ANGGARAN INDUK



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR                                                                                                                                                      3
BAB I PENDAHULUAN                                                                                                                                                 4
1.1   LATAR BELAKANG                                                                                                                                       4
BAB II PEMBAHASAN                                                                                                                                                   5
2.1 ANGGARAN DAN STRATEGI PERUSAHAAN                                                                                      6
2.2 CIRI – CIRI ANGGARAN                                                                                                                               8
2.3 FUNGSI ANGGARAN                                                                                                                                     8
2.4 JENIS ANGGARAN                                                                                                                                          10
2.5 REVIEW DAN PENGESAHAN ANGGARAN                                                                                         11
2.6 FAKTOR BERPENGARUH                                                                                                                          12
2.7 SISTEMATIKA ANGGARAN                                                                                                                        12
2.8 ANGGARAN OPERASIONAL BULANAN                                                                                               12
BAB III PENUTUP                                                                                                                                                          15
3.1 KESIMPULAN                                                                                                                                                  15
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                                                                        16


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah .
   Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
                Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.




BAB 1 PENDAHULUAN
1.1             LATAR BEAKANG
Anggaran merupakan rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu.
Anggaran induk merupakan ringkasan dari rencana perusahaan yang menetapkan target tertentu untuk aktivitas penjualan, produksi, distribusi, dan pendanaan. Anggaran induk pada umumnya diakhiri dengan anggaran kas, anggaran laba rugi, dan anggaran neraca. Singkatnya, anggaran induk menggambarkan tentang rencana manajemen secara komprehensif untuk masa yang akan datang dan bagaimana rencana tersebut akan dicapai.
Manfaat dari Anggaran antara lain :
1.       Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.
2.       Dapat digunakan sebagai alat penilaian kelebihan dan kekurangan pegawai
3.       Dapat memotivasi karyawan karena ada tujuan/sasaran yang akan dicapai
4.       Menimbulkan rasa tanggung jawab pegawai
5.        Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu
6.       Sumber daya yang dapat dimanfaatkan seefisien mungkin


BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 ANGGARAN DAN STRATEGI PERUSAHAAN
Banyak perusahaan dengan berbagai aktivitas dan bidang usaha serta produk yang berbeda. Mulai dari perusahaan yang menjual produk nonfisik sebagai sumber pendapatannya(perusahaan jasa), perusahaan yang membeli dan mendistribusikan barang, hingga perusahaan yang me,beli bahan mentah, memprosesnya menjadi barang jadi dan menjualnya kepada konsumen.
Tujuan umum perusahaan didirikan adalah menciptkan kekayaan (wealth creator) bagi pemiliknya, maka agar menghasilkan laba perusahaan harus memiliki produk yang dapat dijual kepada masyarakat.
Jadi setiap perusahaan harus menentukan produk apasaja yang akan dijual dengan meilhat berbagai ceruk yang ada dipasar. Setelah diketahui produk yang akan dihasilkan, perusahaan harus mencari sumber daya untuk menghasilkan produk tersebut, mulai dari bahan baku yang dibutuhkan, mesin untuk menghasilkan produk, tenaga kerja yang mengerjakan proses produksi hingga bagaimana menjual produk tersebut kepada masyarakat. Dalam proses menghasilkan dan memasarkan produk tersebut, perusahaan harus membuat perencanaan yang baik agar operasi perusaan dapat berjalan dengan baik agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Jadi, strategi adalah segala langkah yang diperlukan perusahaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Manajemen strategis meliputi pengidentifikasian dan pengimp;ementasian tujuan dan rencanat tindakan tersebut strategi merupakan titik awal dalam penyusunan anggaran.
Anggaran adalah rencana kerja organisasi dimasa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal, dan sistematis. Dengan demikian, anggaran merupakan rencana kerja organisasi di masa mendatang. Proses penyiapan tersebut disebut penganggaran .
Rencana kerja perusahaan tersebut ditulis dalam bentuk sederetan angka yang merupakan target pencapaian perusahaan. Penulisan dalam bentuk angka adalah untuk memudahkan anggota organisasi melihat target yang ingin dicapai perusahaan selama suatu periode tertentu. Rencana kerja tersebut merupakan suatu sarana resmi perusahaan yang harus dicapai oleh seluruh anggota organisasi. Langkah-langkah positif harus diambil oleh organisasi untuk meealisasikan apa yang direncanakan dalam anggaran. Anggaran harus dapat dilihat dan dikomunikasikan kepada seluruh anggota organisasi. Anggaran juga harus disusun dengan menggunakan urutan tertentu, bukan acak-acakan. Penyususnan anggaran dengan urutan yang baik adlah untuk mempermudah anggota organisasi memahami target yang harus dicapai oleh perusahaan dan untuk melihathubungan antara satu bagian rencana kerja dengan bagian lainnya.
Anggaran memiliki kemiripan dengna ramalan dan proyeksi. Tetapi antara anggaran dan ramalan maupun dengan proyeksi memiliki perbedaan.Ramalan adalah prediksi tentang apa yang akan terjadi, tanpa ada usaha dari peramal untuk mempengaruhi apa yang akan terjadi agar sesuai dengan ramalannya.
Mirip dengan anggaran, ramalan merupakan taksiran mengenai apa yang akan terjadi dimasa mendatang. Tetapi ramalan lebih dipengaruhi dan tentukan oleh faktor-faktor diluar pembuat ramalan. Si peramal tidak memiliki kemampuan untuk mengubah ramalan agar terjadi  atau tidak terjadi. Misalnya, ramalan cuaca. Piha badan meteorologi dan geofisika hanya mampu memperkirakan bahwa beberapa hari lagi akan terjadi hujan badai disuatu daerah tertentu, tetapi pihak peramal tidak memiliki kemampuan untuk menghentikan hujan badai tersebut. Sedangkan anggaran disusun sebagai sesuatu yang akan dikerjakan organisasi dimasa mendatang. Anggaran merupakan prediksi tentang apa yang akan dikerjakan perusahaan pada periode tertentu dimasa mendatang. Pihak perusahaan memiliki kemampuan untuk merealisaiskan atau menggagalkan rencana tersebut. Karena itu, dalam menyusun anggaran, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi dan menentukan keberhasilan pencapaian anggaran adalah tingkat realistis tidaknya anggaran tersebut. Sedangkan anggaran disusun sebagai sesuatu yang akan dikerjakan organisasi dimasa mendatang.
 Anggaran merupakan prediksi tentang apa yang akan dikerjakan perusahaan pada priode tertentu dimasa mendatang. Pihak perusahaan memiliki kemampuan untuk merealisasikan atau mengaggalkan rencana tersebut. Karena itu, dalam menyusun anggaran, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi dan menentukan keberhasilan pencapaian anggaran adalah tingkat realistis tidaknya anggara tersebut. Realistis berarti anggaran disusun dengan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Karena tidak ada gunanya menyusun anggaran yang terlalu ambisius tetapi tanpa dibarengi kemampuan manajemen perusahaan yang mewujudkannya. Anggaran yang realistis adalah anggaran yang memperhitungkan kemampuan sumber daya perusahaan sekaligus memberikan motivasi bagi manajemen untuk mencapainnya.
Ramalan keuangan hanya memerlukan alat perencanaan. Sedangkan anggaran adalah alat perencanaan sekaligus alat pengendalian. Karena itu, semua anggaran mencakup unsur perencanaan keuangan, dalam arti bahwa penyusun anggaran tidak dapat dituntut tanggung jawabnya atas kejadian – kejadian tertentu yang mempengaruhi kemampuannya mencapai sasaran yang dianggarkan.
Proyeksi adalah perkiraan apa yang akan terjadi jika suatu kondisi atau situasi yang akan terjadi terlebih dahulu.
Berbeda dengan ramalan, proyeksi merupakan prediksi tentang sesuatu yang akan terjadi dimasa mendatang, tetapi dengan persyaratan tertentu. Misalnya proyeksi akan terjadinya kepunahan Badak Jawa jika perburuanterus dilakukan dan tidak dilakukan perlindungan yang ketat. Jika pemerintah dan masyarakat hanya terus melakukan pemburuan dan tidak melakukan perlindungan atas satwa langka tersebut, maka akan terjadi dampak kepunahanan Badak Jawa  tersebut. Berbeda dengan proyeksi yang lebih bersifat pasif dan merupakan dampak dari aktivitas lain, anggaran memerlukan serangkaian langka aktif. Langkah –langkah aktif harus diambil oleh organisasi untuk merealisasikan apa yang direncanakan dalam anggaran.
2.2 CIRI CIRI ANGGARAN
1.       Dinyatakan dalam satuan moneter
Penyusunan rencana kerja dalam satu moneter tersebut bertujuan untuk mempermudah membaca dan usaha guna memahami rencana tersebut.
2.      Umumnya menyangkut kurun waktu satu tahun
Batasan waktu dalam menyusun anggaran akan berfungsi untuk memberikan batasan rencana kerja tersebut
3.      Mengandung komitmen manajemen
Dalam menyusun anggaran, perusahaan harus mempertimbangkan dengan teliti sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk menjamin bahwa anggaran yang disusun realistis.
4.      Usulan anggaran disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pelaksana anggaran
Anggaran tidak dapat disusun sendiri sendiri oleh setiap bagian organisasi tanpa persetujuan atas pihak penyusun
5.      Setelah disetujui, anggaran hanya diubah jika ada keadaaan khusus
Anggaran boleh diubah jika situasi internal dan eksternal organisasi memaksa untuk mengubah anggaran tersebut. Perubahaan asumsi internal dan eksternal memaksa untuk mengubah anggaran karena jika dipertahankan malah membuat anggaran tidak relevan dengan situasi yang ada.
6.      Harus dianalisis penyebabnya, jika terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya
Tujuan analisis penyimpangan adalah untuk mencari penyebab penyimpangan supaya tidak terulang dimasa mendatang dan agar penyusunan anggaran kemudian hari menjadi lebih relevan dengan situasi yang ada.
2.3 FUNGSI ANGGARAN
Fungsi dalam suatu organisasi dapat dikelompokkan menjadi empat fungsi pokok, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
1.       Alat perencanaan
Anggaran merupakan rencana yang diupayakan untuk direalisasikan. Anggaran memberikan sasaran, target dan arah yang harus dicapai oleh setiap bagian organisasi selama satu priode waktu tertentu.
Dalam fungsi anggaran memiliki beberapa manfaat yang saling terkait satu dengan yang lainnya, yaitu :
a.       Memberikan pendekatan yang terarah dan terintegrasi kepada seluruh  anggota organisasi
b.       Menciptakan suasana organisasi yang mengarah pada tujuan umum, yaitu pencapaian laba usaha
c.       Memaksa seluruh anggota organisasi untuk memiliki komitmen mencapai sasaran yang telah ditetapkan
d.       Mengarahkan pengunaan seluruh sumber daya pada kegiatan yang paling menguntungkan
e.       Mendorong pencapaian standar prestasi yang tinggi bagi seluruh anggota organisasi
2.       Alat pengendalian
Dalam hal ini anggaran ini berfungsi sebagai standar/ tolok ukur manajemen. Sebagai standar, anggaran digunakan untuk menilai kegiatan yang dilaksanakan setiap bagian manajemen telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan atau tidak. Jika realisasi pelaksanaan setiap bagian manajemen lebih baik dari anggaran, maka dapat dinilai bahwa bagian tersebut telah berhasil mencapai rencana yang telah ditetapkan.
Karena itu, dalam funsi pengendalian, anggaran memiliki beberapa manfaat yang saling terkait satu dengan lainnya, yaitu :
a.       Berperan sebgai tolok ukur atau standar bagi kegiatan organisasi
b.       Memberikan kesempatan untuk menilai dan mengevaluasi secara sistematik setiap segi atau aspek organisasi.
c.       Mendorong pihak manajemen secara dini mengadakan penelaan terhadap masalah yang dihadapi.
Satu manfaat dengan manfaat lainnya saling melengkapi.



2.4 JENIS ANGGARAN
Anggaran dikelompokkan kedalam beberapa kelompok yaitu :
A.     Anggaran Operasional
Anggaran operasional adalah rencana kerja perusahaan yang mencakup semua kegiatan utama perusahaan dalam memperoleh pendapatan selama satu priode tertentu, karena itu anggaran operasional mencakup :
1.       Anggaran pendapatan
Merupakan rencana yang dibuat perusahaan untuk memperoleh pendapatan selama kurung waktu tertentu. Anggaran pendapatan dapat disusun berdasarkan jenis produk, wilayah pemasaran, kelompok konsumen, atau kelompok wiraniaga. Dalam kelompok anggaran ini biasanya tekandung pula ramalan tentang beberapa kondisi tertentu yang berada diluar kendali manajemen penjualan.
2.       Anggaran biaya
Merupakan rencana biaya yang akan dikelauarkan perusahaan untuk memperoleh pendapatan yang direncanakan. Anggaran biaya biasanya disusun berdasarkan jenis biaya yang dikeluarkan. Kelompok anggaran ini dibedakan menjadi :
a.       Angaran biaya terukur dirancang untuk mengukur efisiensi dan manajer operasional memikul tanggung jawab penuh atas tercapainya sasaran yang dinaggarkan
b.       Anggaran biaya diskresioner tidak dirancang untuk mengukur efisiensi  dan penyusun anggaran bertanggung jawab untuk membelanjakan jumlah yang telah ditetapkan. Kelompok anggaran ini dapat dipilah menjadi :
-          Anggaran biaya bahan baku adalah rencana besarnya biaya bahan baku yang akan dikeluarkan perusahaan selama suatu priode tertentu dimasa mendatang
-          Anggaran biaya tenaga kerja langsung adalah rencana besarnya biaya  yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar biaya tenaga kerja yang terlibat secara langsung dalam proses produksi selama suatu priode tertentu dimasa mendatang.
-          Anggaran biaya overhead adalah rencana besarnya biaya produksi diluar biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja penolong, anggaran biaya pabrikase, dll.
-          Anggaran biaya pemasaran adalah rencana tentang besarnya biaya distribusi yang akan dikeluarkan perusahaan untuk mendistribusikan produknya. Anggaran biaya ini mencakup anggaran biaya iklan, biaya angkut penjualan, gaji dan komisi salesman, dll.
-          Anggaran biaya administrasi dan umum adalah biaya yang direncakanan untuk operasi kantor administrasi selama suatu priode tertentu dimasa mendatang. Anggaran ini mencakup anggaran biaya listrik, air, telepo, gaji pegawai, dll.
3.       Anggaran laba
Merupakan besarnya laba yang diingkan diperoleh perusahaan selama suatu priode tertentu di masa mendatang. Anggaran laba adalah gabungan dari anggaran pendapatan dan anggaran biaya. Sehingga dapat digunakan untuk :
1.       Mengalokasikan sumber daya
2.       Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan organisasi
3.       Alat pengecek akhir tentang kegiatan kememadaian anggaran biaya
4.       Membagi tanggung jawab kepada semua manajer atas unjuk kerja keuangan perusahaan atau divisi
B.     Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan adalah anggaran yang berkaitan dengan rencana pendukung  aktivitas operasi perusahaan. Anggaran ini tidak berkaitan secara langsung  dengan aktivitas perusahaan untuk menghasilkan dan menjual produk perusahaan.  Anggaran keunagan mencakup beberapa jenis anggaran, aitu :
a.       Anggaran investasi adalah rencana perusahaan untuk membeli barang modal atau barang – barang yang dapat digunakan untuk menghasilkan produk perusahaan dimasa mendatang dalam jangka panjang, seperti pembelian dan pembangunan gedung kantor, bangunan pabrik, pembelian mesin, pembelian tanah, dsb.
b.       Anggaran kas adalah rencana aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama suatu priode tertentu, beserta penjelasan tentang sumber – sumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut.
c.       Proyeksi neraca adalah kondisi keunagan yang diingikan perusahaan selaam satu priode tertentu dimasa mendatang. Ini berarti dalam proyeksi neraca tersebut mencakup jumlah harta yang ingin dimiliki perusahaan beserta kewajiban yang harus diselesaikan perusahaan dimasa mendatang.
2.5 REVIEW DAN PENGESAHAN ANGGARAN
Anggaran laba tahunan pada awalnya di siapakan oleh manajer divisi berdasarkan rencana jangka panjang dan pedoman – pedoman tambahannya. Anggaran ini kemudian diriview dan disahkan oleh manajer senior sebelum awal tahun baru. Idealnya, laba yang dianggarkan oleh setiap devisi dibatasi oleh sumber daya manusia, fasilitas, produk, dan pasar yang ada. Karena itu, biasanya perubahan besar antara satu tahun dengan tahun berikutnya tidak akan terjadi. Karena, review anggaran tradisional bertitik tolak dari keadaan tahun berjalan ditamabah uraian perubahan tahun mendatang yang mungkin terjadi, beserta  dampak keuangan  dari perubahan – perubahan tersebut.
2.6 FAKTOR BERPENGARUH              
Beberapa pertimbangan menyangkut motivasi yang berkaitan dengan penyusunan anggaran, antara lain :
1.       Tingkat kesulitan
2.       Partisipasi manajer punjak
3.       Keadilan
4.         Kesulitan departemen anggaran
5.       Struktur organisasi
6.       Sumber daya perusahaan
2.7 SISTEMATIKA ANGGARAN
                Anggaran parsial  adalah anggaran yang terdiri dari satu jenis atau kelompok biaya administrasi saja, dsb. Sedangkan anggaran komprehensif adalah keselurahan anggaran yang terdiri dari gabungan anggaran – anggaran parsial selama suatu periode waktu tertentu. Pada dasarnya anggaran komprehensif menggambarkan keseluruhan rencana yang ingin dicapai perusahaan dalam kurun waktu tertentu.
Anggaran dapat dikelompokkan menurut fleksibilitasnya dalam menghadapi perubahan, yaitu anggarn fleksibel dan anggaran tetap. Anggaran fleksibel adalah angran yang dapat diubah dan disesuaikan berdasarakan perubahan lingkungan yang ada. Perubahan asumsi yang terlalu drastis yang mendasari penyusunan anggaran dapat mendorong diubahnya anggaran yang telah disusun. Anggaran tetap adalah anggaran yang tidak berubah, walaupun terjadi perubahan dalam lingkungan  anggaran tersebut yang diterapkan.
                Anggaran operasional adalah rencana kerja perusahaan yang mencakup semua kegiatan utama perusahaan dalam memperoleh pendapatan selama suatu priode tertentu.
Anggaran operasional mencakup :
1.       Anggaran Penjualan
2.       Anggaran Produksi
3.       Anggaran Pembelian Bahan
4.       Anggaran Pemeblian Tenaga Kerja
5.       Anggaran Biaya Overhead
6.       Anggaran Biaya Pemasaran
7.       Anggaran Biaya Administrasi Dan Umum
8.       Anggaran Laba
Anggaran operasional merupakan bentuk sederhana atau miniatur dari anggaran komprehensif, karena mencakup seluruh aktivitas utama perusahaan dalam suatu prode tertentu.
Fase – fase yang harus dilewati dalam menyusun anggaran perubahan adalah sebagai berikut :
·         Perusahaan menyusun anggaran penjualan yaitu rencana kerja yang berkaitan dengan aktivitas penjualan. Rencana tersebut berupa volume penjualan yang ingin dicapai perusahaan selama suatukurung waktu tertentu untuk setiap jenis produk yang dihasilkan, untuk setiap wilayah pemasaran, untuk setiap kelompok konsumen, dan untuk setiap wiraniaga yang dimiliki perusahaan.
·         Untuk menentukan jumlah barang yang akan dihasilkan dalam suatu periode tertentu, disamping mengacu pada volume penjualan, perusahaan juga harus memperhatikan jumlah persediaan barang pada awal dan akhir priode.
·         Jika jumlah bahan baku yang dibutuhkan dalam suatu periode dikaitkan dengan jumlah  persediaan bahan baku pada awal dan akhir priode akuntasi, maka dapat disusun anggaran pembelian bahan baku. Berdasarkan anggaran produksi tersebut, dapat disusun anggaran biaya tenaga kerja dan anggaran biaya overhead pabrik.
·         Penentuan besarnya biaya promosi, biaya angkut penjualan dsb, sangat dipengaruhi oleh besarnya volume penjualan atau produksi. Hanya biasanya, semakin besar volume produksi dan volume penjualan semakin besar pula volume pekerjaan serta biaya administrasi dan umum.
·         Penyususunan dan pencapaian laba ini merupakan tujuan utama dari didirikannya perusahaan.
·         Tahap akhir penyusunan anggaran adalah disusunya anggaran keuangan, yaitu target pencapaian kekayaan perusahaan beserta sumber – sumbernya pada suatu priode tertentu. Anggaran investasi disusun berdasarkan renana perusahaan dalam jangka panjang. Anggaran investasi mencakup rencana investasi perusahaan dalam periode mendatang beserta sumber pendanaannya
·         Dapat disususn anggaran kas yang merupakan sencana penerimaan serta pengeluaran kas perusahaan selaam suatu priode tertentu.
·         Pada tahap akhir disusun anggaran neraca yang merupakan taksiran kondisi keuangan perusahaan pada suatu priode tertentu berdasarkan gabungan dari berbagai jenis anggaran yang telah disusun sebelumnya.


2.8 ANGGARAN OPERASIONAL BULANAN
Secara umum anggararan operasional bulan memiliki sistematika yang sama dengan anggaran operasional tahunan. Penyusunan anggaran operasional bulanan dimulai dari anggaran penjualan bulanan.
1.      Berdasarkan pejualan bulanan dibuat anggaran produksi bulanan
2.       Menyusun anggaran kebutuhan bahan baku bulanan
3.       Menyusun anggaran biaya tenaga kerja bulanan berdasarkan tarif biaya tenaga kerja yang telah ditetapkan
Anggaran biaya adiminstrasi dan umum cenderung tetap dari waktu ke waktu.



BAB 3 PENUTUP
3.1   KESIMPULAN
Anggaran (budget) merupakan rencana terperinci untuk pemerolehan dan pemakaian sumber daya keuangan dan lain-lain selama periode waktu tertentu—khususnya satu tahun. Sedangkan proses untuk memproyeksikan operasi dan proyek secar terus-menerus serta kemudian merefleksikan implikasi keuangan disebut penganggaran (budgeting)
Berbeda dengan ramalan, proyeksi merupakan prediksi tentang sesuatu yang akan terjadi dimasa mendatang, tetapi dengan persyaratan tertentu. Misalnya proyeksi akan terjadinya kepunahan Badak Jawa jika perburuanterus dilakukan dan tidak dilakukan perlindungan yang ketat. Jika pemerintah dan masyarakat hanya terus melakukan pemburuan dan tidak melakukan perlindungan atas satwa langka tersebut, maka akan terjadi dampak kepunahanan Badak Jawa  tersebut. Berbeda dengan proyeksi yang lebih bersifat pasif dan merupakan dampak dari aktivitas lain, anggaran memerlukan serangkaian langka aktif. Langkah –langkah aktif harus diambil oleh organisasi untuk merealisasikan apa yang direncanakan dalam anggaran.



DAFTAR PUSTAKA
Anthony,Dearden,Belford, Management Controll System, 6th Edition, Irwin Inc.
Atkinson, Banker,Kaplan,Young,Management Accounting,Prentice Hall International,Inc,Second Edition,1997.
Apandi Nasehatum,Bugdet & Control, Grasindo, Jakarta, 1999
Blocher, Chen, Lin, Cost Management : A Strategi Emphasis, The Mcgraw-Hill Companies,Inc, 1999.
Bambang Riyanto, Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan , Penerbit BPFE, Yagyakarta, Edisi Keempat, 1997.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AKUNTANSI MANAJEMEN

MAKALAH “Pajak Penghasilan Pasal 24”

PERILAKU KEORGANISASIAN (KEPERIBADIAN DAN NILAI)