
|
1000 unit
|
1001 unit
|
1.100 unit
|
1500 unit
|
2000 unit
|
3000 unit
|
5000 unit
|
|
Penjualan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Biaya variabel
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Biaya tetap
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Latihan 3.2
PT. Resik Tenan adalah
produsen sabun cuci (detergen). Kapasitas produksi perusahaan ini dalam satu
tahun sebesar 3.000 ton sabun cuci. Dalam kapasitas produksi tersebut, biaya
tetap yang dikeluarkan adalah Rp1.800.000.000. sedangkan biaya variabel yang
dibutuhkan sebesar Rp600.000 per ton detergen. Harga jual detergen tersebut
adalah Rp3.000.000 per ton.
Berdasarkan data tersebut, hitunglah titik impas
PT. Resik Tenan ! buktikan !
Latihan 3.3
PT. Payung Buana memproduksi
empat jenis barang yang diberi kode PB-1, PB-2, PB-3, dan PB-4. Produk tersebut
rencananya akan diproduksi dan dijual dengan komposisi volume 80.000 unit,
60.000 unit, 40.000 unit, dan 20.000 unit masing-masing untuk PB-1, PB-2, PB-3,
dan PB-4. Masing-masing produk itu dijual dengan harga per unit sebesar
Rp22.000 untuk Pb-1, Rp32.000 untuk PB-2, Rp42.000 untuk PB-3, dan Rp52.000
untuk Pb-4. Untuk membuat seluruh produk tersebut dengan komposisi volume
seperti itu dan dalam kapasitas produksi dikeluarkan untuk masing-masing produk
adalah Rp14.000 untuk PB-1, Rp16.000 untuk PB-2, Rp22.000 untuk PB-3, dan
Rp28.000 untuk PB-4.
a.
Agar perusahaan tidak
mengalami kerugian sama sekali, berapa unit PB-1, PB-2, PB-3, dan PB-4 yang
harus dijual ?
b.
Jika perusahaan ingin
memperoleh laba sebesar Rp198.000.000, berapa unit PB-1, PB-2, PB-3, dan PB-4
yang harus dijual ?
keterangan
|
PB 1
|
PB 2
|
PB 3
|
PB 4
|
Harga jual per unit
|
|
|
|
|
Biaya variabel (Rp)
|
|
|
|
|
Latihan 3.4
PT. Zig Zag membuat empat jenis
produk yang diberi kode L1, K2, M3, dan D4. Keempat produk tersebut menggunakan
bahan baku yang sama dan dibuat serta dipasarkan secara bersamaan. Berkaitan
dengan pembuatan anggaran dan rencana produksi, akuntan perusahaan menyajikan
data berikut :
Keterangan
|
L1
|
K2
|
M3
|
D4
|
Volume Penjualan (unit)
|
20.000
|
12.000
|
8.000
|
4.000
|
Penjualan
|
1.000.000.000
|
720.000.000
|
600.000.000
|
480.000.000
|
Biaya Variabel total:
|
|
|
|
|
-
Bahan baku
|
300.000.000
|
180.000.000
|
104.000.000
|
120.000.000
|
-
Tenaga Kerja Langsung
|
160.000.000
|
180.000.000
|
104.000.000
|
160.000.000
|
-
Overhead
|
140.000.000
|
60.000.000
|
104.000.000
|
100.000.000
|
-
Pemasaran
|
100.000.000
|
60.000.000
|
48.000.000
|
40.000.000
|
Untuk menghasilkan seluruh produk tersebut dalam
kapasitas produksi perusahaan, diperlukan biaya tetap sebesar Rp525.000.000.
Berapa unit L1, K2, M3, dan D4 minimal yang harus
dijual agar PT. Zig Zag tidak mengalami kerugian sama sekali ? buktikan !
Latihan 3.4
Estimasi laporan laba rugi
PT. Pangan Nasional- produsen makanan ringan – untuk tahun 2014 adalah sebagai
berikut :
Keterangan
|
Total
|
Per Unit
|
Penjualan
|
12.000.000.000
|
12.000
|
Biaya variabel
|
(4.800.000.000)
|
(4.800)
|
Marjin kontribusi
|
7.200.000.000
|
7.200
|
Biaya tetap
|
(4.320.000.000)
|
|
Laba usaha
|
2.880.000.000
|
|
Berdasarkan data tersebut
a.
Hitunglah titik impas perusahaan dalam rupiah dan dalam unit barang
!
b.
Pimpinan perusahaan ingin
meningkatkan laba usaha pada tahun 2014 mendatang. Terdapat 4 usulan yang
sedang dipertimbangkan, yaitu :
1.
Harga jual per unit akan
diturunkan menjadi Rp11.000 per unit,
yang diperkirakan akan meningkatkan penjualan menjadi 1.200.000 unit.
2.
Menambah biaya iklan sebesar
Rp180.000.000 (biaya tetap) yang diperkirakan akan menambah volume penjualan
menjadi sebesar 1.100.000 unit
3.
Memperbaiki mutu produk
dengan menambah biaya variabel sebesar Rp200 per unit, menaikkan harga menjadi
Rp12.500 per unit, dan menambah biaya iklan sebesar Rp80.000.000. pilihan ini
tidak akan mengubah volume penjualan.
4.
Harga dinaikkan menjadi
Rp13.000 per unit dan volume penjualan akan turun sebesar 5%.
Diantara 4 alternatif tersebut, manakah yang
sebaiknya diambil pimpinan PT. Pangan Nasional? Mengapa ? jelaskan !
DAFTAR PUSTAKA
Jawaban PT zig zag gimana ya?
BalasHapusudah dapat blm yang jawaban pt zig zag itu
HapusPT arsip kita gimana kak?
BalasHapusPT payung buana jawabannya mana?
BalasHapus